Kebijakan Pemerintah dalam Menetapkanmenempatkan Suatu jabatan

Apabila ini sudah menjadi kebiasaan dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk, walaupun perpanjangan jabatan merupakan wewenang GubernurBupatiWalikota. Terlepas dari obyektif tidaknya perpanjangan masa jabatan itu, niscaya akan mematikan karier Pegawai Negeri Sipil yang ada di bawahnya serta menghambat pengkaderan Pegawai Negeri Sipil. Dampak lainnya, mereka tidak akan mempunyai lagi motivasi dan semangat bekerja karena jenjang kariernya dihalangi. Pada akhirnya secara tidak langsung roda pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat akan berkurang. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural belum menunjukan kualifikasi yang tegas sehingga dalam penerapannya cenderung menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda dan sangat rentan terjadinya pelanggaran terhadap Peraturan Perundang-undangan itu sendiri.

D. Kebijakan Pemerintah dalam Menetapkanmenempatkan Suatu jabatan

Kebijakan pemerintah dalam penempatan jabatan struktural sudah diatur secara spesifik dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 pada pasal 17 ayat 2 yang berbunyi Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan. Pelaksanaan kebijakan pemerintah selama ini kadang menimbulkan permasalahan dikarenakan dalam prakteknya sedikit terjadi penyalahgunaan Universitas Sumatera Utara kewenangan dan benturan-benturan dari suatu organisasi atau kepentingan lainnya. Dengan kondisi yang demikian maka kompetensi jabatan bukan menjadi persyaratan yang utama. Meskipun ada Pegawai Negeri Sipil yang lebih memiliki kompetensi dalam promosi jabatan struktural, namun dikarenakan tidak dekat atau tidak dikenal maka kecil kemungkinan akan menduduki jabatan sesuai dengan bidangnya. Hal lain yang mendukung kompetensi jabatan tidak terjamin adalah belum berjalan analisis jabatan dan analisis staf pada Pemerintah Kota Medan. Dalam membuat rancangan kebijakan birokrasi akan lebih menguntungkan pihak tertentu suku, atau mengutamakan kepentingan pribadi dan lain-lain, sehingga sebagai konseptor kebijakan birokrasi belum dapat berdiri netral dalam penempatan jabatan structural. Masalah kebijaksanaan dalam kepegawaian antara lain : 1 Sistem kebijaksanaan yang dianut adalah untuk mendorong pengembangan otonomi daerah, sehingga kebijaksanaan kepegawaian dilaksanakan daerah otonomi sesuai dengan kebutuhannya baik pengangkatan, penempatan, pemindahan dan mutasi maupun pemberhentian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2 Untuk Memberdayakan empowering dan peningkatan SDM didaerah, maka program pendidikan dan latihan Diklat untuk KabupatenKota dapat lebih di tingkatkan kualitas dan kuantitasnya, untuk efisiensi dan juga wahana pengaturan SDM, agar semakin meluas cakrawala Universitas Sumatera Utara pengalamannya, maka untuk pelatihan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan oleh provinsi dan pemerintah pusat. 3 Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 terdapat perubahan yang mendasar dalam sistem manajemen kepegawaian guna mewujudkan profesionalisme PNS. 4 Dengan demikian akan terbuka peluang kesempatan bagi Pegawai Negeri Sipil yang berprestasi tinggi untuk meningkatkan kemampuan secara profesional dan berkompetisi secara sehat. Pengangkatan dalam jabatan harus didasarkan atas penilaian prestasi kerja yang obyektif terhadap prestasi, kompetensi dan pelatihan yang bersangkutan. 