dengan pihak pimpinan atau ambisi pribadi pegawai untuk menduduki jabatan tertentu dan sebagainya
48
B. Dasar Hukum Mutasi Jabatan pada Dinas Pekerjaan Umum Pemerintahan Kota Medan
Secara yuridis dasar pelaksanaan mutasi Pegawai Negeri Sipil di atur dalam Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2009. Sedangkan mutasi Pegawai
Negeri Sipil untuk Daerah Kabupaten Kota diatur dalam Pasal 14 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
Daerah Kabupaten Kota yang berisi:
49
1 Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah KabupatenKota menetapkan:
a. Pengangkatan Sekretaris Daerah KabupatenKota setelah mendapat persetujuan dari pimpinan Dewan Perwakilan Daerah KabupatenKota;
b. Pemberhentian Sekretaris Daerah KabupatenKota;
c. Pengangkatan, pemindahan, pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam
dan dari jabatan struktural eselon II dilingkungan Pemerintah Daerah KabupatenKota;
d. Pengangkatan, pemindahan, pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam
dan dari jabatan struktural eselon III ke bawah dan jabatan fungsional yang jenjangnya setingkat dengan jabatan struktural
48
Hasil wawancara, dengan Kasubid Mutasi, Pemindahan dan Pensiun Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, 1 November 2013
49
Danim, Sudarwan, Motivasi Kepemimpinan Efektivitas Kelompok, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlm. 56
Universitas Sumatera Utara
Selama ini Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan telah melaksanakan kebijakan menempatkan dan menetapkan suatu jabatan dibirokrasi telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
50
Mutasi menjadi menyenangkan bila Pegawai Negeri Sipil di promosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Mutasi bisa menjadi menyakitkan bila
Pegawai Negeri Sipil mendapat hukuman sehingga ia diturunkan kejabatan yang lebih rendah. Tapi sebagai insan akademik yang baik, kita harus menilai mutasi
sebagai proses penyegaran struktur organisasi pemerintahan dalam rangka Dalam pertimbangan menetapkan dan menempatkan suatu jabatan melalui
proses pembahasan dalam rapat Baperjakat yang memiliki fungsi memberikan pertimbangan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menjamin
obyektivitas dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan struktural. Dengan demikian Baperjakat
memiliki fungsi administratif dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari Jabatan structural.
Menurut Bapak faktor-faktor apa yang mempengaruhi mutasi di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, mutasi merupakan hal yang
sudah pasti dilakukan oleh organisasi pemerintahan setiap tahunnya. Bagi Pegawai Negeri Sipil mutasi bisa menjadi hal yang menyenangkan dan bisa juga
menjadi hal yang menyakitkan.
50
Hasil wawancara, dengan Kepala Bidang Perencanaan, Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan , 1 November 2013
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil dan juga melepaskan rasa bosan PNS.
51
Menurut Bapak faktor internal apa yang mempengaruhi mutasi di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, Aturan tentang pelaksanaan
mutasi di Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan mengacu pada Undang-Undang yang berlaku secara nasional.
52
Ada 3 sistem yang menjadi dasar pelaksanaan mutasi pegawai yaitu :
53
1 Seniority System
Adalah mutasi yang didasarkan atau landasan masa kerja, usia, dan pengalaman kerja dari pegawai yang bersangkutan. Sistem mutasi ini tidak
objektif karena kecakapan orang yang dimutasikan berdasarkan senioritas belum tentu mampu menduduki jabatan yang baru.
2 Spoil System
Adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan. Sistem mutasi ini kurang baik karena didasarkan atas pertimbangan suka atau tidak suka.
3 Merit System
Adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, objektif dan hasil prestasi kerja. Merit system ini merupakan dasar mutasi
yang baik karena: a.
Output dan produktivitas kerja meningkat. b.
