79
Dari Tabel 4.7, keempat komposisi batako yang diuji telah memenuhi syarat penyerapan air menurut ketentuan SNI 03-0349-1989, yaitu dengan besar
penyerapan air dibawah 25 untuk batako tingkat mutu I. Semakin kecil persentase kadar air yang diserap batako maka akan semakin baik batako tersebut,
karena berarti batako memiliki kepadatan campuran yang baik. Tetapi dalam grafik diatas menunjukkan adanya kenaikan dan penurunan dari perbandingan
keempat komposisi campuran. Hal ini dikarenakan jumlah komposisi serbuk kaca yang berbeda-beda. Dalam pengujian ini penambahan serbuk kaca yang dapat
menghasilkan batako dengan penyerapan terkecil ada pada BSK20. Penambahan serbuk kaca lebih dari 20 menyebabkan ikatan antar agregat dalam
batako menjadi kurang kuat dan menyebabkan penyerapan air semakin besar dengan semakin bertambahnya persentase serbuk kaca, tetapi masih dalam batas
persyaratan penyerapan air tingkat mutu I menurut ketentuan dalam SNI 03-0349- 1989.
4.4 Pengujian Kuat Tekan
Kuat tekan batako akan bertambah tinggi dengan bertambahnya umur dari batako. Oleh karena itu sebagai standar kekuatan batako, ditetapkan batako pada
umur 28 hari, sesuai dengan ketentuan didalam PUBI-1982 bahwa batako harus berumur 1 satu bulan sebelum dapat dipakai. Kuat tekan dihitung berdasarkan
besarnya beban per satuan luas, dimana pembebanan dilakukan sampai benda uji hancur bila dibebani dengan beban maksimum yang dihasilkan oleh mesin tekan.
Dalam pengujian batako di buat dalam bentuk kubus dengan dimensi 15 x 15 x 15 cm. Kuat tekan dapat dihitung dengan persamaan rumus 2.2.
Universitas Sumatera Utara
80
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Kuat Tekan
Tanggal Umur
hari No.
Benda Uji
Komposisi Serbuk Kaca
Luas mm
2
Beban kN
Kuat Tekan
Kgcm
2
Dicetak Ditest
25-Okt-13 22-Nop-13
28 1
BSK0 2250
130 57,78
25-Okt-13 22-Nop-13
28 2
2250 128
56,89 25-Okt-13
22-Nop-13 28
3 2250
132 58,67
25-Okt-13 22-Nop-13
28 4
2250 132
58,67 25-Okt-13
22-Nop-13 28
5 2250
138 61,33
25-Okt-13 22-Nop-13
28 6
2250 126
56,00 25-Okt-13
22-Nop-13 28
7 2250
130 57,78
Rata-rata 58,16
25-Okt-13 22-Nop-13
28 1
BSK10 2250
168 74,67
25-Okt-13 22-Nop-13
28 2
2250 170
75,56 25-Okt-13
22-Nop-13 28
3 2250
164 72,89
25-Okt-13 22-Nop-13
28 4
2250 160
71,11 25-Okt-13
22-Nop-13 28
5 2250
172 76,44
25-Okt-13 22-Nop-13
28 6
2250 168
74,67 25-Okt-13
22-Nop-13 28
7 2250
170 75,56
Rata-rata 74,41
25-Okt-13 22-Nop-13
28 1
BSK20 2250
218 96,89
25-Okt-13 22-Nop-13
28 2
2250 216
96,00 25-Okt-13
22-Nop-13 28
3 2250
226 100,44
25-Okt-13 22-Nop-13
28 4
2250 216
96,00 25-Okt-13
22-Nop-13 28
5 2250
228 101,33
25-Okt-13 22-Nop-13
28 6
2250 218
96,89 25-Okt-13
22-Nop-13 28
7 2250
222 98,67
Rata-rata 98,03
25-Okt-13 22-Nop-13
28 1
BSK30 2250
174 77,33
25-Okt-13 22-Nop-13
28 2
2250 178
79,11 25-Okt-13
22-Nop-13 28
3 2250
202 89,78
25-Okt-13 22-Nop-13
28 4
2250 172
76,44 25-Okt-13
22-Nop-13 28
5 2250
168 74,67
25-Okt-13 22-Nop-13
28 6
2250 174
77,33 25-Okt-13
22-Nop-13 28
7 2250
200 88,89
Rata-rata 80,51
Berikut merupakan rekapitulasi hasil pengujian kuat tekan batako dari empat macam campuran yang dicoba, seperti pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
81
Tabel 4.9.
Perbandingan Kuat Tekan Rata-Rata dengan Syarat Mutu
Komposisi Campuran
Kuat Tekan kgcm
2
Tingkat Mutu
Benda Uji SNI 03-0349-
1989 BSK0
58,16 40
III BSK10
74,41 70
II BSK20
98,03 70
II BSK30
80,51 70
II
Gambar 4.3.
Grafik Hubungan Kuat Tekan Batako terhadap Kadar Serbuk Kaca Dari Tabel 4.9, hasil diatas menunjukkan adanya kenaikan kuat tekan pada
BSK20 yang mempunyai kuat tekan 98,03 kgcm
2
yang kemudian mengalami penurunan kuat tekan sebesar 17,52 kgcm
2
dengan BSK30 yang mempunyai kuat tekan 80,51 kgcm
2
. Kuat tekan mengalami penurunan, hal ini dikarenakan proses pengikatan senyawa yang melambat akibat pengurangan fungsi semen itu
sendiri dimana unsur senyawa Alite trikalsium silikat yang berfungsi sebagai pembangun kekuatan awal batako berkurang.
Apabila digolongkan menurut SNI 03-0349-1989, BSK10 dengan kuat tekan rata-rata 74,41 kgcm
2
, masuk dalam tingkat mutu II. BSK20 dengan kuat
58.16 74.41
98.03
80.51
50 60
70 80
90 100
5 10
15 20
25 30
35
K u
at Tek
an k
g c
m 2
Kadar Serbuk Kaca
Universitas Sumatera Utara
82
tekan rata-rata 98,03 kgcm
2
, masuk dalam tingkat mutu II dan hampir mendekati tingkat mutu I dengan kuat tekan rata-rata 100 kgcm
2
dan BSK30 dengan kuat tekan 80,351 kgcm
2
termasuk dalam tingkat mutu II dengan kuat tekan bruto rata-rata minimum 70 kgcm
2
. Berdasarkan data kuat tekan di atas, BSK20 merupakan kuat tekan
maksimum. Kenaikan kuat tekan ini di dikarenakan serbuk kaca didominasi oleh bahan penyusun silika SiO
2
memiliki sifat unggul berupa titik lebur yang tinggi dan sifat mekanik yang sangat kuat walaupun berfungsi sebagai bahan tambah
dengan mengurangi jumlah semen. Sedangkan penurunan kuat tekan pada BSK30 di karenakan adanya unsur serbuk kaca yang berlebih. Sehingga
penyerapan air yang lebih banyak mengakibatkan dalam pencampurannya tidak homogen yang menyebabkan volume semen sebagai bahan pengikat menjadi
tidak maksimal dalam mengikat antara agregat penyusun dalam batako karena
tidak diikuti dengan adanya penambahan semen dan kebutuhan air, akibatnya
workability nya menurun dan pencampuran antara bahan-bahan penyusun
batako tersebut menjadi sulit untuk dicampur. Hal ini diperkuat dengan
pengamatan secara visual dari benda uji setelah pengujian yaitu dalam
pecahan batako terdapat serbuk kaca yang tidak dapat tercampur baik dengan agregat lain sehingga
menunjukkan bahwa ikatan antar agregat dalam batako menjadi kurang kuat.
4.5 Pengujian Kuat Tarik Briquette