3.6.3.1.2 Catatan lapangan
Catatan  lapangan  merupakan  instrumen  untuk  mencatat  segala  peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan  yang dilakukan  guru. Catatan lapangan
berguna  untuk  melihat  perkembangan  tindakan  yang  dilakukan  guru  selama pembelajaran Sukardi, 2013:119.
3.6.3.2 Teknik Tes
Tes adalah instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam  aspek  kognitif  atau  tingkat  penguasaan  materi  pembelajaran.  Sebagai  alat
ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reliabilitas Sukardi, 2013:118. Validitas artinya mampu mengukur apa yang
diukur akurat. Reliabibitas artinya bila setiap kali mengukur dengan alat tersebut selalu  diperoleh  hasil  yang  sama  konsisten  dan  stabil  Sandjaya    Heriyanto,
2011:171.  Dalam  mengukur  hasil  belajar  ranah  kognitif,  peneliti  menggunakan tes tertulis pada soal evaluasi meliputi pilihan ganda dan isian singkat.
Alat  pengumpul  data  dalam  penelitian  ini  adalah  observasi  keterampilan guru  dan  aktivitas  siswa,  ranah  afektif  dan  psikomotor  melalui  foto  dan  video,
catatan lapangan, dan tes hasil belajar siswa ranah kognitif.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
Menurut  Sanjaya  2009:117,  menganalisis  data  adalah  proses  mengolah dan mengintepretasi  data untuk memperoleh berbagai informasi sesuai fungsinya
sehingga  memiliki  makna  dan  arti  yang  jelas  sesuai  tujuan  penelitian.  Analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
3.7.1 Data Kualitatif
Analisis  data  kualitatif  digunakan  untuk  menentukan  peningkatan  proses belajar  khususnya  berbagai  tindakan  guru  dan  siswa.  Menurut  Yoni  2010:175,
data  hasil  observasi  dapat  dilihat  dari    hasil  skor  pada  lembar  observasi  yang digunakan  meliputi  lembar  observasi  keterampilan  guru  dan  aktivitas  siswa,
lembar  catatan  lapangan,  lembar  penilaian  ranah  afektif  dan  psikomotor. Persentase  perolehan skor pada lembar observasi diakumulasi untuk menentukan
seberapa  besar  keterampilan  guru  dan  aktivitas  siswa  dalam  pembelajaran  setiap siklus. Hasil data observasi dianalisis dengan pedoman adalah:
3.7.1.1 Keterampilan Guru
Cara  menghitung  persentase  keterampilan  guru  berdasarkan  lembar observasi untuk setiap siklus adalah:
Persentase  = X  100
Yoni, 2010:175 Dari  hasil  persentase  keterampilan  yang  diperoleh,  kemudian  dapat  dilihat
kriteria yang sesuai pada tael di bawah ini:
Tabel 3.1
Kualifikasi Persentase  Keterampilan Guru
Persentase Kriteria
76 ˗ 100
Sangat tinggi 51
˗ 75 Tinggi
26 ˗ 50
Sedang ˗ 25
Rendah Yoni, 2010:175
3.7.1.2 Aktivitas Siswa
Cara  menghitung  persentase  aktivitas  siswa  berdasarkan  lembar  observasi untuk setiap siklus adalah:
Persentase  = X  100
Yoni, 2010:175 Dari hasil persentase aktivitas siswa yang diperoleh, kemudian dapat dilihat
kriteria yang sesuai pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Kualifikasi Persentase  Aktivitas Siswa
Persentase Kriteria
76 ˗ 100
Sangat tinggi 51
˗ 75 Tinggi
26 ˗ 50
Sedang ˗ 25
Rendah Yoni, 2010:175
3.7.1.3 Catatan Lapangan
Catatan  lapangan  merupakan  catatan  tertulis  tentang  aoa  yang  didengar, dilihat, dialami selama penelitian Yoni, dkk., 2010:174. Catatan lapangan dalam
penelitian  ini  digunakan  untuk  menganalisis  kekurangan  yang  ditemukan  dalam pembelajaran sebagai refleksi dan kemudian dilakukan perbaikan.
