Dasar Hukum Mutasi Jabatan Bentuk-bentuk dan Jenis Mutasi Jabatan

Mutasi yang dilaksanakan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi oleh karena itu perlu ada evaluasi pada setiap perkerja secara berkesinambungan secara objekif. Dalam melaksanakan mutasi harus dipertimbangkan faktor-faktor yang dianggap objektif dan rasional, yaitu: 24 1 Mutasi disebabkan kebijakan dan peraturan pemerintah 2 Mutasi atas dasar prinsip The right man on the right place 3 Mutasi sebagai dasar untuk meningkatkan profesionalitas kerja 4 Mutasi sebagai media kompetisi yang maksimal 5 Mutasi sebagai langkah untuk promosi 6 Mutasi untuk mengurangi labour turn over 7 Mutasi harus terkoordinasi

B. Dasar Hukum Mutasi Jabatan

Landasan hukum pelaksanaan mutasi, pengangkatan dan pemberhentian pegawai negeri sipil adalah: 25 1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1999, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Lembaga Negara Tahun 1999 Nomor 16 Tambahan lembaran Negara Nomor 3890. 2. Tentang wewenang pengangkatan, pemindahan, pemberhentian pegawai negeri sipil, diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96, Tahun 2000. 24 Danim, Sudarwan, Motivasi Kepemimpinan Efektivitas Kelompok, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hlm. 56 25 Moekijat, Manajemen Kepegawaian, Bandung: Mandar Maju, 2001, hlm. 47 Universitas Sumatera Utara 3. Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Ketiga peraturan perundang-undangan tersebut di atas merupakan pedoman pelaksanaan mutasi kepegawaian di setiap instansi pemerintah umum dan daerah.

C. Bentuk-bentuk dan Jenis Mutasi Jabatan

Ditinjau dari tujuan dan maksud mutasi : 26 1. Production transfer yaitu mutasi dalam jabatan yang sama karena produksi di tempat terdahulu menurun. 2. Replacement transfer yaitu mutasi dari jabatan yang sudah lama dipegang ke jabatan yang sama di unitbagian lain, untuk menggantikan pegawai yang belum lama bekerja atau pegawai yang diberhentikan. 3. Versatility transfer yaitu mutasi dari jabatan yang satu ke jabatan yang lain untuk menambah pengetahuan pegawai yang bersangkutan 4. Shift transfer yaitu mutasi dalam jabatan yang sama, tetapi berbeda shift, misalnya shift A malam ke shift B siang. 5. Remedial transfer yaitu mutasi pegawai ke bagian mana saja, dengan tujuan untuk memupuk atau untuk memperbaiki kerjasama antar pegawai. 6. Ditinjau dari masa kerja pegawai 26 http:yandragautama.wordpress.com20111231konsep-dasar-mutasi-dan- promosidiakses tanggal 12 November 2013 Universitas Sumatera Utara a. Temporary transfer yaitu mutasi yang bersifat sementara untuk menggantikan pegawai yang berhalangan. b. Permanent transfer yaitu mutasi yang bersifat tetap. Adapun tujuan diadakan mutasi adalah: 27 1. Menempatkan orang tepat pada tempat tepat the right man in the right place. Seleksi dan penempatan belum dapat menjamin sepenuhnya bahwa kita akan mendapat orang tepat pada tempat tepat.dengan mutasi tersebut berarti kita memnidahakan pegawai pada tempat pekerjaan lain yang sederajat, sehingga dengan mutasi kita akan mengoreksi kekurangan dan kesalahan dalam melaksanakan seleksi dan penempatan pertama kali. 2. Mutasi sebagai langkah meningkatkan semangat dan kegairahan kerja suatu pekerjaan yang bersifat rutin dapat menimbulkan rasa bosan, sehingga dalam keadaan tersebut kemungkinan semangat dan kegairahan kerjanya menurun.hal ini dapat terjadi meskipun penempatan orang tersebut pada tempat yang tepat. Dalam melakukan mutasi kita harus mengusahakan agar tugas yang baru tersebut masih searah dengan tugas pekerjaan sebelumnya. Dengan jalan memutasikan, makaa selain semangat dan kegairahan kerja dapat timbul kembali, maka pekerjaan yang baru itu pun akan sesuai dengan kemampuan dan kesenangannya. 3. Mutasi untuk dapat saling menggantikan. Karena keluar dari perusahaan tersebut karena sakit atau seba lain yang menyebabkan pegawai tidak masuk bekerja. Hal ini berarti pekerjaan yang menjadi bagiannya 27 Ibid Universitas Sumatera Utara dihentikan, jika ingin pekerjaan tersebut tetap berjalan kita harus mengusahakan penggantinya. Paul Pigors dan Charles Mayers mutasi dibagi dalam beberapa jenis yaitu: 28 1 Production transfer adalah mengalih tugaskan pegawai dari satu bagian ke bagian lains secara horizontal, karena pada bagian lain kekurangan tenaga kerja padahal produksi akan ditingkatkan. 2 Replacement transfer adalah mengalih tugaskan pegawai yang sudah lama dinasnya ke jabatan kain secara horizontal untuk menggentikan pegawai yang masa dinasnya sedikit atau diberhentikan. Replacement transfer terjadi kerena aktivitas perusahaan diperkecil. 28 Pigors, Paul, Charles. A. Meters, Administrasi Kepegawaian, Musanef, Indonesia, 2005, hlm. 50 Universitas Sumatera Utara 33 BAB III PELAKSANAAN MUTASI JABATAN DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MEDAN

A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Administrasi Negara Terhadap Pelaksanaan Pelayanan Publik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 (Studi di Kecamatan Sibolga Kota)

7 136 99

Pencatatan Kelahiran Di Kabupaten Dairi Dalam Rangka Pelaksanaan Administrasi Kependudukan Menurut Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

3 84 89

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999.

0 84 124

Prosedur Penebangan Pohon Pada Dinas Pertamanan Kota Medan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

3 74 98

Peranan Badan Amil Zakat Berdasarkan Undang - Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Sumatera Utara (Studi Pada Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara)

0 37 186

Pengoplosan Beras Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

11 144 123

Analisis Terhadap Pengangkatan Jabatan Struktural Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Studi Pada Kantor Wilayah Departemen Hukum Dan HAM Sumatera Utara)

1 56 180

undang undang no 43 tahun 1999

0 0 28

BAB II PEMUTASIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA F. Pengertian Mutasi - Prosedur Pemutasian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara(Studi Di Polresta Medan)

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Mutasi Jabatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Ditinjau Dari Persektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pekerjaan Umum)

0 2 25