persen, dan produksi sebesar 1,78 persen. Pertumbuhan rata-rata jagung untuk luas panen sebesar 2,77 persen, produktivitas sebesar 3,27 persen, dan produksi
sebesar 6,19 persen. Pertumbuhan rata-rata kedelai untuk luas panen sebesar - 0,87 persen, produktivitas sebesar 1,50 persen, dan produksi sebesar 0,51 persen.
Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan rata-rata dari padi, jagung, dan kedelai cenderung meningkat. Meskipun pada pertumbuhan rata-rata luas
panen komoditi kedelai sempat menurun, tetapi produktivitas masih meningkat. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan pangan akan
meningkat. Peningkatan jumlah penduduk tahun 2000-2003 sekitar 1,5 persen per tahun menyebabkan peningkatan tekanan terhadap sumberdaya lahan. Sempitnya
luas lahan pertanian per kapita penduduk Indonesia sebesar 900m
2
per kapita. BPS, 2004. Hal ini menyebabkan luas areal panen berkurang sehingga hasil
produksipun menurun. Peningkatan laju produksi dari tahun ke tahun belum tentu mampu mengimbangi laju konsumsi yang semakin besar. Kondisi demikian akan
memberikan peluang dan memicu bagi petani untuk meningkatkan produksi tanaman pangan.
1.2. Perumusan Masalah
Peningkatan produksi tanaman pangan dapat dilakukan dengan meningkatnya produktivitasnya. Dalam meningkatkan produktivitas harus
didukung oleh perkembangan luas areal panen, tenaga kerja, dan input produksi lainnya pupuk, bibit, dan pestisida. Upaya peningkatan produksi tersebut tidak
akan tercapai apabila tidak didukung sepenuhnya oleh petani, oleh karena itu
perlu diciptakan keadaan yang kondusif agar petani meningkatkan produksi. Selain itu peningkatan laju konsumsi setiap tahunnya tidak diimbangi dengan
peningkatan laju produksinya. Hal ini tidak mudah dicapai, karena terdapat beberapa masalah dalam menciptakan pembangunan subsektor tanaman pangan
yang berkelanjutan. Angka pertumbuhan rata-rata luas areal panen, produksi, dan produktivitas
tanaman pangan padi, jagung, dan kedelai di Indonesia pada umumnya memang relatif rendah. Upaya-upaya peningkatan produksi tanaman pangan terus
dilakukan seperti perluasan areal panen ekstensifikasi, penetapan harga input yang stabil, dan pemerataan tenaga kerja.
Sehubungan dengan masalah tersebut, maka dalam penelitian ini perlu dibahas tentang:
1. Bagaimanakah perkembangan luas lahan, produksi, dan produktivitas tanaman pangan di Indonesia periode 1985-2004?
2. Berapakah total faktor produktivitas TFP tanaman pangan di Indonesia periode 1985-2004?
3. Berapakah tingkat input produksi terhadap output tanaman pangan di Indonesia periode 1985-2004?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis perkembangan luas lahan, produksi, dan produktivitas tanaman
pangan di Indonesia periode 1985-2004. 2. Menganalisis total faktor produktivitas TFP tanaman pangan di Indonesia
periode 1985-2004. 3. Menganalisis tingkat input produksi terhadap output tanaman pangan di
Indonesia periode 1985-2004.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan bagi penelitian mengenai tanaman pangan. Menunjukkan kepada masyarakat
umum mengenai perkembangan tanaman pangan, serta sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan pertanian tanaman pangan
dalam menetapkan strategi untuk menghadapi persaingan dan pencapaian tujuan. Bagi penulis sendiri, penelitian ini sebagai pengalaman dalam penerapan ilmu
pengetahuan dari bangku kuliah.
1.5. Ruang Lingkup