5.2.3 Perbandingan kecemasan responden kelompok intervensi dan
kelompok kontrol
Dari tabel 5.6 diperoleh data bahwa beda rata-rata kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah 2,647. Rata-rata kelompok intervensi adalah 8,76
dan kelompok kontrol adalah 11,41. Responden pada kelompok intervensi lebih sedikit mengalami kecemasan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini
sesuai dengan tinjauan pustaka yang menyatakan bahwa guided imagery merupakan salah satu jenis teknik relaksasi sehingga manfaat dari teknik ini pada
umumnya sama dengan manfaat dari teknik relaksasi yang lain. Para ahli dalam bidang teknik guided imagery berpendapat bahwa imajinasi merupakan
penyembuh yang efektif yang dapat mengurangi nyeri, kecemasan, mempercepat penyembuhan dan membantu tubuh mengurangi berbagai macam penyakit
Snyder, 2006. Hart, 2008 dalam Widodo, 2012 menyatakan bahwa jika seseorang
membayangkan suatu hal negatif atau menakutkan dapat meningkatkan rasa sakit atau kecemasan maka hal tersebut dapat dinetralkan dengan pikiran positif atau
menenangkan. Pikiran dapat dilatih untuk berfokus pada imajinasi penyembuhan. Jika imajinasi menakutkan atau negatif memiliki kemampuan untuk meningkatkan
rasa sakit dan gejala lain yang tidak diinginkan, maka imajinasi positif atau menenangkan dapat mengurangi gejala sakit.
Guided imagery dapat berfungsi sebagai pengalih perhatian dari stimulus yang menyakitkan dengan demikian dapat mengurangi respon nyeri Jacobson,
2006 dalam Widodo, 2012. Manfaat penggunaan imagery sebagai pereda nyeri
Universitas Sumatera Utara
adalah mengurangi kecemasan, meningkatkan penguasaan dan harapan, meningkatkan kerjasama serta mengurangi kecemasan keluarga dan petugas
kesehatan Olness Kohen, 1996 dalam Genders, 2006. Hal di atas bila dibandingkan dengan kecemasan anak yang diberikan
teknik guided imagery pada pemasangan infus dan yang tidak diberikan teknik guided imagery pada pemasangan infus menunjukkan hasil yang berbeda dimana
anak yang tidak diberikan teknik guided imagery pada pemasangan infus rata-rata mengalami kecemasan dan anak yang diberikan teknik guided imagery pada
pemasangan infus rat-rata tidak mengalami kecemasan. Hasil ini didukung oleh penelitian Tilburg dkk 2009 dalam Widodo, 2012 meneliti tentang pengaruh
audio recorded guided imagery terhadap tingkat nyeri anak dengan nyeri abdomen. Penelitian ini meneliti 34 anak yang berusia 6-15 tahun dengan nyeri
perut yang diambil secara acak 19 anak menerima terapi medis dengan guided imagery dan 15 anak hanya mendapatkan terapi medis saja. Setelah dievaluasi ,
anak yang menerima guided imagery menunjukkan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik, penurunan tingkat nyeri, kesakitan, dan menurunkan jumlah
periksa ke dokter dibandingkan dengan anak yang hanya mendapatkan perawatan medis saja. Anak yang mendapatkan latihan guided imagery mengalami
penurunan nyeri sebesar 63,1 sedangkan anak yang hanya menerima terapi medis saja mengalami penurunan nyeri perut sebesar 26,7 .
Universitas Sumatera Utara
5.3 Keterbatasan Penelitian