45
g. Pada materi bagian ketiga, pembelajaran dilakukan seperti proses poin b
sampai e. Namun, kelompok C sebagai penanya. mengamati, menanya, mencoba, menalar
h. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran. menalar
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini berdasarkan hasil PTK jurnal nasional menggunakan strategi team quiz dan media video, antara lain:
Penelitian Wahyu Oktiyanto tahun 2013 dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Persiapan Kemerdekaan Indonesia melalui Metode Team
Quiz”. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai siswa setiap siklus, yaitu nilai rata-rata pemahaman konsep siswa prasiklus 54,7, siklus I sebesar 68,3, dan
siklus II sebesar 78,6. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada prasiklus sebanyak 33 5 siswa, siklus I sebesar 67 10 siswa, sedangkan siklus II sebesar 93
14 siswa. Hal ini menunjukkan peningkatan prasiklus ke siklus I sebesar 34, peningkatan siklus I ke siklus II sebesar 33, dan peningkatan ketuntasan dari
prasiklus sampai siklus II sebesar 60. Maka, ketercapaian pemahaman konsep persiapan kemerdekaan Indonesia telah mencapai ketentuan yang diharapkan
Jurnal Mahasiswa PGSD Volume 2 Nomor 4 Tahun 2014. Penelitian yang dilakukan oleh Fredy Kurniawan tahun 2012 dengan judul
“Penerapan Metode Course Review Horay CRH dan Media Video untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Persiapan Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia”. Pada kondisi prasiklus, siswa yang belum tuntas 11 siswa atau 55,
46
sedangkan yang sudah tuntas sebanyak 9 siswa atau 45. Pada siklus I hasil tes menunjukkan 13 siswa 65 sudah tuntas dan 7 siswa atau 35 belum tuntas
KKM. Hasil tes siklus II menunjukkan ketuntasan klasikal akhir siklus sebanyak 95 dengan nilai rata-rata kelas 87,7. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat
disimpulkan penerapan metode Course Review Horay CRH dan media video dapat meningkatkan pemahaman materi Persiapan Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri III Bubakan Tahun Pelajaran 20112012 Jurnal Mahasiswa PGSD Volume 2 Nomor 3Tahun 2012.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran IPS kelas VC di SDN Karangayu 02 Semarang belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan faktor guru, siswa, dan
pelaksanaan pembelajaran. Guru belum menggunakan pembelajaran aktif dan media yang menarik. Selain itu, guru mendominasi ceramah sehingga kurang
adanya interaksi guru dan siswa, minat siswa rendah dan kurang berpartisipasi. Beberapa siswa masih bermain sendiri, mengganggu temannya, dan berbicara
dengan teman sebangkunya saat pembelajaran berlangsung. Pandangan siswa masih abstrak terhadap materi IPS.
Kondisi tersebut mendorong peneliti melakukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran IPS di kelas VC SDN Karangayu 02 Semarang. Kualitas
pembelajaran yang perlu ditingkatkan adalah keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa sehingga peneliti menetapkan alternatif tindakan dengan
menerapkan strategi team quiz. lebihan team quiz yaitu dapat menghidupkan
47
suasana dan mengaktifkan siswa untuk bertanya ataupun menjawab Dalvi dalam Zaini, dkk, 2008:54. Kelebihan media video menurut hasil penelitian American
Hospital Association 1987, media video mampu menggambarkan gerakan dan keterkaitan terhadap topik yang dibahas, dapat diputar ulang, gerakan dapat
direkam dengan video, dapat dimasukkan animasi Prastowo, 2011:303 Team quiz merupakan strategi pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh
Mel Silberman. Dalam team quiz, siswa dibagi menjadi tiga kelompok: A, B, dan C. Masing-masing anggota mempunyai tanggung jawab yang sama atas
keberhasilan kelompok dalam memahami materi dan menjawab pertanyaan. Pembelajaran dibagi menjadi tiga materi untuk dijelaskan. Pada materi pertama,
kelompok A sebagai penanya membuat pertanyaan, kemudian kelompok B menjawab pertanyaannya, jika tidak bisa menjawab, maka pertanyaannya
dilempar ke kelompok C. Pelaksanaan materi kedua sama seperti itu, namun kelompok B menjadi kelompok penanya. Begitu juga pada pelaksanaan pada
materi ketiga. Dengan adanya kuis berkelompok, maka terciptalah kompetisi antarkelompok, siswa akan berusaha belajar dengan motivasi tinggi untuk
memperoleh nilai yang tinggi Silberman, 2013:135. Menurut Daryanto 2013:87, video merupakan bahan ajar noncetak yang
kaya informasi karena dapat dilihat siswa secara langsung. Selain itu, video menyajikan gambar bergerak dan suara yang menyertainya. Penggunaan video
dapat meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa terhadap materi pelajaran secara signifikan karena proses pemerolehan informasi lebih besar melalui indera
penglihatan dan pendengaran.
48
Tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti terhadap pembelajaran IPS melalui strategi team quiz dengan media video diharapkan mampu mendorong
partisipasi siswa, menyenangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS terhadap keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
Bagan
kerangka berpikir pembelajaran IPS melalui strategi team quiz dengan media video siswa kelas VC SDN Karangayu 02 Semarang
Kondisi Awal Kualalitas Pembelajaran IPS belum optimal dengan indikasi berikut:
a. keterampilan guru: dominasi ceramah, belum menggunakan strategi aktif, dan