82
tekan rata-rata 98,03 kgcm
2
, masuk dalam tingkat mutu II dan hampir mendekati tingkat mutu I dengan kuat tekan rata-rata 100 kgcm
2
dan BSK30 dengan kuat tekan 80,351 kgcm
2
termasuk dalam tingkat mutu II dengan kuat tekan bruto rata-rata minimum 70 kgcm
2
. Berdasarkan data kuat tekan di atas, BSK20 merupakan kuat tekan
maksimum. Kenaikan kuat tekan ini di dikarenakan serbuk kaca didominasi oleh bahan penyusun silika SiO
2
memiliki sifat unggul berupa titik lebur yang tinggi dan sifat mekanik yang sangat kuat walaupun berfungsi sebagai bahan tambah
dengan mengurangi jumlah semen. Sedangkan penurunan kuat tekan pada BSK30 di karenakan adanya unsur serbuk kaca yang berlebih. Sehingga
penyerapan air yang lebih banyak mengakibatkan dalam pencampurannya tidak homogen yang menyebabkan volume semen sebagai bahan pengikat menjadi
tidak maksimal dalam mengikat antara agregat penyusun dalam batako karena
tidak diikuti dengan adanya penambahan semen dan kebutuhan air, akibatnya
workability nya menurun dan pencampuran antara bahan-bahan penyusun
batako tersebut menjadi sulit untuk dicampur. Hal ini diperkuat dengan
pengamatan secara visual dari benda uji setelah pengujian yaitu dalam
pecahan batako terdapat serbuk kaca yang tidak dapat tercampur baik dengan agregat lain sehingga
menunjukkan bahwa ikatan antar agregat dalam batako menjadi kurang kuat.
4.5 Pengujian Kuat Tarik Briquette
Berikut ini merupakan data kuat tarik yang diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium:
Universitas Sumatera Utara
83
Tabel 4.10.
Hasil Pengujian Kuat Tarik
Penambahan Serbuk Kaca
Berat Benda Uji kg
Gaya Tarik Luas
Patahan cm
2
Tegangan kgcm
2
Ton Kg
BSK0 0,137
0,210 210
5,47 38,39
0,142 0,218
218 5,39
40,45 0,140
0,202 202
5,54 36,46
0,135 0,196
196 5,87
33,39 0,138
0,208 208
6,19 33,60
0,141 0,199
199 6,34
31,39 0,138
0,212 212
5,76 36,81
Rata-rata 35,78
BSK10 0,137
0,221 221
5,35 41,31
0,136 0,187
187 5,22
35,82 0,141
0,198 198
5,39 36,73
0,139 0,201
201 5,87
34,24 0,138
0,213 213
5,98 35,62
0,140 0,197
197 6,12
32,19 0,138
0,218 218
5,88 37,07
Rata-rata 36,14
BSK20 0,139
0,207 207
5,33 38,84
0,138 0,220
220 6,21
35,43 0,139
0,194 194
5,56 34,89
0,139 0,203
203 5,37
37,80 0,137
0,216 216
5,93 36,42
0,140 0,195
195 5,69
34,27 0,138
0,227 227
5,76 39,41
Rata-rata 36,72
BSK30 0,139
0,217 217
5,79 37,48
0,136 0,196
196 6,13
31,97 0,133
0,212 212
5,23 40,54
0,138 0,215
215 5,18
41,51 0,135
0,187 187
5,94 31,48
0,136 0,192
192 6,52
29,45 0,135
0,211 211
5,21 40,50
Rata-rata 36,13
Universitas Sumatera Utara
84
Gambar 4.4. Grafik Hubungan Kuat Tarik Batako terhadap Kadar Serbuk Kaca
Dari tabel dan grafik di atas, dapat dilihat nilai kuat tarik tertinggi berada pada BSK20 sebesar 36,72 kgcm
2
. Sedangkan untuk kuat tarik terendah berada pada BSK 0 tanpa penambahan serbuk kaca dengan nilai sebesar 35,78
kgcm
2
. Pada BSK20 memiliki nilai kuat tarik paling optimum dikarenakan penambahan serbuk kaca terhadap campuran sudah sesuai dan optimal.
4.6 Penentuan Komposisi Terbaik
Penentuan komposisi terbaik berdasarkan atas hasil perbandingan syarat- syarat mutu keempat komposisi yang dicoba dengan batako kontrol, SNI 03-0349-
1989. Hasilnya komposisi terbaik adalah BSK20 dengan kuat tekan rata-rata sebesar 98,03 kgcm
2
menurut syarat mutu SNI 03-0349-1989 masuk tingkat kuat tekan II dengan kuat tekan rata-rata minimal 70 kgcm
2
, kuat tarik rata-rata sebesar 36,72 kgcm
2
dan penyerapan air rata-rata sebesar 6,75 , menurut ketentuan SNI 03-0349-1989, besar penyerapan air dibawah 25 masuk kedalam
35.78 36.14
36.72 36.13
34 35
36 37
38
5 10
15 20
25 30
35
K u
at T
ar ik
k g
c m
2
Kadar Serbuk Kaca
Universitas Sumatera Utara
85
batako tingkat mutu I. Penyimpangan ukuran panjang rata-rata sebesar 1,6 mm; penyimpangan ukuran lebar rata-rata sebesar 0,7 mm; penyimpangan ukuran tebal
rata-rata sebesar 1,3 mm, masih memenuhi syarat ukuran sesuai dengan ketentuan dalam SNI 03-0349-1989.
Universitas Sumatera Utara
86
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diperoleh dan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Semakin besar kadar serbuk kaca, nilai slump-nya akan semakin tinggi. Hal tersebut diakibatkan karena serbuk kaca bersifat tidak menyerap air zero
water absorption .
2. Penggunaan serbuk kaca pada batako sebagai bahan tambah dengan menggantikan sebagian semen dari beratnya dapat menaikkan nilai daya
serap, kuat tekan dan kuat tarik batako pada BSK10 dan BSK20. Hal ini dikarenakan serbuk kaca didominasi oleh bahan penyusun silika SiO
2
memiliki sifat unggul berupa titik lebur yang tinggi dan sifat mekanik yang sangat kuat walaupun berfungsi sebagai bahan tambah dengan mengurangi
jumlah semen. 3. Kuat tekan batako pada BSK30 mengalami penurunan kuat tekan. Hal ini
dikarenakan proses pengikatan senyawa yang melambat akibat pengurangan fungsi semen itu sendiri dimana unsur senyawa Alite trikalsium silikat yang
berfungsi sebagai pembangun kekuatan awal batako berkurang. 4. Menurut SNI 03-0349-1989, BSK0 tanpa serbuk kaca, masuk dalam
batako tingkat mutu III dengan kuat tekan rata-rata sebesar 58,16 kgcm
2
. Sedangkan BSK10, BSK20 dan BSK30 termasuk dalam batako tingkat
Universitas Sumatera Utara