Kerangka Berfikir HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

baru Ganti dengan sekring yang masih utuh Stel ulang pada switch Tabel 2.3 . Gejala lampu menyala tetapi reduptidak terang Penyebab Cara perbaikan a. Baterai lemah b. Lilitan pada alternator terbakar c. Lampu sein tidak berkedip Dicharge ulang Perbaiki atau diganti dengan lilitan yang baru Perbaiki flasher

D. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran pada jurusan Teknik Sepeda Motor di SMK N 1 Tengaran pada mata pelajaran teknik sepeda motor dalam penyampaian materi hanya menggunakan metode ceramah. Karena metode ceramah tergolong pembelajaran pasif sehingga siswa merasa abstrak pada materi yang telah diterimanya, sehingga perlu adanya penambahan media pembelajaran. Metode pengajaran yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa metode. Salah satunya metode pengajaran dengan menggunakan media peraga. Metode ini berbeda dengan metode ceramah karena memerlukan persiapan khusus, waktu dan biaya yang tidak sedikit, tetapi metode ini bagus bila diterapkan jika ditinjau dari cara menyajikannya. Salah satu alasan pemberian panel peraga sistem penerangan sepeda motor adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar terhadap pelajaran sistem penerangan sepeda motor. Penggunaan panel peraga sistem penerangan ini diharapkan siswa akan lebih termotivasi dan meningkatkan pemahaman materi tentang sistem penerangan sepeda motor, sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat bila dibandingkan dengan pembelajaran ceramah tanpa menggunakan panel peraga. Gambar 2.9 Kerangka berfikir

E. HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka berfikir diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ada peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TSM pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dengan menggunakan panel peraga. Pembelajaran dengan menggunakan panel peraga Meningkatkan motovasi belajar Mempermudah pemahaman materi Meningkatkan hasil belajar 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis eksperimen, yaitu membandingkan pengaruh pemberian perlakuan treatment antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta melihat besar pengaruh perlakuan pada suatu objek kelompok eksperimen. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain dengan pola pre test – post test control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa SMK N 1 Tengaran jurusan Teknik Sepeda Motor tahun ajaran 20122013 yang berjumlah 3 kelas. Kelas yang terpilih dalam penelitian ini terdapat dua kelas. Kelas pertama sebagai kelompok eksperimen dan kelas kedua sebagai kelompok kontrol. Langkah pertama yang akan dilakukan peneliti adalah melaksanakan pengukuran terhadap kedua kelompok pre-test, lalu kelompok eksperimen dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu berupa pembelajaran dengan menerapkan panel peraga sistem penerangan sepeda motor pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem penerangan, sedangkan kelompok kontrol dikenakan pembelajaran tanpa diterapkan panel peraga sistem penerangan sepeda motor. Kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya kepada kedua kelompok post-test. Rancangan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: