41
Jadi, video merupakan media yang dapat menampilkan objek atau peristiwa bergerak dan suara secara langsung mengenai materi untuk memberi
gambaran lebih realistik dan pengalaman merasakan keadaan tertentu. 2.1.7.4
Kelebihan Media Video Hasil penelitian American Hospital Association 1987, media video
memiliki kelebihan-kelebihan antara lain mampu menggambarkan gerakan dan keterkaitan terhadap topik yang dibahas; dapat diputar ulang. Selain itu, gerakan
dapat direkam dengan video; dapat dimasukkan animasi Prastowo, 2011:303. 2.1.7.5
Cara Penggunaan Media Video Menurut Amin 2013:200, cara menggunakan video dalam proses
pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: a.
Menjelaskan tujuan dan materi yang akan ditampilkan dalam video. b.
Membimbingan agar siswa bersiap menonton, misalnya dengan mengatur tempat duduk dan mengeluarkan buku catatan.
c. Memeriksa dan menanyakan kepada siswa yang berhubungan dengan
kenyamanan dalam menonton, misal posisi layar dan pantulan cahaya. d.
Menjaga durasi waktu menonton video. Selingi pertanyaan mengenai materi yang disampaikan kepada siswa.
2.1.8 Pendekatan Saintifik
2.1.8.1 Pengertian Pendekatan Saintifik
Kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran dipandu
kriteria ilmiah, yaitu berbasis pada fakta yang dapat dilogika atau dinalar, bukan
42
pada kira-kira, mendorong siswa berpikir kritis memecahkan masalah, mengembangkan pola pikir yang objektif dan rasional. Untuk mata pelajaran atau
materi tertentu pendekatan saintifik tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, proses pembelajaran harus tetap menerapkan
sifat-sifat ilmiah Majid, 2014:210. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan saintifik
dalam pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013. Penilaian ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil
belajar siswa
dalam mengamati
mengobservasi, menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring. Penilaian autentik dilakukan secara komprehensif untuk menilai input, proses, dan
output pembelajaran meliputi ranah kognitif pengetahuan, afektif sikap, dan psikomotor keterampilan Kurinasih Sani, 2014:48.
2.1.8.2 Langkah-langkah Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran meliputi: 2.1.8.2.1
Mengamati Kegiatan mengamati mengamati merupakan kebermaknaan proses
pembelajaran. Kegiatan ini bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa untuk menghubungkan objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran. Guru
membuka kesempatan siswa melakukan pengamatan melalui aktivitas melihat, mendengar, dan membaca. Hal ini akan melatih siswa untuk memperhatikan hal-
hal penting dari suatu objek atau benda Majid, 2014:215.
43
2.1.8.2.2 Menanya
Guru harus mampu menginspirasi siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Pada saat guru
bertanya, berarti telah membimbing dan memandu siswa belajar dengan baik. Kegiatan menanya mendorong siswa aktif belajar, terbuka, berpartisipasi dalam
diskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan berbicara, mengajukan pertanyaan serta menemukan jawaban secara logis dengan
bahasa yang baik dan benar Majid, 2014:215-220. 2.1.8.2.3
Menalar Menalar menggambarkan guru dan siswa merupakan pelaku aktif. Namun,
siswalah yang harus lebih aktif. Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan
berupa pengetahuan. Proses manalar merupakan kegiatan mentransfer peristiwa- peristiwa khusus ke otak, pengalaman yang tersimpan di memori otak berelasi dan
berinteraksi dengan pengalaman yang dimiliki siswa Majid, 2014:223-230. 2.1.8.2.4
Mencoba Untuk memperoleh hasil belajar yang autentik, siswa harus mencoba atau
melakukan percobaan pada materi yang sesuai dengan mengembangkan strategi dan sikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Selama proses
mencoba, guru membimbing, mengamati, memberi dorongan, memperhatikan situasi, dan memberi bantuan terhadap kesulitan siswa dan masalah-masalah yang
menghambat kegiatan pembelajaran Majid, 2014:231-233.
44
2.1.8.2.5 Membentuk jejaring mengolah
Pada tahap ini, siswa dikondisikan belajar secara kolaboratif, dan fungsi guru lebih bersifat direktif manager belajar. Siswa yang harus lebih aktif,
berinteraksi dengan teman dan guru, berempati, saling menghormati, menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dengan cara ini, akan tumbuh rasa
aman sehingga siswa akan saling bekerja sama mengerjakan tugas terkait materi yang sedang dipelajari Majid, 2014:230-231.
2.1.8.3 Langkah-langkah Strategi Team Quiz dengan Media Video dalam
Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS dilaksanakan melalui strategi team quiz dengan media
video. Adapun langkah-langkah pembelajarannya, adalah: a.
Siswa bekerja dalam tiga kelompok dengan materi yang berbeda.membentuk jejaring
b. Siswa mengamati tayangan video. mengamati
c. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi bagian pertama. menanya
d. Kelompok A membuat pertanyaan tentang materi pertama secara berpasangan,
sedangkan kelompok lain mempelajari catatan mereka. menanya e.
Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika tidak dapat menjawab, pertanyaan dilempar kepada kelompok C. mencoba, menanya
f. Pada materi bagian kedua, pembelajaran dilakukan seperti proses poin b
sampai e. Namun, kelompok B sebagai penanya. mengamati, menanya, mencoba, menalar
45
g. Pada materi bagian ketiga, pembelajaran dilakukan seperti proses poin b
sampai e. Namun, kelompok C sebagai penanya. mengamati, menanya, mencoba, menalar
h. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran. menalar
2.2 KAJIAN EMPIRIS