Latar Belakang Stres dan Kualitas Tidur pada Lansia di Kecamatan Porsea dapat diselesaikan dengan baik

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bersamaan dengan peningkatan taraf kehidupan, sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup lanjut usia lansia. Populasi lansia mengalami peningkatan secara signifikan dari jumlah 14.439.967 jiwa 7,18 pada tahun 2010 menjadi 20 juta jiwa 9,51 pada tahun 2011, dengan usia harapan hidup 71,1 tahun Depkes, 2012 Tahap kehidupan ini lansia mengalami berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikososial, khususnya kemunduran fungsi-fungsi sistem organ tubuh manusia. Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuaan normal, seperti rambut memutih, kerut-kerut ketuaan di wajah, berkurangnya ketajaman panca indera, serta kemunduran daya tahan tubuh yang merupakan ancaman bagi integritas orang usia lanjut Soejono, 2000. Lansia juga mengalami masalah-masalah kesehatan diantaranya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, gastritis, gangguan pernapasan, rhematoid artritis, dan lain-lain. Masalah-masalah kesehatan tersebut yang umumnya merupakan penyakit degeneratif yang menjadi kondisi kronis dengan perawatan dan pengobatan jangka panjang Miller, 1995. Secara psikososial lansia mengalami kehilangan peran diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai Soejono, 2000. 1 Universitas Sumatera Utara Kondisi penyakit kronis yang diperberat oleh masalah psikososial membuat para lansia cenderung mengalami stres. Respon stres berbeda pada setiap lansia, karena setiap lansia memiliki kemampuan toleransi yang berbeda-beda tentang hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya stres Nasir dan Muhith, 2011. Menurut Soejono 2000 bahwa prevalensi stres diperkirakan sekitar 60 pasien lansia yang menderita stres di unit geriatri, sehingga gejala stres yang muncul seringkali dianggap sebagai bagian dari proses menua, hal ini akan terus meningkat. Angka kejadian stres pada lansia usia diatas 65 tahun diperkirakan sekitar 10-30 Zerhusen dalam Pawlinska-Chmara, 2005. Pada lansia kondisi stres berupa ansietas dan depresi Miller, 1995 yang juga merupakan penyebab lansia mengalami kesulitan tidur. Jika hal ini berlangsung dalam jangka panjang maka akan berdampak terhadap kondisi fisik lansia Soejono, 2000. Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah gelisah, lesu dan apatis. Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subjektif seperti kedalaman tidur, kepuasan tidur, perasaan segar ketika bangun tidur di pagi hari, dan perasaan lemah atau lelah saat beraktivitas di pagi hari. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Boedhi-Darmojo 2011 menyatakan bahwa masyarakat lansia di Indonesia membutuhkan waktu Universitas Sumatera Utara lebih lama untuk jatuh tidur, tidur nyenyak hanya sebentar, lebih sering terbangun saat tidur, bangun terlalu dini hari dan membutuhkan waktu lebih banyak untuk tidur pada siang hari karena sangat mengantuk. Pada kelompok lansia hanya dijumpai 7 kasus yang mengeluh masalah tidur dan hanya dapat tidur tidak lebih dari lima jam sehari Wahyudi, 2003. Setiap tahun diperkirakan sekitar 20-50 lansia melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 17 mengalami gangguan tidur yang serius. Prevalensi gangguan tidur pada lansia di Indonesia yaitu sekitar 67 dari 6 juta lansia Amir, 2007. Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa capek, lemah, koordinasi neuromuskular buruk, proses penyembuhan lambat, daya tahan tubuh menurun dan ketidakstabilan tanda vital Briones et al.,1996, Dawson, Lack, 2000. Sedangkan dampak psikologi meliputi depresi, cemas, tidak konsenterasi, koping tidak efektif Miller, 1995; Roy, 1999. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat stres pada lansia dan kualitas tidur pada lansia di Desa Parparean 4 Kecamatan Porsea. Universitas Sumatera Utara

2. Pertanyaan Penelitian