Mulyasa, 2013: 6-7. Kurikulum 2013 diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai sikap dan minat peserta didik,
agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab Mulyasa, 2013:68.
Di dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 peserta didik di dorong untuk : 1 menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi yang
kompleks, 2 mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, 3 melakukan pengembangan menjadi informasi atau
kemampuan yang sesua dengan lingkungannya dan zaman tempat dan waktu ia hidup Hosnan : 2014. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar
bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Pada kurikulum 2013 peserta didik adalah subjek yang dituntut untuk
secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan Hosnan : 2014 .
F. Pembelajaran IPS Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP
Penerapan KTSP sebagai kurikulum berbasis kompetensi membutuhkan penerapan strategi dan metode yang dapat memberikan sejumlah peserta didik
mencapai kompetensi tertentu. IPS sebagai subjek yang memiliki tujuan mulia, yaitu untuk mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang
baik, harus diajarkan kepada siswa melalui strategi yang tepat dan metode dengan memanfaatkan berbagai sumber media dan pembelajaran. Menurut
Mulyasa 2007: 126-127 ruang lingkup mata pelajaran IPS dalam KTSP meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Manusia, tempat dan lingkungan, 2.
Waktu berkelanjutan dan perubahan, 3. Sistem social dan budaya, 4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
Kurikulum pendidikan IPS untuk tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan bentuk penyederhanaan, penyesuaian, seleksi,
modifikasi dan disiplin akademis ilmu-ilmu sosial yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan pdedagogispsikologis, untuk mewujudkan tujuan
pendidikan tingkat pendidikan dasar dan menengah, dan untuk mendukung tujuan nasional pendidikan di Indonesia, yang berdasarkan Pancasila. Sumber
bahan IPS berasal dari geografis, sejarah, ekonomi, antropologi, politik dan sosiologi.
Dalam menganalisa menyelesaikan masalah-masalah social digunakan: a. Pendekatan geografis, maksudnya apakah suatu fenomena atau masalah
social yang ada disebabkan oleh faktor-faktor geografis b. Pendekatan sejarah, maksudnya apakah fenomena atau masalah sosial
yang ada dikaitkan dengan peristiwa masa lampau sehingga dapat dikurangi beban masa yang datang.
c. Pendekatann ekonomi, maksudnya pembahasan suatu masalah atau fenomena sosial melalui nilai-nilai dan faktor ekonomi sebagai unsur yang
mempengaruhinya. d. Pendekatan antropologi, dengan mengajak para siswa untuk memahami
dan menghargai nilai, norma dan budaya suatu masyarakat tertentu.
e. Pendekatan ilmu politik, maksudnya menggunakan konsep pemerintah kenegaraan proses politk dan dalam rangka memupuk kesadaran siswa
terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara. f. Pendekatan sosiologi, maksudnya pembahasan fenomena social dalam
rangka memupuk dan mengembangkan kesadaran siswa untuk memahami dan berbuat sebagai anggota masyarakat.
Dalam hal muncul masalah sosial aktual di masyarakat sekitar kita dapat dibahas bagaimana terjadi dan bagaimana pemecahannya dengan
menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial yang mendukungnya. Tujuannya agar para siswa dipupuk kepekaannya terhadap masalah-masalah sosial yang
ada di sekitarnya. Dalam pembelajaran IPS siswa harus dibiasakan menghayati berbagai peristiwa dalam masyarakat sekitar lokal, regional dan
global. Serta bagaimana masing-masing anggota masyarakat sesuai dengan profesinya mengambil peran untuk menciptakan kesejahteraan bersama.
Untuk keperluan mewujudkannya diperlukan upaya untuk mewujudkan kesejahteraan bersama atas dasar kesadaran bahwa setiap anggota masyarakat
menyadari perannya masing-masing dan saling bergantung. Upaya merancang kurikulum IPS yang memberikan kemampuan untuk membangun
perspektif pribadi, perspektif akademik, perspektif plural, perspektif global.
Perspektif pribadi yang memberikan kemapuan siswa melihat secara utuh peamsalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di
sekitarnya dan dunia.
Perspektif akademik, melalui implementasi pembelajaran yang nyata.
Perspektif plural, melalui fenimena berdasarkan adanya perbedaan suku, agama, dan ras SARA.
Perspektif global, termasuk pengetahuan, ketrampilan dan komitmen untuk hidup bijak dalam dunia yang memiliki sumberdaya alam terbatas
dan diwarnai perbedaan kultur.
G. Pembelajaran IPS Berdasarkan Kurikulum 2013