3.7.1.4 Penilaian Ranah Afektif
Menurut  Arifin  2011:186,  ranah  afektif  yang  harus  dinilai  adalah kompetensi  sikap,  motivasi,  ketekunan  belajar,  dan  minat  siswa  selama
pembelajaran.  Guru  mempunyai  tugas  untuk  membangkitkan  dan  meningkatkan minat  siswa  terhadap  pelajaran,  dan  mengubah  sikap  siswa  dari  sikap  negatif  ke
sikap positif. Adapun domain afektif yang dinilai adalah memberikan respon atau mempraktikkan  nilai,  norma,  dan  objek  yang  mempunyai  nilai  etika  dalam
kehidupan sehari-hari. Aspek afektif atau skala sikap merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan
mengenai  sikap  suatu  objek.  Sikap  menentukan  bagaimana  siswa  bereaksi terhadap  situasi  atau  kecenderungan  untuk  berbuat  sesuatu.  Untuk  mengukur
sikap,  dapat  dilakukan  menggunakan  daftar  cek,  kemudian  observer  dapat memberikan  tanda  centang
√  pada  tiap-tiap  aspek  tersebut  sesuai  hasil pengamatan Sutikno, 2013:135.
Indikator aspek afektif atau karakter yang dinilai dalam penelitian adalah:
Tabel 3.3
Instrumen penilaian Afektif
No. Indikator
Deskriptor
1. Toleransi
Menghargai perbedaan pendapat dan sikap 2.
Kerja keras Bersungguh-sungguh mengerjakan tugas
3. Rasa ingin tahu
Berupaya mengetahui lebih dalam  dari yang dipelajarinya 4.
Tanggung jawab Menyelesaikan tugas yang harus dilakukannya
Kemendiknas dalam Wibowo, 2012:43 Skor maksimum: 4
Cara  menghitung  persentase  ranah  psikomotor  berdasarkan  lembar observasi untuk setiap siklus adalah:
Persentase  = X  100
Yoni, 2010:175 Dari  hasil  persentase  ranah  afektif  yang  diperoleh,  kemudian  dapat  dilihat
kriteria yang sesuai pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Kualifikasi Persentase Ranah Afektif
Persentase Kriteria
76 ˗ 100
Sangat baik 51
˗ 75 Baik
26 ˗ 50
Cukup ˗ 25
Kurang Yoni, 2010:175
3.7.1.5 Penilaian Ranah Psikomotor
Penilain  psikomotor  digunakan  untuk  mengukur  penampilan  atau  kinerja yang  telah  dikuasai  siswa.  Penilaian  psikomotor  dalam  penelitian  ini  adalah  tes
paper  and  pencil,  walaupun  bentuknya  seperti  tes  tertulis,  tetapi  sasarannya adalah  kemampuan  siswa  dalam  menampilkan  karya,  yaitu  setiap  kelompok
membuat pertanyaan dan kemampuan menjawab pertanyaan dari 2 kelompok lain Arifin, 2011:185.
Tabel 3.5
Pedoman penilaian setiap kelompok
Penilaian MembuatMenjawab Pertanyaan
Skor 3, bila membuat menjawab 2 pertanyaan dengan benar Skor 2, bila membuatmenjawab  1 pertanyaan dengan benar
Skor 1, bila tidak membuat menjawab pertanyaan dengan benar Cara  menghitung  persentase  ranah  psikomotor  berdasarkan  lembar
observasi untuk setiap siklus adalah: Persentase  =
X  100
Yoni, 2010:175
Dari  hasil  persentase  ranah  psikomotor  yang  diperoleh,  kemudian  dapat dilihat kriteria yang sesuai pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Kualifikasi Persentase  Ranah Psikomotor
Persentase Kriteria
76 ˗ 100
Sangat baik 51
˗ 75 Baik
26 ˗ 50
Cukup ˗ 25
Kurang Yoni, 2010:175
3.7.2 Data Kuantitatif
Analisis  data  kuantitatif  digunakan  untuk  menentukan  peningkatan  hasil belajar  siswa  sebagai  pengaruh  dari  setiap  tindakan  yang  dilakukan  guru.  Hasil
belajar  yang  diolah  dengan  analisis  kuantitatif  adalah  pada  ranah  kognitif Sanjaya, 2009:117.
