20. Tangan saya kering, hangat dan tidak berkeringat
walaupun saya dipasang infus 4
23,5 13
76,5 21.
Wajah saya memerah saat dipasang infus 7
41,2 10
58,8
Hasil  penelitian  ini  diperoleh  pada  kelompok  kontrol    paling  banyak menjawab ya pada item pernyataan no.2 dan 4 masing-masing sebanyak 16 orang
94,1  dan  paling  sedikit  menjawab  ya  pada  item  pernyataan  no.12  dan  16 masing-masing  sebanyak  2  orang  11,8.  Untuk  kategori  yang  menjawab  tidak
paling  banyak  pernyataan  no.12  dan  16  masing-masing  sebanyak  15  orang 88,2  dan  paling  sedikit  menjawab  tidak  pada  item  pernyataan  no.2  dan  4
masing-masing sebanyak 1 orang 5,9.
5.1.2 Distribusi  responden  berdasarkan  kecemasan  responden  kelompok
intervensi dan responden kelompok kontrol
Dari hasil penelitian diperoleh hasil, responden pada kelompok intervensi mengalami  kecemasan  17,6  dan  yang  tidak  mengalami  kecemasan  82,4.
Responden pada kelompok kontrol mengalami kecemasan 76,5 dan yang tidak mengalami kecemasan 23,5.
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan kecemasan kelompok intervensi di ruang rawat inap Melati RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2015
Kecemasan Anak Anak yang diberikan
guided imagery F
Tidak cemas Cemas
14 3
82,4 17,6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi dan persentasi responden berdasarkan kecemasan kelompok kontrol di ruang rawat inap Kenanga RSUD Dr.Pirngadi Medan 2015
Kecemasan Anak Anak yang tidak diberikan
guided imagery F
Tidak cemas Cemas
4 13
23,5 76,5
5.1.3 Perbedaan  kecemasan  responden  kelompok  intervensi  dan  kelompok
kontrol
Hasil  penelitian  menunjukkan  rata-rata  kecemasan  responden  kelompok intervensi 8,76 dan kecemasan responden kelompok kontrol 11,41 standar deviasi
pada  kelompok  intervensi  1,954  dan  kelompok  kontrol  2,063.  Hasil  uji  statistik diperoleh  beda  mean  2,647  dan  nilai  p  diperoleh  0,001.  Maka  disimpulkan  ada
perbedaan kecemasan responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Tabel 5.6
Perbedaan kecemasan responden pada kelompok intervensi dengan kecemasan responden pada kelompok kontrol di ruang rawat inap Melati dan Kenanga RSUD
Dr.Pirngadi Medan tahun 2015 Variabel
Mean SD
Mean Difference
t SE
Difference p
value Kecemasan anak yang tidak
diberikan guided imagery
Kecemasan anak yang diberikan guided imagery
11,41
8,76 2,063
1,954 2,647
3,841 0,689
0,001
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan
5.2.1 Karakteristik demografi responden
Berdasarkan  hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden pada kelompok intervensi berusia 11 tahun 29,4 dan mayoritas responden pada
kelompok  kontrol  berusia  9-10  tahun  47  .  Hal  ini  sesuai  dengan  pernyataan Wong  2008,  yang  menyatakan  periode usia  pertengahan  disebut  dengan  usia
sekolah  atau  masa  sekolah  dengan  rentang  usia  6-12  tahun.  Periode  ini  dimulai dengan  masuknya  anak  kelingkungan  sekolah,  yang  memiliki  dampak  signifikan
dalam  perkembangan  dan  hubungan  anak  dengan  orang  lain.  Dimana  pada  anak usia  sekolah  secara  umum  aktifitas  fisik  semakin  tinggi,  sehingga  anak  sangat
rentan  terkena  penyakit  yang  bisa  mengganggu  proses  pertumbuhan  dan perkembangannya. Apabila anak dalam kondisi sakit, maka orang tua akan segera
membawanya  ke  pelayanan kesehatan  dan  seringkali  anak  harus  dirawat  inap untuk proses penyembuhannya.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin laki- laki yaitu 11 responden 64,3 dari kelompok kontrol dan 8 responden 47,1
dari  kelompok  intervensi.  Hal  ini  disebabkan  karena  jumlah  pasien  anak  usia sekolah  yang  menjalani  rawat  inap  dan  pemasangan  infus  di  RSUD  Dr.Pirngadi
lebih  banyak  yang  berjenis  kelamin  laki-laki.  Wong  2008  menyatakan  anak perempuan  pada  umumnya  lebih  adaptif  terhadap  stresor  dibandingkan  dengan
anak  laki-laki  sehingga  anak  laki-laki  lebih  banyak  yang  dirawat  di  rumah  sakit dibandingkan dengan anak perempuan.  Hurlock 2004 menyatakan jenis kelamin
anak  akan  mempengaruhi  aktivitas  bermain  anak.  Anak  laki-laki  lebih  banyak
Universitas Sumatera Utara