Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah

2 langsung seperti ketentuan di dalam Standar Nasional Indonesia SNI 03-0349- 1989. Semakin banyaknya permintaan batako di pasaran akan meningkatkan kebutuhan bahan baku utama konstruksi, salah satunya adalah semen. Dengan meningkatnya kebutuhan akan semen, maka harga semen pun akan semakin tinggi. Ini tentu menjadi satu masalah, terutama di daerah-daerah yang tidak terdapat sumber bahan baku semen. Sehingga tidak heran harga semen di daerah tersebut sangat mahal. Hal ini terus memicu para ahli teknik untuk mengembangkan suatu bahan yang dapat menggantikan atau mengurangi kebutuhan dari salah satu bahan konstruksi tersebut untuk mengurangi biaya bahan baku tanpa mengurangi kualitas hasil. Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan untuk mengganti sebagian semen adalah serbuk kaca sebagai bahan tambah pada batako. Gagasan awal berpedoman pada pemikiran bahwa unsur-unsur kimia yang ada pada kaca sebagian diantaranya sama seperti yang ada pada semen, sehingga apabila kaca dihancurkan menjadi serbuk berkemungkinan berfungsi sebagai filler karena persentase kandungan silika SiO 2 , Na 2 O dan CaO pada kaca yang cukup besar yaitu lebih dari 70 Karwur, dkk, 2013.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah batako dengan menggunakan serbuk kaca memenuhi klasifikasi mutu III dan mutu II menurut persyaratan kuat tekan minimum batako pejal SNI- 3-0349-1989? Universitas Sumatera Utara 3 2. Bagaimana masing-masing persentase serbuk kaca yang memenuhi persyaratan kuat tekan minimum batako pejal SNI-3-0349-1989 mutu III dan mutu II? 3. Bagaimana perbandingan hasil pengujian batako dengan dan tanpa menggunakan serbuk kaca?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui apakah batako dengan menggunakan serbuk kaca memenuhi klasifikasi mutu III dan mutu II menurut persyaratan kuat tekan minimum batako pejal SNI-3-0349-1989 atau tidak. 2. Mengetahui masing-masing persentase serbuk kaca yang memenuhi persyaratan kuat tekan minimum batako pejal SNI-3-0349-1989 mutu III dan mutu II. 3. Mengetahui perbandingan hasil pengujian batako dengan dan tanpa menggunakan serbuk kaca.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sumbangan informasi dan pengetahuan tentang penggunaan serbuk kaca untuk industri pembuatan batako. 2. Mengetahui perbedaan besar nilai ukuran, tampak luar, penyerapan air, kuat tekan serta kuat tarik batako dari serbuk kaca yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi tentang layak atau tidaknya serbuk kaca Universitas Sumatera Utara 4 digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan batako dengan mengurangi jumlah semen.

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Limbah serbuk kaca yang digunakan berasal dari limbah kaca botol bekas di daerah Medan dan sekitarnya. 2. Ukuran serbuk kaca yaitu lolos saringan No.200. 3. Tidak memeriksa reaksi kimia antar material yang dipakai dalam penelitian. 4. Komposisi campuran bahan batako terdiri dari semen, serbuk kaca, pasir dan air. 5. Pemeriksaan bahan penyusun batako: a. Analisa ayak pasir; b. Pemeriksaan berat isi agregat halus; c. Pemeriksaan kandungan organik colorimetric test pada agregat halus. d. Pemeriksaan berat jenis pada semen dan serbuk kaca; e. Pemeriksaan kadar lumpur dan kadar liat agregat halus; 6. Variasi penambahan serbuk kaca dengan mengurangi jumlah semen mulai dari 0, 10, 20, dan 30 dari berat semen dengan benda uji masing- masing 7 buah untuk setiap komposisi benda uji. 7. Perancangan campuran bahan penyusun batako dengan perbandingan 1:7 semen dan pasir. 8. Pengujian nilai slump hanya untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk kaca terhadap kelecakan adukan mortar. Universitas Sumatera Utara 5 9. Pengujian ukuran dan tampak luar, pengujian daya serap, pengujian kuat tekan dan pengujian kuat tarik batako dilakukan pada umur 28 hari untuk semua variasi. 10. Pengujian ukuran dan tampak luar dan pengujian daya serap menggunakan benda uji batako ukuran 40 x 20 x 10 cm. Pengujian kuat tekan menggunakan benda uji kubus ukuran 15 x 15 x 15 cm, sedangkan pengujian kuat tarik menggunakan mould briquette ukuran 7,5 x 4,15 x 2,5 cm. 11. Standar pengujian adalah ASTM dan SNI. Tabel 1.1. Jumlah Keseluruhan Benda Uji Benda Uji Pengujian Persentase Serbuk Kaca 10 20 30 Batako Ukuran dan Daya Serap 7 7 7 7 Kubus Kuat Tekan 7 7 7 7 Brequitte Kuat Tarik 7 7 7 7 Jumlah Benda Uji 21 21 21 21 Total 84 Benda Uji Batako Benda Uji Kubus Benda Uji Brequitte Gambar 1.1. Bentuk Benda Uji Universitas Sumatera Utara 6

1.6 Lokasi Penelitian