Semangat kerja meningkat
51
Hasil wawancara, dengan Kepala Bidang Perencanaan, Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan , 1 November
52
Hasil wawancara, dengan Kasubid Mutasi, Pemindahan dan Pensiun Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, 1 November 2013
53
H. Malayu S.P. Hasibuan, Op.Cit., hlm 40
Universitas Sumatera Utara
c. Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun
d. Absensi pegawai semakin baik
e. Disiplin pegawai semakin baik
f. Jumlah kecelakaan akan menurun
C. Hambatan yang dihadapi dalam Pemutasian dan upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan Pemutasian di Dinas Pekerjaan
Umum Pemerintahan Kota Medan
Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian disebutkan bahwa:
1 Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia;
2 Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan karena:
a Atas permintaan sendiri,
b Mencapai batas usia pensiun;
c Perampingan organisasi pemerintah; atau
d Tidak cakap jasmani dan rohani sehingga tidak dapat menjalankan
kewajiban sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pertimbangan dan aturan hukum yang mengatur pelaksanaan pemindahan
atau mutasi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan di atas, apakah sudah benar-benar terselenggara dengan baik dan tidak ditemukan
hambatan Hambatan pelaksanaan Mutasi Jabatan yang dilakukan di Lingkungan
Dinas Pekerjaan Umum adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor Administratif
Dalam hal ini yang dimaksud faktor administratif adalah keseluruhan aspek yang berkaitan dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
sebelum melaksanakan mutasi, yang saling berhubungan satu sama lainnya. Seperti kompetensi diklat maupun kemampuan dari pegawai itu sendiri. Mutasi
jabatan merupakan usaha untuk menempatkan PNS pada jabatan yang sesuai dengan kemampuannya.
Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, pelaksanaan mutasi jabatan dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum memiliki beberapa kendala
administratif yaitu ada salah satu kriteria suatu jabatan yang tidak terpenuhi. Seperti adanya suatu jabatan yang membutuhkan latar pendidikan tertentu tapi
tidak ada yang memenuhi.
54
b. Faktor Psikologis
Selain itu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa kendala dalam pelaksanan mutasi jabatan struktural yang dilakukan oleh di Lingkungan
Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan itu muncul dari diri pegawai itu sendiri. Kendala yang ada dalam pelaksanaan mutasi pegawai berada pada tempat yang
baru bagi pegawai yang dimutasi memberikan rasa sungkan pada rekan kerja atau pada atasan karena kurangnya pemahaman tentang mutasi, sehingga punya
persepsi bagi pegawai yang dimutasi bahwa dimutasi itu adalah hukuman, sehingga pegawai tersebut merasa sungkan berada pada tempat kerja yang baru.
55
54
Hasil wawancara, dengan Kasubid Mutasi, Pemindahan dan Pensiun Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, 1 November 2013
55
Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Bumi Aksara, 2002, hlm 102
Universitas Sumatera Utara
Faktor psikologis merupakan perasaan sungkan yang dimiliki oleh pegawai yang dimutasikan timbul karena ada anggapan bahwa dimutasi itu adalah
hukuman maka ada yang merasa egois karena mungkin kinerjanya selama ini tidak di hargai karena dimutasikan yang tidak sesuai dengan yang diinginkannya.
Selain perasaan tersebut juga ada perasaan merasa bersalah karena dianggap bahwa kinerjanya selama ini kurang maksimal. Hal tersebut menyebabkan tujuan
yang hendak dicapai tidak dapat terwujud. Kurangnya sumber daya yang berkualitas menyebabkan organisasi kekurangan pegawai yang kompeten.
