akurat hasil penelitian tentang persepsi guru BK terhadap kompetensi konselor di sekolah dasar. Hasil analisis secara kuantitatif dari instrumen penelitian akan
dilakukan dengan cara dideskripsikan.
Persepsi  guru  BK  tentang  kompetensi  konselor  merupakan  suatu  data dari  tempat  yang  alamiah  yang  menjadikan  peneliti  tidak  perlu  melakukan
perlakuan  tertentu,  sehingga  jenis  penelitian  yang  peneliti  gunakan  adalah metode survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari
satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Singarimbun, 1995.
Penelitian  ini  menggunakan  metode  survei  atau  juga  termasuk  dalam jens penelitian deskriptif. Peneliti menggunakan desain penelitian survei yaitu
karena dalam penelitian ini peneliti ingin menyoroti keadaan yang sebenarnya yang terjadi di lapangan, dan hasil dari penelitian agar menjadi perhatian guru
BK di sekolah terkait.
3.2. Variabel Penelitian
3.2.1. Identifikasi Variabel
Variabel  adalah  suatu  gejala  yang  bervariasi.  Sugiyono  2007:  2 menyatakan  bahwa  “Variabel  merupakan  segala  sesuatu  yang  berbentuk  apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut”.
Peneliti tidak membuat perbandingan variabel tersebut dengan variabel yang lain. Hal ini berarti penelitian yang hendak dilakukan peneliti merupakan
variabel  mandiri.  Variabel  penelitian  ini  adalah  persepsi  guru  BK  tentang
kompetensi  konselor  di  sekolah  dasar  swasta  Kota  Semarang  sehingga  tidak ada  hubungan  antar  variabel  baik  independen  maupun  dependen.  Dapat
diketahui  penelitian  ini  memiliki  variabel  tunggal  yang  tidak  mempengaruhi variabel lain.
3.2.2. Definisi Operasional Variabel
Guru  BK  di  sekolah  dasar  ialah  sesorang  yang  bertugas  untuk memberikan pelayanan bimbingan konseling di Sekolah Dasar meskipun tidak
berlatar belakang dari bidang bimbingan konseling. Kompetensi
konselor merupakan
seperangkat pengetahuan,
ketrampilan,  dan  perilaku  yang  ditetapkan  guru  BK  untuk  mencapai  tujuan yang  hendak  dicapai  yaitu  membantu  peserta  didik  dalam  menangani  dan
menyelesaikan masalahnya
serta membantu
peserta didik
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.
Kompetensi  pedagogik  yaitu  kemampuan  membantu  peserta  didik untuk  memahami  diri,  menerima  diri,  mengembangkan  aspek-aspek
kepribadiannya  secara  utuh,  serta  mengaktualisasikan  potensi  dirinya. Kompetensi  kepribadian  merupakan  kemampuan  kepribadian  yang  mantap,
stabil,  dewasa,  arif,  dan  berwibawa  menjadi  teladan  bagi  peserta  didik  dan berakhlak  mulia.  Kompetensi  sosial  adalah  kemampuan  konselor  sebagai
bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame konselor, tenaga pendidik lainnya, orang tua wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi  profesional merupakan penguasaan
konselor atas karakteristik pribadi peserta didik, materi bimbingan yang sesuai pada  pribadi  peserta  didik,  teknik  membantu,  dan  sejumlah  kompetensi
tambahan lainnya  yang secara simultan mengarah pada konseling  yang peduli terhadap kemasahatan peserta didik.
Sehingga  persepsi  guru  BK  tentang  kompetensi  konselor  merupakan cara pandang seorang guru yang melaksanakan bimbingan konseling di sekolah
dasar  tentang  sebuah  kompetensi  yang  harus  dimiliki  seorang  guru  BK professional.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian