Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil desain panel peraga sistem penerangan yang dijadikan alat sebagai penelitian telah dinyatakan layak sebagai media pembelajaran, karena panel peraga sistem penerangan sepeda motor telah melalui tahap uji coba yang dilakukan staf ahli bidang otomotif BP-Dikjur Semarang. Dengan kriteria penilaian panel peraga sistem penerangan sepeda motor yang layak digunakan sebagai media pembelajaran, kemudian panel peraga sistem penerangan dijadikan alat pengukur data yang digunakan oleh kelompok eksperimen. Untuk mengetahui hasil belajar yang baik antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, maka hasil penelitian dibandingkan melalui hasil belajar antara kelompok kontrol yang pembelajarannya tidak diterapkan panel peraga sistem penerangan sepeda motor dengan kelompok eksperimen pembelajaranya diterapkan panel peraga sistem penerangan sepeda motor untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diterapkan dengan panel peraga sistem penerangan dengan siswa tidak diterapkan panel peraga sistem penerangan sepeda motor. 1. Hasil uji tes awal Pre-Test Pre-test pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dari kelompok yang diberikan pembelajaran ceramah biasa tanpa diterapkan panel peraga sistem penerangan sepeda motor 46 dengan yang diterapkan panel peraga sistem penerangan sepeda motor. Setelah data pre-test diperoleh kemudian dilakukan uji-t untuk mengetahui perbedaan kemampuan awal kedua kelompok tersebut.dilakukan uji-t untuk mengetahui perbedaan kemampuan awal kedua kelompok tersebut. Tabel 4.1 Hasil Uji Kesamaan Data Pre-test Kelompok Rata-rata t hitung t tatbel Kriteria Eksperimen 46,66 0,567 2,00 Tidak Berbeda Kontrol 45,69 Sumber : Data hasil penelitian tahun 2013 Berdasarkan hasil uji t terhadap data pre-test pada tabel di atas diperoleh nilai –t tabel = - 2,00 ≤ t hitung = 0,567 ≤ t tabel = 2,00 pada  = 5 dengan dk = 68. Dari hasil ini dapat diputuskan bahwa sebelum dilakukan pembelajaran kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama. Hasil ini dapat dijadikan sebagai acuan bahwa adanya perbedaan pada hasil post-test nantinya murni dari hasil perlakukan dan bukan akibat kondisi awal siswa yang berbeda. 2. Hasil uji tes akhir Post-Test Analisis tahap akhir dilakukan untuk mengetahui hasil setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen. Untuk itu diperlukan tes untuk mengambil data hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan setelah kelas eksperimen diberi perlakuan biasanya disebut post-test. Data post-test tersebut kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui hasil manakah yang lebih baik, apakah kelas kontrol atau kelas eksperimen. Analisis data yang digunakan adalah: a. Deskripsi data hasil tes akhir Post-Test Berdasarkan post-test hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi sistem penerangan siswa kelas XI TSM di SMK Negeri 1 Tengaran diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen 35 63 90 80,09 6,32 Kontrol 35 63 80 72,43 5,51 Sumber : Data hasil penelitian tahun 2013 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen setelah dilakukan pembelajaran yang menggunakan panel peraga sistem penerangan sepeda motor memperoleh rata-rata hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi sistem penerangan sebesar 80,09 dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 63 dan standar deviasi 6,32 sedangkan pada kelompok kontrol setelah dilakukan pembelajaran ceramah tanpa menggunakan panel peraga sistem penerangan sepeda motor memperoleh rata-rata hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi sistem penerangan sebesar 72,43 dengan nilai tertinggi 80, nilai terendah 63 dan standar deviasi 6,11. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi sistem penerangan pada kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan panel peraga sistem penerangan sepeda motor lebih tinggi dari kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran ceramah tanpa panel peraga sistem penerangan sepeda motor. b. Selisih tes awal dengan tes akhir Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2, dapat diketahui bahwa rata-rata selisih hasil belajar kelompok eksperimen sebesar 33,43 lebih besar dari pada kelompok kontrol sebesar 26,74. Perbedaan rata –rata pre-test, post-test digambarkan dalam bentuk diagram batang, maka akan terlihat seperti gambar 4.1. Gambar 4.1 Grafik perbedaan rata –rata skor hasil belajar antara Pre- Test dan Post-Test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan rata-rata hasil tes pada tabel 4.2, didapatkan nilai rata- rata kelompok eksperiman 80,09 lebih besar dari pada nilai rata-rata kelompok kontrol 72,43, sehingga dari hasil di atas dapat dikatakan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pre test Post test Fr e k u e n si Hasil Belajar Kontrol Eksperimen 45,69 46,66 80,09 72,43 bahwa kelompok yang menggunakan panel peraga lebih baik daripada kelompok yang tidak menggunakan panel peraga c. Uji normalitas data Uji Normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus kolmogorov-smirnov. Data dikatakan normal jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari taraf kesalahan 5 atau 0,05. Adapun hasil uji normalitas data hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi sistem penerangan baik dari data pre-test maupun post-test dapat disajikan pada berikut. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Sumber Data  2 hitung  2 tabel Kriteria Pre test Eksperimen 6,4676 11,07 Normal Kontrol 6,1376 11,07 Normal Post test Eksperimen 7,2439 11,07 Normal Kontrol 9,2001 11,07 Normal Sumber : Data hasil penelitian tahun 2013 Uji kenormalan data pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang terangkum pada tabel di atas memperoleh nilai  2 hitung  2 tabel = 11,07 untuk  = 5 dengan dk = 1. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data pre-test dan post-test pada kelompok eskperimen maupun kontrol berdistribusi normal. Karena data yang diperoleh berdistribusi normal, maka untuk pengujian hipotesis penelitian dapat digunakan uji t. d. Uji homogenitas data Uji homogenitas data dalam penelitian menggunakan uji levene’s test atau uji F. Data dikatakan homogen jika nilai F hitung memiliki signifikansi lebih besar dari taraf kesalahan 5 atau 0,05. Apabila data hasil penelitian homogen, maka untuk perhitungan selanjutnya dapat digunakan rumus t pada sedangkan jika tidak homogen dapat digunakan rumus t’. Hasil uji homogenitas data hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi sistem penerangan baik pre-test maupun post-test dapat disajikan pada berikut. Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Sumber Data F hitung F tabel Kriteria Pre-test Eksperimen 1,41 1,98 Homogen Kontrol Post-test Eksperimen 1,31 1,98 Homogen Kontrol Sumber : Data hasil penelitian tahun 2013 Berdasarkan hasil uji homogenitas data menggunakan uji kesamaan dua varians atau uji F pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk data pre-test dan post-test memperoleh nilai F hitung F tabel = 1,98 pada  = 5 dengan dk = 34:34. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data hasil pre-test dan post-test homogen sehingga untuk keperluan pengujian selanjutnya baik untuk data hasil pre-test maupun data hasil post-test dapat digunakan t pada equal variances assumed. e. Analisis t-test Hasil uji data post-test hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi sistem penerangan kelompok eskperimen dan kelompok kontrol pada siswa kelas XI TSM di SMK Negeri 1 Tengaran dapat disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.5 Analisis uji t post-test Sumber variasi Eksperimen Kontrol Jumlah 2803 2535 n 35 35 x 80,09 72,43 Varians s² 39,90 30,37 Standar deviasi s 6,32 5,51 Tabel 4.6 Hasil Uji Perbedaan Hasil belajar pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok Rata-rata t hitung t tabel Kriteria Eksperimen 80,09 5,404 2,00 Signifikan Kontrol 72,43 Sumber : Data hasil penelitian tahun 2013 Berdasarkan hasil uji t terhadap data hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi sistem penerangan siswa kelas XI TSM di SMK Negeri 1 Tengaran setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan panel peraga sistem penerangan sepeda motor pada kelompok eksperimen dan pembelajaran ceramah pada kelompok kontrol diperoleh nilai t hitung = 5,404 t tabel = 2,00 pada  = 5 dengan dk = 68. Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dengan demikian dapat diputuskan bahwa hipotesis penelitian H a yang menyatakan: “Ada peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TSM SMK N 1 Tengaran pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor menggunakan panel peraga, diterima. Pada kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan diterapkan panel peraga sistem penerangan mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 81,08. Hasil belajar kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran tanpa panel peraga sistem penerangan mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 40,54. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar pada tes pre-test mencapai 45,69 dan setelah diberikan ceramah atau tanpa menerapkan panel peraga meningkat menjadi 72,43, sehingga pada kelas kontrol setelah diberikan pembelajaran tanpa menerapkan panel peraga mengalami peningkatan rata-rata mencapai 26,74 atau 58,5 dan pada kelas eksperimen rata- rata hasil belajar pada tes pre-test mencapai 46,66 dan setelah diberikan ceramah disertai panel peraga meningkat menjadi 80,09, sehingga pada kelas eksperimen setelah diberikan ceramah dengan menerapkan panel peraga mengalami peningkatan rata-rata mencapai 33,43 atau 71,6 lebih besar dari pada kelas kontrol. Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa penerapan panel peraga efektif untuk pembelajaran sistem penerangan sepeda motor pada siswa kelas XI TSM karena dengan menerapkan panel peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Pembahasan