Sehingga ada pegawai yang menempati jabatan yang tidak sesuai dengan kompetensinya.
c. Faktor Sosiologis kepentingan kelompok
Penolakan terjadi karena beberapa alasan antara lain konspirasi yang bersifat politis, bertentangan dengan nilai kelompok, kepentingan pribadi, dan
keinginan mempertahankan hubungan relationship yang terjalin sekarang. Lahirnya sebuah kebijakan memang dilatarbelakngi banyak faktor, baik
yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Terkadang juga dari kedua faktor itulah hambatan-hambatan juga sering muncul:
56
56
Hasil wawancara, dengan Kasubid Mutasi, Pemindahan dan Pensiun Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, 1 November 2013
Pengalaman saya sejak mengajukan mutasi sampai terpenuhinya proses tersebut, kurang lebih berlangsung selama 11
bulan atau hampir 1 tahun. Sejumlah faktor yang menghambat proses mutasi antara lain: posisi jabatan yang kita inginkan ternyata sudah penuh terisi oleh
pegawai lain, disiplin dan pengalaman yang kita miliki belum memenuhi syarat untuk menduduki jabatan tersebut. Bahkan jabatan yang saya minta pada waktu
Universitas Sumatera Utara
itu belum ada bidang yang mengaturnya di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan Pemutasian di Dinas Pekerjaan Umum Pemerintahan Kota Medan. Setiap hambatan tentunya
disertai dengan langkah-langkah yang diambil sebagai usaha untuk menanggulangi kemungkinan melebarnya hambatan-hambatan tersebut. Oleh
karena itu dalam skripsi ini, peneliti sampaikan upaya-upaya yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Prosedur Mutasi Jabatan Berdasarkan
Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 antara lain: Pertama, tidak menerima uang atau segala bentuk hadiah apapun dengan
tujuan agar pelaksana proses mutasi mau menerima titipan pegawai yang akan dimutasikan.
57
Banyak pihak yang berusaha mempengaruhi keputusan mutasi dengan memberikan uang atau pun hadiah. Tetapi kami sebagai pelaksana tidak
menerimanya.
58
Karena tidak ingin tugas kami dicampuri orang lain, maka kami mengusahakan untuk tidak menggubris permintaan pihak-pihak tertentu untuk
menempatkan keluarga atau kerabatnya ke dalam jabatan yang diincarnya.
59
Salah satu upaya untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan mutasi jabatan adalah dengan mengadakan fit and proper test secara transparan. Ini
57
Ibid
58
Ibid.
59
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
khususnya dilakukan dalam mutasi jabatan di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum.
60
Salah satu cara adalah pegawai yang berpendidikan SMA dianjurkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”.
Kedua, Bidang Diklat atas perintah dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan berusaha meningkatkan frekuensi pelaksanaan diklat-diklat
substantif, frekuensi PNS yang ijin atau tugas belajar serta pelatihan Emotional Spiritual Quotient ESQ untuk memunculkan keinginan berprestasi dalam diri
pegawai.
61
Bahwa salah satu upaya yang dilakukan yaitu: “Menganjurkan mereka melanjutkan pendidikannya baik melalui izin belajar maupun tugas belajar”.
62
Untuk merangsang Pegawai Negeri Sipil meningkatkan prestasi kerjanya sehingga mempermudah dalam menentukan calon pegawai yang layak
dimutasikan, maka Kepala Dinas mengadakan ESQ training yang diikuti oleh seluruh pegawai secara bergiliran.
63
Kepala Dinas sering mengadakan diklat-diklat yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kerjapegawai”. Jadi sebenarnya Kepala Dinas sudah
berupaya untuk memenuhi ketersediaan sumber daya manusia handal di dalam
organisasi yang bisa dimutasikan pada jabatan sesuai ke depannya.
64
60
Ibid.
61
Hasil wawancara, dengan Kepala Bidang Perencanaan, Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan , 1 November 2013
62
Ibid.
63
Ibid.
64
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan fakta di atas, maka sejumlah hal yang menjadi faktor penghambat kebijakan mutasi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pekerjaan Umum
Kota Medan berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 antara lain:
nihilnya posisi jabatan yang diinginkan pegawai, ketidaksesuaian potensi dan pengalaman kerja profesionalitas pegawai dengan tanggung jawab kerja yang
diinginkan serta perbedaan kebijakan otonomi daerah dalam mengatur formasi PNS dalam memenuhi kebutuhan publiknya.
