33
berbagai  isu  dan  masalah  sosial  kehidupan.  Materi  IPS  jenjang  SD  tidak  terlihat aspek  disiplin  ilmu  karena  yang  dipentingkan  adalah  dimensi  pedagogik  dan
psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir siswa yang bersifat holistik. Menurut  Depdikbud  dalam  Trianto,  2011:194,  pembelajaran  terpadu
merupakan  salah  satu  model  implementasi  kurikulum  yang  diaplikasikan  pada semua  jenjang  pendidikan,  termasuk  SD.  Pembelajaran  terpadu  merupakan  suatu
pendekatan  yang  memungkinkan  siswa  secara  individual  atau  kelompok  aktif mencari, menggali, menemukan konsep, prinsip secara holistik dan autentik.
2.1.5  Teori Belajar yang Mendasari Strategi Team Quiz
Menurut  Bruner  dalam  Slameto  2010:12,  proses  belajar  seharusnya mementingkan partisipasi aktif  siswa dan perbedaan  kemampuan. Dalam belajar,
guru perlu memperhatikan empat hal berikut: a.
Mengusahakan  siswa  berpartisipasi  aktif,  meningkatkan  minat,  dan membimbing mencapai tujuan tertentu;
b. Menyajikan struktur materi secara sederhana sehingga mudah dimengerti;
c. Membimbing siswa memperoleh pengertian dan mentransfer pengetahuan;
d. Pemberian umpan balik ketika siswa menemukan jawabannya.
Menurut  Bruner  dalam  Suprijono,  2011:24,  perkembangan  kognitif individu  dapat  ditingkatkan  melalui  penyusunan  dan  penyajian  materi  secara
umum  kemudian  dirinci  sesuai  tahap  perkembangan  individu.  Tahap perkembangan kognitif individu yang dikembangkan Bruner, yaitu:
a. Tahap  enaktif,  yaitu  individu  melakukan  aktivitas  untuk  memahami
lingkungan sekitar dengan pengetahuan motorik.
34
b. Tahap  ikonik,  yaitu  individu  memahami  objek-objek  melalui  gambar  dan
visualisasi verbal dalam bentuk perumpamaan dan perbandingan. c.
Tahap simbolik, yaitu individu memiliki gagasan atau ide abstrak yang sangat dipengaruhi kemampuan berbahasa dan logika.
Partisipasi  siswa  merupakan  dasar  dari  pembelajaran  aktif.  Berdasarkan teori  Bruner,  belajar  merupakan  suatu  proses  aktif  yang  memungkinkan  siswa
menemukan apa yang dipelajarinya. Siswa akan membentuk suatu konsep melalui
partisipasi  aktif  untuk  menemukan  apa  yang  dipelajari.  Siswa  kelas  V  SD  sudah termasuk  dalam  tahap  simbolik,  karena  siswa  telah  mampu  mengemukakan
gagasan-gagasan  abstrak  melalui  kemampuan berbahasa  dan  logika.  Berdasarkan teori ini, maka peneliti menggunakan strategi pembelajaran aktif,  yaitu team quiz
dan dipadukan dengan media video. 2.1.6
Strategi Team Quiz 2.1.6.1
Strategi Pembelajaran Aktif Strategi
pembelajaran adalah
perpaduan dari
urutan kegiatan,
pengorganisasian materi, siswa, peralatan atau bahan, serta waktu untuk mencapai tujuan  yang ingin dicapai. Strategi pembelajaran  merupakan  cara  yang  sistematis
dalam mengkomunikasikan isi materi Suparman dalam Warsita, 2008:25. Pembelajaran  aktif  mengajak  siswa  belajar  mendominasi  aktivitas.  Siswa
menggunakan  pikiran  untuk  menemukan  ide,  memecahkan  persoalan, mengaplikasikan  apa  yang  baru  mereka  pelajari  ke  dalam  satu  persoalan  dalam
kehidupan  nyata.  Belajar  aktif  sangat  diperlukan  siswa  untuk  mendapatkan  hasil belajar maksimum Zaini, dkk. 2008:xiv.
35
Belajar  aktif  berlangsung  dengan  cepat,  menyenangkan,  dan  melibatkan setiap  siswa.  Agar  dapat  belajar  lebih  baik,  akan  sangat  membantu  jika  siswa
mendengar,  melihat,  mengajukan  pertanyaan,  dan  berdiskusi  dengan  orang  lain. Untuk melakukan kegiatan tersebut, siswa mencari tahu sendiri, memberi contoh,
mempraktikkan  keterampilan,  dan  mengerjakan  tugas  berdasarkan  pengetahuan yang sudah dimilikinya atau yang harus dipelajarinya Silberman, 2013:ix.
Menurut  Silberman  2013:12,  hal-hal  penting  yang  harus  diperhatikan dalam pembelajaran aktif adalah:
a. Tata  letak  ruang  kelas:  bentuk  U,  meja  konferensi,  lingkaran,  kelompok,
pengelompokkan tersebar. b.
Tips memfasilitasi diskusi: mengungkapkan pendapat, memuji komentar, dan menyemangati diskusi.
c. Menghemat waktu: mulai tepat waktu, beri instruksi  yang  jelas, tunjuk  siswa
dengan cepat, persiapkan menghadapi kelompok malasbosan. d.
Mengintervensi  ketika  siswa  sulit  diatur:  menggunakan  humor  yang  santun dan mengabaikan perilaku yang tidak terlalu mengganggu.
2.1.6.2 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Aktif
Menurut Menurut Zaini, dkk. 2008:1, ada 45 strategi pembelajaran aktif, di  antaranya:  critical  incident  pengalaman  penting,  teks  acak,  group  resume,
assessment search, instant assessmen, true or false, inquiring minds want to know bangkitkan  minat,  listening  teams,  synergetic  teaching,  active  debate,  reading
aloud,  plantest  questions  pertanyaan  rekayasa,  card  sort,  team  quiz,  snow balling,  peer  lessons,  index  card  match,  crossword  puzzle,  keep  on  learning,
36
billboard rangking, practice rehearsal pairs praktek berpasangan, lightening the learning climate, the learning cell, role play.
Peneliti  memilih  dan  akan  menerapkan  strategi  team  quiz  untuk memperbaiki  dan  meningkatkan  kualitas  pembelajaran  IPS.  Strategi  team  quiz
mampu merangsang keaktifan siswa dalam berkompetisi dengan kelompok lain. 2.1.6.3
Pengertian Strategi Team Quiz Team quiz merupakan strategi pembelajaran aktif yang dikembangkan Mel
Silberman. Dalam team quiz, siswa dibagi menjadi  beberapa tim. Siswa dibentuk dalam  kelompok  kecil  dengan  setiap  anggota  mempunyai  tanggung  jawab  yang
sama  atas  keberhasilan  kelompoknya  dalam  memahami  materi  dan  menjawab pertanyaan. Pembelajaran diawali siswa bersama guru dengan mempelajari materi
secara  klasikal.  Siswa  saling  memberi  arahan,  pertanyaan  dan  jawaban  untuk memahami materi pelajaran tersebut. Kemudian, siswa saling bertukar pertanyaan
dan  jawaban.  Adanya  kegiatan  ini,  maka  terciptalah  kompetisi  antarkelompok, para siswa akan berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi supaya memperoleh
nilai  yang  tinggi  dalam  pertandingan.  Strategi  team  quiz  mampu  meningkatkan tanggung  jawab  siswa  atas  materi  yang  sedang  dipelajari  dengan  cara  yang
menyenangkan dan tidak mengancam Silberman, 2013:135. 2.1.6.4
Langkah-langkah Strategi Team Quiz Langkah-langkah  strategi team quiz  Zaini, dkk. 2008:54, adalah:
a. Bagi materi menjadi tiga.
b. Membentuk tiga kelompok yaitu A, B dan C.
c. Siswa dan guru tanya jawab terkait materi bagian pertama.
37
d. Kelompok  A  membuat  pertanyaan  terkait  materi  pertama.  Kelompok    lain
mempelajari catatan mereka. e.
Kelompok  A  memberi  pertanyaan  kepada  kelompok  B.  Jika  tidak  dapat menjawab, lempar pertanyaan kepada kelompok C.
f. Pada  materi  bagian  kedua,  tunjuk  kelompok  B  menjadi  penanya.  Lakukan
seperti  proses  kelompok  A.  Pada  materi  bagian  ketiga,  tunjuk  kelompok  C menjadi penanya.
g. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
Jadi,  team  quiz  adalah  salah  satu  strategi  pembelajaran  aktif  yang membangun aktivitas individu dan kelompok  serta meningkatkan tanggung jawab
siswa terhadap materi yang sedang dipelajari dengan cara yang menyenangkan. 2.1.7
Media Video 2.1.7.1
Pengertian Media Pembelajaran Berbagai  komponen  dapat  mempengaruhi  keberhasilan  pembelajaran.
Media  pembelajaran  merupakan  salah  satu  komponen  pendukung  yang mempengaruhi  tercapainya  tujuan  pembelajaran.  Media  pembelajaran  adalah
segala  sesuatu  yang  dapat  menyampaikan  atau  menyalurkan  pesan  dari  suatu sumber secara terencana sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif untuk
proses belajar efisien dan efektif Munadi, 2013:7.
Menurut Angkowo dan Kosasih dalam Musfiqon, 2012:32, fungsi media adalah  sebagai  alat  bantu  pembelajaran  yang  yang  ikut  mempengaruhi  situasi,
kondisi, dan lingkungan belajar dalam mencapai tujuan yang telah diciptakan dan didesain  oleh  guru.  Selain  itu,  media  dapat  memperjelas  pesan  agar  tidak  terlalu
38
verbal  dalam  bentuk  tertulis  dan  lisan.  Memanfaatkan  media  secara  tepat  dan bervariasi akan mengurangi sikap pasif siswa.
Pemilihan  media  pembelajaran  yang  tepat    akan  menunjang  tercapainya tujuan  yang  diharapkan  sehingga  diperlukan  kriteria  pemilihan  media.  Menurut
Arsyad 2011: 75, kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media adalah: a.
Sesuai  dengan  tujuan  yang  ingin  dicapai.  Media  dipilih  berdasarkan  tujuan instruksional  yang  telah  ditetapkan  secara  umum  dan  mengacu  kepada  salah
satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. b.
Tepat mendukung isi pelajaran yang bersifat fakta, konsep, atau generalisasi. c.
Parktis, luwes, dan bertahan. d.
Guru  terampil  menggunakannya.  Guru  harus  mampu  menggunakan  berbagai jenis media dalam proses pembelajaran.
e. Penggelompokan  sasaran.  Media  yang  digunakan  harus  sesuai  dengan
kelompok sasaran yang dituju. f.
Mutu  teknis.  Pengembangan  visual  baik  gambar  maupun  fotograf  harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
Jadi,  media  pembelajaran  merupakan  komponen  sumber  belajar  untuk mempermudah  dan  memperjelas  penyampaian  materi  kepada  siswa.  Pemilihan
media  harus  sesuai  dengan  tujuan  pembelajaran,  kemampuan  guru,  biaya,  dan menarik  siswa.  Media  pembelajaran  dikelompokkan  menjadi  empat  berdasarkan
indera yang terlibat, yaitu media audio, visual, audio visual, dan multimedia.
39
2.1.7.2 Jenis-jenis Media Pembelajaran
Menurut  Munadi  2013:54,  media  pembelajaran  dapat  dikelompokkan berdasarkan indera yang terlibat sebagai berikut:
a. Media audio melibatkan indera pendengaran, seperti radio dan tape recorder.
b. Media visual melibatkan indera penglihatan misalnya sketsa, lukisan, foto.
c. Media audio visual melibatkan indera pendengaran dan penglihatan, misalnya
film dokumenter, film drama, dan video. d.
Multimedia  melibatkan  berbagai  indera,  misalnya  pengalaman  melalui komputer,  pengalaman  di  lingkungan  nyata  dan  karya  wisata,  dan  simulasi,
bermain peran, forum teater.
Gambar 2.2 Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Egdar  Dale  dalam  Warsita,  2008:12,  mengemukakan  tentang  Kerucut Pengalaman cone of experience yang terdapat empat pengalaman belajar, yaitu:
a. Mengamati dan berinteraksi dengan lambang verbal, mendengarkan ceramah.
b. Mengamati  dan  berinteraksi  dengan  mediated  events,  misalnya  menonton
slide, videoVCD, film.
40
c. Mengamati  dan  berinteraksi  dengan  actual  events,  misalnya  fildtrip,
demonstration, sosiodrama. d.
Melakukan dengan pengalaman langsung, misalnya memasak, mencangkul ke kebun sekolah, dan sebagainya.
Penelitian ini menggunakan media video karena cocok dengan materi yang akan dijadikan objek penelitian, tentang peristiwa sejarah dalam mempertahankan
kemerdekaan  Indonesia,  yaitu  mampu  menampilkan  gerak  peristiwa  dan  suara sehingga siswa akan merasa senang dan lebih jelas dalam memahami materi yang
harus dikuasainya. 2.1.7.3
Pengertian Media Video Media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat
dikombinasikan dengan gambar bergerak  secara sekuensial. Program  video dapat diatur  kecepatannya  untuk  mendemonstrasikan  perubahan  dari  waktu  ke  waktu.
Materi  yang  memerlukan  visualisasi  atau  mendemonstrasikan  hal-hal  seperti gerakan  motorik  tertentu,  ekspresi  wajah,  maupun  suasana  lingkungan  tertentu
adalah  paling  baik  disajikan  melalui  pemanfaatan  teknologi  seperti  video Daryanto, 2013:88
Menurut  Ashyar  2012:74,  media  video  dirancang  untuk  menghasilkan suatu  gambaran  yang  realistis  dunia  di  sekitar  kita.  Media  video  memungkinkan
untuk memanipulasi waktu menambah atau mengurangi waktu  yang diperlukan untuk  mengamati  suatu peristiwa  atau  objek  dan  dapat  juga  memanipulasi  ruang
space.  Selain  itu,  video  merupakan  animasi,  artinya  teknik-teknik  canggih membuat gambar lebih hidupmenarik.
41
Jadi,  video  merupakan  media  yang  dapat  menampilkan  objek  atau peristiwa  bergerak  dan  suara  secara  langsung  mengenai  materi  untuk  memberi
gambaran lebih realistik dan pengalaman merasakan keadaan tertentu. 2.1.7.4
Kelebihan Media Video Hasil  penelitian  American  Hospital  Association  1987,  media  video
memiliki  kelebihan-kelebihan  antara  lain  mampu  menggambarkan  gerakan  dan keterkaitan  terhadap topik  yang dibahas; dapat diputar ulang. Selain itu, gerakan
dapat direkam dengan video; dapat dimasukkan animasi Prastowo, 2011:303. 2.1.7.5
Cara Penggunaan Media Video Menurut  Amin  2013:200,  cara  menggunakan  video  dalam  proses
pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: a.
Menjelaskan tujuan dan materi yang akan ditampilkan dalam video. b.
Membimbingan  agar  siswa  bersiap  menonton,  misalnya  dengan  mengatur tempat duduk dan mengeluarkan buku catatan.
c. Memeriksa  dan  menanyakan  kepada  siswa  yang  berhubungan  dengan
kenyamanan dalam menonton, misal posisi layar dan pantulan cahaya. d.
Menjaga  durasi  waktu  menonton  video.  Selingi  pertanyaan  mengenai  materi yang disampaikan kepada siswa.
2.1.8  Pendekatan Saintifik