3. Perhatian. Perhatian adalah langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam
rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu
atau sekumpulan objek.
2.3. Kompetensi Konselor
2.3.1. Pengertian Kompetensi
Pada hakikatnya, kompetensi adalah komponen utama dari standar profesi disamping kode etik sebagai pegangan perilaku profesi yang telah
ditetapkan dalam pengawasan tertentu. Kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan
investigasi, menganalisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian, dan mempersepsi yang mengarahkan seseorang menemukan cara-cara untuk
mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
”Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak”
Mulyasa, 2002: 37. Kompetensi diperlukan dalam rangka mengembangkan dan mengganti perilaku pendidikan yang merupakan penggabungan dan
aplikasi suatu ketrampilan dan pengetahuan yang saling berkesinambungan dalam bentuk perilaku nyata. McAshan 1981: 45 dalam Mulyasa 2002: 38
mengemukakan bahwa kompetensi ”... is a knowledge, skills, and abilities or
capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the exent he or she can satisfactority perform particular cognitive, afective,
and psychomotor behaviors”. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai
pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-
perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen menjelaskan bahwa ”kompetensi adalah seperangkat
pegetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
Dari beberapa pendapat diatas, disimpulkan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang ditetapkan konselor
sekolah untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalan yaitu membantu peserta didik dalam
menangani dan menyelesaikan masalahnya serta membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.
2.3.2. Pengertian Konselor