Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

33 1926, tidak akan menjadi partai politik kembali, pengurus harian NU pada semua level tidak diperbolehkan untuk merangkap jabatan dalam organisasi sosial- politik partai. Sedangkan dalam kawasan abu-abu yaitu tidak jelas apakah seorang ketua Umum PBNU diperbolehkan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden atau wakil Presiden dan tidak jelas apakah seorang pengurus harian NU dapat menjadi anggota legislatif Litbang Kompas, 2010:55.

B. Kerangka Berpikir

Masyarakat mempunyai kewenangan tanpa adanya paksaan dalam menempatkan orang-orang yang dianggap dapat memeperjuangkan keinginan dan nasib hidupnya di pemerintahan untuk mendapatkan kesejahteraan. Wujud nyata dari keikutsertaan masyarakat dalam menentukan siapa yang menjadi wakil rakyat adalah ikut memilih dalam pemilu legislatif 2009. Pemilihan umum salah satu ciri yang paling tampak dalam sistem demokrasi. Pemilih memiliki hak untuk memilih wakil-wakil rakyat dan dijamin oleh undang-undang. Wakil-wakil rakyat diharapkan mampu memperjuangkan kepentingan rakyat sehingga rakyat akan merasa sejahtera, dan aspirasi rakyat dapat diwujudkan dalam program kerja yang diusung oleh calon legislatif dari partai politik. Program kerja yang telah dibuat apakah sudah mencerminkan kepentingan masyarakat atau belum yang menilai adalah masyarakat sendiri. Alur berfikir dalam penulisan skripsi ini adalah bahwa masyarakat berbudaya NU yang dalam pandangan masyarakat umum perilaku memilihnya, mengikuti partai politik yang lahir dari ajaran Islam NU. Upaya partai politik 34 yang berbasis nasionalis yaitu PAC PDI Perjuangan untuk memenangkan pemilu legislatif 2009 di lingkungan masyarakat berbudaya NU di dukung dalam beberapa faktor sehingga hasil pemilu legislatif 2009 dimenangkan oleh calon anggota legislatif dari fraksi PDI Perjuangan. Masyarakat berbudaya NU berharap anggota legislatif dari fraksi PDI Perjuangan mampu memperjuangkan nasib mereka untuk mencapai kesejahteraan. Penulisan skripsi ini akan diteliti mengenai upaya pemenangan PDI Perjuangan pada pemilu legislatif 2009 di lingkungan masyarakat berbudaya NU. Alur dari penulisan skripsi ini akan penulis jabarkan dalam bentuk skema sebagai berikut. Gambar 3 Kerangka Berpikir Upaya PAC PDI Perjuangan Faktor pendukung PDI Perjuangan: a. kelompok sosial keagamaan b. cara pandang masyarakat terhadap PDI Perjuangan c. figur caleg 2009 d. pilihan dalam keluarga e. program partai f. hubungan relasional anggota PDI Perjuangan dengan masyarakat Massa berbudaya NU Pileg 2009 PDI Perjuangan menang

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian tentang upaya pemenangan PDI Perjuangan pada pemilu legislatif 2009 di lingkungan masyarakat berbudaya Nahdlatul Ulama NU, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik lainnya Moleong, 2009:6. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menelitii kondisi objek yang alamiah, lawannya eksperimen dimana peneliti merupakan instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secaara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Afif dan Saebani, 2009:57. Pendekatan kualitatif ini diharapkan peneliti dapat memahami sudut pandang partisipan secara lebih mendalam, realita, dan menggali berbagai macam faktor sekaligus secara langsung melalui wawancara dan dokumentasi sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

B. Lokasi Penelitian

Masyarakat Kecamatan Brebes rata-rata berbudaya NU karena mengikuti ajaran Nahdlatul Ulama NU, dengan melaksanakan tradisi-tradisi dalam kegiatan-kegiatan amaliyah ajaran NU. Seperti cara beribadah, pengorganiasian 35