Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP

guru yang tertera diatas sangat banyak dan berat. Beban yang diemban seorang guru diharapkan dijalankan sesuai dengan fungsi tersebut. Guru mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial mengemban tugas yang sama berat dengan guru mata pelajaran lain, namun guru mata pelajaran IPS memiliki kualifikasi profesional sendiri. Kualifikasi profesional merupakan persyaratan yang harus dipenuhi seorang guru mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dalam mengimplikasikan tugas dan kewajibannya. Kualifikasi profesional tersebut antara lain : penguasaan ilmu pengetahuan sosial yang luas dan mendalam, penguasaan kemampuan bidang keguruan yang mendalam, serta memiliki kepribadian yang menarik atau baik Hamalik, 1992: 145. Kualifikasi profesional yang dimiliki guru mata pelajaran ilu pengetahuan sosial diharapkan mengubah kesan yang sudah melekat dibenak peserta didik bahwa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial identik dengan hafalan, kurang menarik dan bahkan cenderung membusankan.

D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP

1. Pengertian KTSP Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP menyatakan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus 2006:5 Menurut Mulyasa 2009:20 beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP adalah sebagai berikut: 1 KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. 2 Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas pendidikan kabupatenkota, dan departemen agama yang bertanggungjawab di bidang pendidikan. 3 Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Pada sistem KTSP, sekolah memiliki “full authority and responsibility” dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indikator kompetensi, mengembangkan strategi, menemukan prioritas, mengendalikan pemberdayaan berbagai potensi sekolah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggungjawabkannya kepada masyaraat dan pemerintah. Dalam KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta komite sekolah dan dewan pendidikan Mulyasa, 2006:145-168. 2. Karakteristik KTSP Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga pendidikan, serta sistem penilaian. Dengan demikian, dapat dikemukakan bebrapa karakteristik KTSP adalah pemberian otonomi luas pada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan professional, tim kerja yang kompak dan transparan Mulyasa, 2006:29-30. Kurikulum tingakat satuan pendidikan KTSP disusun karena perlu adanya pembenahan-pembenahan yang segera dilakukan seiring dengan perubahan kondisi masyarakat yang memiliki kompleksitas masalah. Kurikulum nasional sebelumnya dirasa kurang menyentuh permasalahan pendidikan atau belum sepenuhnya sesuai dengan karakteristik, kondisi dan potensi daerah, sekolah, masyarakat dan peserta didik. Adanya keinginan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan stakeholders pendidikan untuk menyusun kurikulum satuan pendidikan yang merupakan centre of teaching – learning process. Keinginan untuk berperan serta lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam penyusunan kurikulum, dan sejalan dengan otonomi daerah bidang pendidikan, pemerintah pusat lebih banyak berperan dan berkewajiban menyusun standar-standar pendidikan. Prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidian KTSP adalah berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; beragam dan terpadu; tanggap terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, tegnologi dan seni; relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan; belajar sepanjang hayat; seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah BSBP, 2006:5-7

E. Kurikulum 2013

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

1 35 0

PEMBELAJARAN IPS MATERI SEJARAH OLEH GURU BERLATAR BELAKANG PENDIDIKAN BUKAN SARJANA SEJARAH DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN

1 12 147

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (Studi Kasus pada Sekolah Dasar Islam Teratai Putih Global Kota Bekasi)

14 61 147

PERSEPSI GURU TENTANG PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SD Persepsi Guru Tentang Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

0 1 20

PERSEPSI GURU TENTANG PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SD Persepsi Guru Tentang Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

0 3 17

UJI KINERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 02 KARTASURA.

0 1 11

KESIAPAN GURU MATEMATIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1 KESIAPAN GURU MATEMATIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1 PRACIMANTORO.

0 1 16

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP (9)

0 0 4

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

0 0 17

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENJANG PENDIDIKAN

0 1 159