65
Bagi saya upaya yang perlu dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan dalam menghadapi masalah-masalah terkait pelaksanaan kebijakan mutasi
adalah dengan cara memberikan pemahaman kepada setiap Pegawai Negeri Sipil PNS bahwa mutasi dilakukan dengan tujuan: meningkatkan produktivitas kerja
pegawai dan menciptakan keseimbangan antara jumlah pegawai dengan komposisi pekerjaan atau jabatan. Dengan demikian mutasi tidak hanya
dipandang sebagai prosedur pemerintahan, melainkan cara pemerintah untuk menemukan tenaga-tenaga terbaik dan merupakan desentralisasi tugas, wewenang
dan tanggung jawab pegawai mulai dari pusat, provinsi, kabupaten kota dalam memajukan pelayanan terbaik bagi masyarakat,bangsa dan negara.
66
Konsep dasar mutasi Pegawai Negeri Sipil PNS, dalam pelaksanaannya memang tidak selamanya sesuai dengan harapan. Hanya saja perlu dibentuk
keseimbangan antara tujuan dan fungsi diberlakukannya mutasi. Artinya bahwa sejumlah faktor penghambat yang ada, harus benar-benar menjadi dasar
penentuan kebijakan lanjutan dan tolak ukur keberhasilan mutasi di Lingkungan
65
Hasil wawancara, dengan Kasubid Mutasi, Pemindahan dan Pensiun Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, 1 November 2013
66
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, oleh karena itu, syah-syah saja bila Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan mengeluarkan kebijakan untuk memfilterisasi
setiap hambatan dengan: membentuk kartu kendali yang dalam prosedurnya disampaikan kepada SKPD, menselaraskan mutasi antar posisi dan jabatan di
daerah serta memberikan pemahaman kepada setiap Pegawai Negeri Sipil PNS bahwa mutasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja
pegawai. Penting juga untuk diperhatikan bahwa menjadikan keharusan setiap
kebijakan publik selaras dengan konsep otonomi daerah dan kultur masyarakat setempat lengkap dengan keseimbangan Sumber Daya Alam SDA dan Sumber
Daya Manusia SDM yang dimiliki. Jika hal demikian dapat dilakukan dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan sejumlah faktor penghambat
pemberlakuan kebijakan pemindahan atau mutasi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan berdasarkan Undang-Undang
No. 43 Tahun 1999, dapat diminimalisir dan tepat sasaran. Solusi adalah hal penting yang sangat dibutuhkan dalam menyelsaikan
problem mutasi adalah“Dalam pelaksanaan mutasi, pengangkatan dan pemberhentian PNS, Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan melalui Badan
Kepegawaian Daerah BKD telah menerapkan sejumlah kebijakan diantaranya dengan membentuk kartu kendali, yang dalam prosedurnya disampaikan kepada
SKPD daerah Kabupaten Kota dengan tetap berpegang kepada Peraturan Pemerintah: No. 13 2002, No. 9 2003, No. 41 2007 dan UU No. 431999.
67
67
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Dengan cara ini setiap hambatan ditemukan dapat diselesaikan dengan baik”.
68
Dalam kesempatan yang sama, dengan melihat hambatan seringkali terjadi akibat benturan dengan kebijakan otonomi daerah, jika perlu pemerintah
dan pejabat yang berwenang melakukan proses mutasi PNS dalam hal ini Badan Kepegawaian Daerah BKD memberikan sejumlah alasan-alasan kuat terhadap
upaya mutasi antar posisi dan jabatan atau antar daerah, hal ini penting dilakukan sebagai upaya memberikan kesempatan yang sama terhadap pegawai dalam
profesionalitas kerja”.
69
Dengan demikian, perumusan format kebijakan sejak awal lengkap dengan penjelasan Pasal 14 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Kota dalam Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2009, menjadi penting untuk disosialisasikan dan
dipahami semua Pegawai Negeri Sipil, khususnya bagi mereka yang menghendaki atau mengusulkan mutasi.
68
Ibid
69
Ibid
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan