23 Penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya
fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan observasi
atau eksperimen,
namun bagaimana
mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan berfikir sehingga dapat mendukung aktivitas
kreatif dalam berinovasi atau berkarya. Penerapan metode ilmiah merupakan proses berfikir logis
berdasarkan fakta dan teori. Pertanyaan muncul dari pengetahuan yang telah dikuasai. Karena itu kemampuan bertanya merupakan dasar dalam
mengembangkan berfikir ilmiah. Informasi baru digali untuk menjawab pertanyaan.
1.15 Kerangka Berfikir
Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan tinjauan teori yang ada, aktivitas belajar dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Aktivitas belajar sangat berperan dalam belajar dan pembelajaran yaitu dapat menentukan penguatan belajar, memperjelas tujuan pembelajaran,
serta menentukan ketekunan belajar. Dalam hal ini aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang siswa untuk mempelajari pokok
bahasan jenis-jenis peralatan tangan mekanik listrik, fungsi, spesifikasi, perawatan peralatan, teknik mengunakan peralatan dengan menggunakan
metode pembelajaran Direct Instruction melelui pendekatan Scientific. Upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa terhadap suatu
materi seorang guru harus bisa memilih metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan
24 pendidikan yaitu ditandai dengan hasil belajar siswa yang tinggi dan
tercapainya ketuntasan belajar baik secara individu maupun klasikal. Salah satu faktor pendukung dalam mencapai kesuksesan proses
belajar mengajar di sekolah dan ruang praktik dengan lebih bermutu, maka diperlukan sebuah standar nasional, salah satunya adalah mengenai sarana
dan prasarana. Salah satu isi standar sarana dan prasarana sekolah menengah kejuruan termasuk standar ruang praktik konstruksi batu beton terinci dalam
lampiran Permendiknas Republik Indonesia Nomor. 40 Tahun 2008. Peneliti dapat mengambil data yang diperlukan dalam penelitian,
yaitu berupa sarana, prasarana yang terdapat pada ruang praktik praktik konstruksi batu beton di Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK
Negeri 2 Salatiga. Kemudian data kelengkapan sarana dan prasarana tersebut dibandingkan dengan standar yang telah digabungkan dan
selanjutnya dianalisis tingkat ketercapaian kelayakan sarana dan prasarana pada ruang praktik praktik konstruksi batu beton berdasarkan standar
tersebut. Berdasarkan kerangka berpikir diatas dengan menggunakan metode
pembelajaran Direct Instruction melalui pendekatan Scientific dalam pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik konstrksi batu beton
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mempelajari konstruksi batu sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang
maksimal khususnya pada pokok bahasan jenis-jenis peralatan tangan
25 mekanik listrik, fungsi, spesifikasi, perawatan peralatan, teknik
mengunakan peralatan.
1.16 Rumusan Hipotesis