Uji Statistik Estimasi Model Analisis Total Faktor Produktivitas Tanaman Pangan

produksi yang sudah disebutkan di atas merupakan variabel atau peubah bebas Xn. Sedangkan peubah tak bebasnya adalah output produksi Q. Tabel 5.5. Hasil Analisis Total Faktor Produktivitas Tanaman Pangan di Indonesia Periode 1985-2004 Keterangan : Signifikan pada taraf nyata 1 persen α = 1 Berdasarkan Tabel 5.1, Tabel 5.2, Tabel 5.3 dan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa metode tingkat analisis total faktor produktivitas tanaman pangan di Indonesia periode 1985-2004 tersebut bebas dari masalah multikolinieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan uji normalitas sehingga menghasilkan koefisien dugaan terbaik BLUE.

5.2.1. Uji Statistik

Uji statistik model digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu model dan untuk mangetahui apakah model tersebut baik untuk digunakan pada penelitian. Pengujian statistik ini dilakukan dengan tiga metode pengujian yaitu uji koefisien determinasi R 2 , uji t-statistik dan uji F-statistik. Variabel terikat Q Jumlah observasi 20 dari tahun 1985 sampai tahun 2004 Variabel Koefisien Probabilitas C 172.9929 0.0514 K 0.494481 0.0000 P 0.153933 0.0005 L 0.032630 0.3124 R-squared 0.918864 Durbin-Watson statistik 1.600048 ProbF-statistik 0.000000 5.2.1.1.Uji Koefisien Determinasi R 2 Berdasarkan hasil estimasi model penelitian pada Tabel 5.5 diperoleh nilai koefisien determinasi R-squared sebesar 0.918864. Uji koefisien determinasi dengan nilai R 2 sebesar 91.886 persen menunjukkan bahwa uji ketepatan perkiraan goodness of fit dari model persamaan adalah baik. Hal ini berarti 91.886 persen keragaman tingkat analisis total faktor produktivitas tanaman pangan di Indonesia periode 1985-2004 dapat dijelaskan oleh hubungan linier dengan variabel-variabel independennya. Sisanya 8.114 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 5.2.1.2.Uji F-Statistik Uji-F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara serentak berpengaruh pada variabel dependennya. Nilai F-statistic 60.40031 dengan probabilitas F sebesar 0,000000. Ini menunjukkan hasil yang baik karena pada tingkat signifikansi 1 persen, nilai probabilitas F-hitung lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan. Hal ini menunjukkan keabsahan model yang dibentuk dapat diterima signifikan. 5.2.1.3.Uji t-Statistik Uji t-statistik dilakukan dengan melihat nilai probabilitas dari masing- masing variabel bebas, dimana jika nilai probabilitas variabel bebas taraf nyata yang digunakan maka disimpulkan variabel bebas signifikan mempengaruhi variabel tak bebasnya. Demikian sebaliknya jika probabilitas variabel bebas taraf nyata yang digunakan maka disimpulkan variabel bebas tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel tak bebasnya pada taraf nyata yang digunakan. Dari hasil estimasi penelitian seperti terlihat pada Tabel 5.5 bahwa input produksi K yang berupa bibit, pupuk dan pestisida, luas areal panen P memiliki probabilitas yang lebih kecil dari taraf nyata 1 persen, sehingga dapat disimpulkan kedua variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel terikatnya pada taraf nyata 1 persen. Tenaga kerja L memiliki probabilitas yang lebih besar dari taraf nyata 1 persen, sehingga dapat disimpulkan variabel tenaga kerja L tidak berpengaruh pada variabel terikatnya pada taraf nyata 1 persen. 5.2.2. Interpretasi dan Uji Ekonomi 5.2.2.1.Input Produksi K