3.7.2.1 Penilaian Hasil Belajar Ranah Kognitif
Untuk  mengukur  penguasaan  kognitif  dalam  penelitian  ini  dilakukan  tes tertulis.  Menurut  Poerwanti,  dkk  2008:6-3,  pemberian  skor  tes  pada  domain
kognitif dapat dilakukan dengan:
Skor  = X 100  skala 0 – 100
dengan B = banyaknya butir soal yang dijawab benar N = banyak soal
Poerwanti, dkk., 2008:6-3 Peneliti  menggunakan  tes  objektif  berupa  pilihan  ganda  dan  isian  singkat.
Pada  tes  objektif  hanya  memiliki  dua  kemungkinan,  yaitu  benar  dan  salah.
Lazimnya,  jawaban benar diberi skor 1 pada pilihan ganda, dan skor 2 pada isian singkat. Sedangkan jawaban salah diberi skor 0 Jihad  Haris, 2012:86.
Menurut Herrhyanto  Hamid 2008:2.11, skor siswa dalam pembelajaran disusun dalam tabel distribusi frekuensi kelompok dengan cara berikut:
a. Menentukan nilai rentang
Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah Herrhyanto  Hamid, 2008:2.11
b. Menentukan banyak kelas
Aturan  untuk  menentukan  banyak  kelas  yang  digunakan  adalah  ATURAN STURGES dengan rumus berikut:
k = 1 + 3,3 log n dengan k = banyak kelas interval
n = banyak data Herrhyanto  Hamid, 2008:2.11
c. Menentukan panjang kelas
P = dengan p = panjang kelas
k = banyak kelas interval Herrhyanto  Hamid, 2008:2.11
d. Menentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama
e. Memasukkan semua data ke dalam interval kelas
Untuk  memudahkan,  sebaiknya  dibuat  kolom  tersendiri  yang  berisi  garis miring  tally  sesuai  kelas  intervalnya.  Selanjutnya,  jumlahkan  semua  tally  pada
masing-masing kelas interval, kemudian jumlah tersebut diletakkan kolom tally.
Menurut  Sandjaja  dan  Heriyanto  2011:223,  mean  adalah  nilai  rata-rata dari satu set data. Rumus mean adalah:
M = dengan  M   = Mean rata-rata
∑   = Jumlah data = Nilai x ke i sampai x ke f
f   = Jumlah siswa Herrhyanto  Hamid, 2008:2.11
3.7.2.2 Penilaian ketuntasan hasil belajar klasikal
Menurut  Aqib,  dkk  2011:40,  penilaian  ketuntasan  belajar  klasikal digunakan untuk mengukur persentase siswa  yang tuntas belajar terhadap seluruh
siswa, dengan rumus berikut: P =
Yoni, 2010:175 Hasil  penghitungan  tersebut  dikonsultasikan  dengan  KKM  hasil  belajar
siswa  individu  dan  klasikal  SDN  Karangayu  02  Semarang  yang  dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu tuntas dan tidak tuntas, seperti berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Individual dan Klasikal
KKM Kategori
Individual Klasikal
≥ 62 ≥80
Tuntas 62
80 Tidak tuntas
Sumber: SK KKM SD Negeri Karangayu 02 Semarang  20132014
3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN