Uji Coba Instrumen Penelitian

34 mendiskripsikan tentang banyak hal, diantaranya tentang penilaian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Indikator yang digunakan dalam penilaian siswa ini adalah : 1. Proses Direct Instruction 2. Keaktifan siswa 3. Perhatian siswa 4. Kedisiplinan siswa 5. Penugasan 6. Tolak ukur keberhasilan pembelajaran 7. Observasi sarana prasarana ruang praktik 8. Wawancara sarana prasarana ruang praktik

3. Uji Coba Instrumen Penelitian

a. Validitas Soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud Arikunto 2006:168. Dalam perangkat tes ini digunakan perhitungan validitas itembutir, karena peneliti ingin mengetahui valid dan tidaknya 35 instrument atas dasar kevalidan setiap butir soal sehingga instrument nantinya dapat digunakan secara efektif dalam bentuk pengujian tes belajar yang mengukur aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berhubungan dengan hasil belajar siwa. Untuk menghitung validitas dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment. √ keterangan: : koefisien korelasi variabel x dan variabel y X : skor tiap butir soal Y : skor total yang benar dari tiap subjek N : jumlah peserta tes Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen tersebut. Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3 atau 0,3 maka butir instrumen tersebut sudah valid. Cara lain dapat dianalisis dengan cara membandingkan r xy dengan . Jika r xy , maka butir soal dikatakan valid. b. Relialibitas Soal Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen 36 yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas penelitian dapat menggunakan uji realibilitas tiap butir soal dapat ditentukan dengan rumus Ralibilitas Tes Uraian. Rumus ini digunakan untuk tes item yang dibuat sistematikanya menggunakan : Keterangan : = Realibilitas = Jumlah varian skor tiap item = Varian skor total = banyaknya subjek Indeks realibilitas butir instrumen : ≥ 0,80 : Realibilitas tinggi 0,40 - 0.80 : Realibilitas sedang 0.40 : Realibilitas rendah c. Taraf Kesukaran Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan menghitung indeks kesukaran pada tiap butir soal dengan menggunakan rumus : 37 Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut, - ≤ 0,30 adalah soal sukar, 0,30 - ≤ 0,70 adalah soal sedang, 0,70 - ≤ 1,00 adalah soal mudah. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup. d. Statistik Deskriptif Sarana dan Prasarana Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Jadi, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi dan taraf kesalahan, karena penelitian ini tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi. Analisis data ini menggunakan Skala Persentase yaitu perhitungan dalam analisis data yang akan 38 menghasilkan persentase yang selanjutnya dilakukan interpretasi pada nilai yang diperoleh. Proses perhitungan persentase dilakukan dengan cara mengkalikan hasil bagi skor riil dengan skor ideal dengan seratus persen Sugiyono, 2008: 99, dengan rumus sebagai berikut: Sangat Layak = 76 - 100 Layak = 51 - 75 Tidak Layak = 26 - 50 Sangat Tidak Layak = 0 - 25

1.21 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Peranan Sarana dan Prasarana Pendidikan Guna Menunjang Hasil Belajar Siswa di SD Islam Al Syukro Universal

1 16 107

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK 1 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK N

2 33 183

KAJIAN TERHADAP PRASARANA DAN SARANA EVAKUASI PADA PROYEK KONSTRUKSI KAJIAN TERHADAP PRASARANA DAN SARANA EVAKUASI PADA PROYEK KONSTRUKSI.

1 3 13

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU ANTARA METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BALIGE PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU BETON.

0 2 17

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGELASAN YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIK TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 27

PRAPENGARUH MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 25

KESESUAIAN RUANG BENGKEL DAN PERALATAN KERJA BATU UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN PRAKTIK KONSTRUKSI BATU JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 1 178

KESESUAIAN RUANG BENGKEL DAN PERALATAN KERJA BATU UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN PRAKTIK KONSTRUKSI BATU JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

2 6 178

ANALISIS KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIK DI BENGKEL TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 5 SURAKARTA

0 0 19