18
e. Pasir perak, pasir ini banyak menamakkan kilapan. Ini banyak digunakan sebagai penghias pada dinding dan langit-langit.
f. Pasir lembek, jenis pasir ini merupakan pasir halus dengan butiran bulat, yang sedikit mengandung tanah liat namun banyak mengandung lumpur, dan
mengandung air. g. Pasir timah, Pasir ini merupakan pasir yang dihanyutkan oleh air hujan dan
sisa-sisa humus berwarna abu-abu timah. Sebagai bahan adukan, baik untuk spesi maupun beton, maka agregat
halus harus diperiksa di lapangan. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan agregat halus di lapangan adalah:
1 Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras. Butir agregat halus harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh
cuaca. 2 Agregat halus tidak mengandung lumpur lebih dari 5 ditentukan terhadap
berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 5, maka agregat halus harus dicuci.
3 Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak, hal tersebut dapat diamati dari warna agregat halus.
4 Agregat yang berasal dari laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua adukan spesi dan beton.
2.2.3 Air
Air merupakan bahan penyusun batako air yang befungsi memungkinkan reaksi kimia pada semen yang menyebabkan pengikatan dan berlangsungnya
Universitas Sumatera Utara
19
pengerasan, membasahi agregat dan sebagai pelumas campuran agar mudah dalam pengerjaannya. Air digunakan untuk membuat adukan menjadi bubur
kental dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat mengeras. Oleh karena itu, air sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan
pengerjaan bahan. Tanpa air, konstruksi bahan tidak akan terlaksana dengan baik dan sempurna.
Syarat air yang digunakan untuk campuran batako adalah sebagai berikut: a. Air tidak mengandung lumpur, minyak, benda terapung lainnya yang dapat
dilihat secara visual. b. Air tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gramliter.
c. Air tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak batako asam-asam, zat organik dan sebagainya lebih dari 15 gramliter.
d. Bila air meragukan harus dianalisa secara kimia dan dievaluasi mutunya menurut pemakaiannya Latief, 2010.
Faktor air semen adalah perbandingan antara berat air dan berat semen dalam campuran adukan. Kekuatan dan kemudahan pengerjaan workability
campuran adukan batako sangat dipengaruhi oleh jumlah air campuran yang dipakai. Untuk suatu perbandingan campuran batako tertentu diperlukan jumlah
air yang tertentu pula. Pada dasarnya semen memerlukan jumlah air sebesar 32 berat semen
untuk bereaksi secara sempurna, akan tetapi apabila kurang dari 40 berat semen maka reaksi kimia tidak selesai dengan sempurna. Apabila kondisi seperti ini
dipaksakan akan mengakibatkan kekuatan batako berkurang. Jadi air yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan semen dan untuk memudahkan pembuatan
Universitas Sumatera Utara
20
batako, maka nilai f.a.s. pada pembuatan dibuat pada batas kondisi adukan lengas tanah, karena dalam kondisi ini adukan dapat dipadatkan secara optimal. Disini
tidak dipakai patokan angka sebab nilai f.a.s. sangat tergantung dengan campuran penyusunnya. Nilai f.a.s. Diasumsikan berkisar antara 0,3 sampai 0,6 atau
disesuaikan dengan kondisi adukan agar mudah dikerjakan Utomo, 2010
2.2.4 Serbuk Kaca