Ruang Praktik Konstruksi Batu Beton PERMENDIKNAS Nomor 40 Tahun 2008

11 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan 2 menggunakan peralatan tangan mekanik listrik konstruksi bangunan gedung dan air 3 mengelola material, tenaga kerja, peralatan dan waktu 4 memeriksa bahan konstruksi batu dan batu cetak sesuai SNI 5 pengukuran dan penentuan titik duga bangunan gedung atau bangunan air 6 pemasangan bouwplank pada pekerjaan bangunan 7 penggunaan kebutuhan bahan dan pasangan konstruksi batu 8 pemasangan pondasi batu kali batu gunung dan batu bata, pemasangan berbagai batu bata 9 pemeriksaan kualitas hasil pekerjaan pemasangan batu 10 perawatan dan perbaikan pasangan batu.

1.11 Ruang Praktik Konstruksi Batu Beton

Ruang praktik adalah tempat belajar mengajar melalui metode praktik yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala- gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam Peraturan Pememerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Organisasi UniversitasInstitut Negeri pengertian ruang praktik dijelaskan pada pasal 27 dan Pasal 28 Undang- Undang, 1980:7. Pasal 27 menyebutkan ruang praktikstudio adalah sarana penunjang jurusan dalam satu atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan. Pasal 28 menjelaskan, ruang praktikstudio dipimpin oleh seorang guru atau seorang tenaga pengajar yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai 12 dengan cabang ilmu, teknologi, dan seni tertentu dan bertanggungjawab langsung kepada Ketua Jurusan.

1.12 PERMENDIKNAS Nomor 40 Tahun 2008

Pada peraturan ini termuat berbagai aturan mengenai standar sarana dan prasarana yang harus dipenuhi pada setiap jurusan yang ada pada setiap lembaga pendidikan SMK MAK secara umum. Peraturan ini memuat standar minimal untuk Ruang praktik Teknik Konstruksi Batu Beton yaitu: 1 Luas Ruang praktik Teknik Konstruksi Batu Beton; 2 Rasio per-peserta didik; 3 Daya tampung ruang; 4 Luas Ruang penyimpanan dan instruktur; 5 Perabot Ruang praktik Teknik Konstruksi Batu Beton; 6 Media pendidikan di Ruang praktik Teknik Konstruksi Batu Beton; dan 7 Perlengkapan Ruang praktik Teknik Konstruksi Batu Beton. Berikut data standar sarana dan prasarana ruang praktik Teknik Konstruksi Batu Beton menurut PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008: a. Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu Beton berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran; pekerjaan dasar konstruksi bangunan, pekerjaan pasangan batu, pekerjaan konstruksi beton sederhana, pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi beton bertulang. b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu Beton adalah 304 m2 untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi : area 13 kerja batu dan beton 128 m2, ruang kerja pemasangan dan finishing 128 m2, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m2. c. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu Beton dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1. Tabel 2.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu Beton No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja batu dan beton 8 m 2 peserta didik Kapasitas untuk 16 peserta didik Luas minimum adalah 128 m 2 Lebar minimum adalah 8 m 2 Ruang kerja pemasangan batu dan beton 8 m 2 peserta didik Kapasitas untuk 16 peserta didik Luas minimum adalah 128 m 2 Lebar minimum adalah 8 m 3 Ruang penyimpanan dan instruktur 4 m 2 peserta didik Luas minimum adalah 48 m 2 Lebar minimum adalah 6 m 14 d. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu Beton dilengkapi sarana sebagaimana ercantum pada Tabel 2 dengan Tabel 3. Tabel 2.2. Standar Sarana pada Area Kerja Batu Beton No. Jenis Rasio Dekripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja stool 2 Peralatan Untuk minimum 16 peserta didik pada pekerjaan dasar konstruksi bangunan, pekerjaan pasangan batu, pekerjaan konstruksi beton sederhana, pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi beton bertulang. 3 Media Pendidikan 4 Perlengkapan lain Untuk minimum 16 peserta didik pada pekerjaandasar konstruksi bangunan, pekerjaan pasangan batu, pekerjaan konstruksi beton sederhana, pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi beton bertulang Lemari simpan alat dan bahan 1 set area 1.3 1 set area Pekerjaan penanganan pekerjaan batu dan beton 2.1 Minimum 1 buah area 4.2 Tempat sampah Untuk mendukung minimum 16 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 1 set area 3.1 Papan tulis Minimum 2 buah area Kotak kontak 4.1 Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 15 Tabel 2.3. Standar Sarana pada Ruang Kerja Pemasangan Batu dan Beton No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja stool 1.3 Lemari simpan alat bahan 2 Peralatan 2.1 3 Media pendidikan 4 Perlengkapan lain Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. Mimimum 1 buah ruang 4.2 Tempat sampah Untuk mendukung minimum 16 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 3.1 Papan tulis 1 set ruang Minimum 4 buah ruang 4.1 Kotak kontak Untuk minimum 16 peserta didik pada pekerjaan pemasangan batu dan beton 1 set ruang Untuk minimum 16 peserta didik pada pekerjaan pemasangan batu dan beton 1 set ruang Peralatan untuk pekerjaan pemasangan batu beton Tabel 2.4. Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja 1.3 Rak alat dan bahan 1.4 2 Peralatan 3 Media pendidikan 4 Perlengkapan lain Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. Minimum 1 buah ruang 4.2 Tempat sampah Untuk pendataan kemajuan siswa dan ruang praktik. 3.1 Papan data 1 buah ruang 4.1 Kotak kontak Minimum 2 buah ruang Lemari simpan alat dan bahan Untuk minimum 12 instruktur. 1 set ruang Peralatan untuk ruang penyimpanan dan instruktur 2.1 1 set ruang Untuk minimum 12 instruktur. 16

1.13 Metode Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Peranan Sarana dan Prasarana Pendidikan Guna Menunjang Hasil Belajar Siswa di SD Islam Al Syukro Universal

1 16 107

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK 1 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK N

2 33 183

KAJIAN TERHADAP PRASARANA DAN SARANA EVAKUASI PADA PROYEK KONSTRUKSI KAJIAN TERHADAP PRASARANA DAN SARANA EVAKUASI PADA PROYEK KONSTRUKSI.

1 3 13

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU ANTARA METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BALIGE PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU BETON.

0 2 17

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGELASAN YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIK TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 27

PRAPENGARUH MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 25

KESESUAIAN RUANG BENGKEL DAN PERALATAN KERJA BATU UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN PRAKTIK KONSTRUKSI BATU JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 1 178

KESESUAIAN RUANG BENGKEL DAN PERALATAN KERJA BATU UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN PRAKTIK KONSTRUKSI BATU JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

2 6 178

ANALISIS KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIK DI BENGKEL TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 5 SURAKARTA

0 0 19