38 Kebijakan-kebijakan di atas jika diterapkan dalam lingkup kepegawaian dapat menjamin penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan disamping itu dapat menghasilkan pegawai-pegawai yang dapat memimpin suatu satuan organisasi negara dengan bertanggung jawab dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika sebagai Pegawai Negeri Sipil. E. Pelaksanaan Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1999, tentang Pokok- Pokok Kepegawaian disebutkan bahwa tujuan pemindahan atau mutasi pegawai antara lain: 1 Peningkatan produktivitas kerja; 2 Pendayagunaan pegawai; 3 38 Musanef, Manajemen Kepegawaian Indonesia, Jakarta: Haji Masagung,1982. hlm 19 Universitas Sumatera Utara 3 Pengembangan karier; 4 Penambahan tenaga-tenaga ahli pada unit-unit yang membutuhkan; 5 Pengisian jabatan-jabatan lowongan yang belum terisi, dan sebagai hukuman. Berkaitan dengan faktor yang melatarbelakangi tujuan mutasi Pegawai Negeri Sipil dan kesesuaian pelaksanaan kebijakan mutasi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Pasal 14 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Kota dalam Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2009, menggiring sejumlah pejabat Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan mengungkapkan: 39 Pelaksanaan mutasi dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan atas wewenang yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan publik atas usulan Baperjakat Sebenarnya mutasi PNS yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan bertujuan untuk: mengembangkan karier PNS, percepatan pelaksanaan dan pelayanan publik serta meningkatkan profesionalitas PNS, dengan tetap berpegang pada prinsip dasar the right man on the right place”. 40 Secara substantif, bagaimanapun kebijakan pemindahan atau mutasi pegawai memang dilakukan dengan tujuan efektivitas kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan 41 Namun, apapun tujuan dan hasil proses mutasi pegawai, yang pasti sebuah kebijakan pemerintahan selalu bersentuhan dengan aturan birokrasi yang panjang 39 Hasil wawancara, dengan Bapak Iwan, Kasubid Mutasi, Pemindahan dan Pensiun Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, 1 November 2013 40 Ibid. 41 Ibid. Universitas Sumatera Utara dan berliku, baik menyangkut aturan tertulis seperti undang-undang, keputusan presiden, keputusan menteri dan peraturan pemerintah, maupun aturan tidak tertulis yang bersifat subjekif-kolektif pelaksana pemerintahan. Berkaitan dengan hal ini, Batu berdasar pada Undang-Undang No.43 Tahun 1999, maka sudah dapat dipastikan tidak ditemukan penyimpangan atau masalah. Universitas Sumatera Utara 55 BAB IV PROSEDUR MUTASI JABATAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PEMERINTAH KOTA MEDAN A. Prosedur Mutasi Jabatan pada Dinas Pekerjaan Umum Apa saja syarat yang harus dipenuhi oleh PNS bila ingin mutasi ? Surat Permohonan Mutasi dilengkapi alamat kantorrumah lengkap dengan nomor HPtelepon, Foto Copy SK CPNS, Foto Copy SK PNS, Foto Copy SK Kenaikan PangkatJabatan terakhir, Foto Copy Ijazah dan Transkrip Nilai Pendidikan terakhir, Foto Copy DP-3 selama dua tahun terakhir, Foto Copy Kartu Pegawai dan Daftar Riwayat Hidup. 42 Prosedur pengurusannya dan bahan kelengkapan apa yang dipersiapkan serta pejabat mana yang mempunyai kewenangan. 43 1. PNS yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah secara hirarkis ke Instansi yang ditujumenerima; Prosedur dan Bahan Kelengkapan Yang Dipersiapkan antara lain: 2. Apabila Instansi yang dituju membutuhkan pegawai dan menyetujui permohonan tersebut, maka Pejabat Pembina Kepegawaian yang dituju menghubungi Secara Tertulis kepada Pejabat Pembina Kepegawaian asal, untuk meminta persetujuan 3. Karena disetujui untuk pindah, maka Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi asal membuat surat pernyataan persetujuan; 42 Hasil wawancara, dengan Kasubid Mutasi, Pemindahan dan Pensiun Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, 1 November 2013 43 Hasil wawancara, dengan Kepala Bidang Perencanaan, Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan , 1 November 2013 Universitas Sumatera Utara 4. Berdasarkan pernyataan persetujuan tersebut, Instansi yang menerima membutuhkan usul pindah antar Instansi dengan melampirkan : a. Surat permintaan persetujuan Instansi yang menerima b. Surat pernyataan persetujuan dari Instansi asal c. Surat keputusan pangkat terakhir d. Nota Usul surat pengantar usul pindah Instansi diajukan oleh Instansi yang menerima, dan ditujukan kepada Kepala BKN PusatKantor Regional BKN sesuai dengan wilayah kerjanya. Sebab dan Alasan Mutasi menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian: 44 1 Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia. 2 Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat karena: a. Atas permintaan sendiri b. Mencapai batas usia pension c. Perampingan organisasi pemerintah; atau d. Tidak cakap jasmani dan rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai Pegawai Negeri Sipil. Mutasi atau pemindahan pegawai dapat terjadi karena 2 hal, yaitu: 45 1 Mutasi atas Keinginan Pegawai Mutasi atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atas keinginan sendiri dari pegawai yang bersangkutan dengan mendapat persetujuan 44 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 45 Hasibuan SP. Op.Cit., hlm 46 Universitas Sumatera Utara pimpinan organisasi. Misalnya, karena alasan keluarga untuk merawat orang tua yang sudah lanjut usia. Kemudian alasan kerja sama, dimana tidak dapat bekerja sama dengan pegawai lainnya karena terjadi pertengkaran atau perselisihan, iklim kerja kurang cocok dengan pegawai dan alasan-alasan sejenisnya. 2 Alih Tugas Produktif ATP Alih tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan untuk meningkatkan produksi dengan menempatkan pegawai bersangkutan ke jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya. Alasan lain tugas produktif didasarkan pada kecakapan, kemampuan pegawai, sikap dan disiplin pegawai. Kegiatan ini menuntut keharusan pegawai untuk menjalankannya. Bolehkah seorang PNS menolak untuk dimutasikan? Boleh PNS tersebut menolak dimutasikan, tetapi dengan memberikan alasan-alasan yang logis 46 Apakah Pelaksanaan Pemindahan atau Mutasi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan sudah sesusi dengan Undang- Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Sebenarnya mutasi PNS yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan bertujuan untuk: mengembangkan karier PNS, percepatan pelaksanaan dan pelayanan publik serta meningkatkan profesionalitas PNS, dengan tetap berpegang pada prinsip dasar the right man on the right place 47 Ketimpangan kebijakan mutasi justru terlihat pada hal-hal yang bersifat non teknis. Sebut jama masa kerja pegawai, kekosongan jabatan, kedekatan 46 Hasil wawancara, dengan Kasubid Mutasi, Pemindahan dan Pensiun Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, 1 November 2013 47 Ibid Universitas Sumatera Utara dengan pihak pimpinan atau ambisi pribadi pegawai untuk menduduki jabatan tertentu dan sebagainya 48

B. Dasar Hukum Mutasi Jabatan pada Dinas Pekerjaan Umum Pemerintahan Kota Medan

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Administrasi Negara Terhadap Pelaksanaan Pelayanan Publik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 (Studi di Kecamatan Sibolga Kota)

7 136 99

Pencatatan Kelahiran Di Kabupaten Dairi Dalam Rangka Pelaksanaan Administrasi Kependudukan Menurut Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

3 84 89

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999.

0 84 124

Prosedur Penebangan Pohon Pada Dinas Pertamanan Kota Medan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

3 74 98

Peranan Badan Amil Zakat Berdasarkan Undang - Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Sumatera Utara (Studi Pada Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara)

0 37 186

Pengoplosan Beras Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

11 144 123

Analisis Terhadap Pengangkatan Jabatan Struktural Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Studi Pada Kantor Wilayah Departemen Hukum Dan HAM Sumatera Utara)

1 56 180

undang undang no 43 tahun 1999

0 0 28

BAB II PEMUTASIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA F. Pengertian Mutasi - Prosedur Pemutasian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara(Studi Di Polresta Medan)

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Mutasi Jabatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Ditinjau Dari Persektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pekerjaan Umum)

0 2 25