2.2 Konsep Kecemasan
2.2.1 Definisi Kecemasan
Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan  dan  dialami  semua  makhluk  hidup  dalam  kehidupan  sehari-hari.
Kecemasan  merupakan  pengalaman  subjektif  dari  individu  dan  tidak  dapat diobservasi  secara  langsung  serta  merupakan  suatu  keadaan  emosi  tanpa  objek
yang spesifik Suliswati, 2005. Kecemasan  merupakan  suatu  keadaan  yang  menggoncangkan  karena
adanya ancaman terhadap kesehatan Sundari, 2005.
2.2.2 Tanda-tanda Kecemasan
Suliswati 2005 menyebutkan, setiap individu berbeda dalam menghadapi suatu  stimulus.  Kecemasan  memiliki  satu  gejala  utama,  yaitu  takut  atau  timbul
perasaan khawatir dalam situasi dimana kebanyakan orang tidak merasa terancam. Selain gejala yang utama, tanda umum lainnya dari gejala perasaan gelisah adalah
perasaan takut, terganggu berkontraksi, merasa tegang dan gelisah, antisipasi yang terburuk,  cepat marah, resah, merasakan  adanya  tanda-tanda bahaya. Kecemasan
tidak  hanya  menyerang  perasaan,  namun  juga  berdampak  terhadap  kondisi  fisik. Gejala  fisik  secara  umum  dari  kecemasan  adalah  jantung  berdebar,  berkeringat,
mual  dan  pusing,  muntah,  sakit  perut,  peningkatan  frekuensi  BAB  atau  diare, sesak nafas, tremor, ketegangan otot, sakit kepala, kelelahan.
2.2.3 Reaksi Kecemasan
Stuart  2006,  kecemasan  dapat  diekspresikan  secara  langsung  melalui perubahan  fisiologis  dan  perilaku  dan  secara  tidak  langsung  melalui  timbulnya
Universitas Sumatera Utara
gejala  atau  mekanisme  koping  sebagai  upaya  untuk  melawan  kecemasan. Intensitas  perilaku  akan  meningkat  sejalan  dengan  peningkatan  tingkat
kecemasan.  Respon  kecemasan  dapat  dibagi  4  yaitu  respon  fisiologis,  perilaku, kognitif, dan afektif.
1. Respon fisiologis Sistem  kardiovaskuler  akan  memunculkan  tanda  palpitasi,  jantung
berdebar,  tekanan  darah  meningkat.  Respon  parasimpatis  juga  dapat  muncul seperti  rasa  ingin  pingsan,  tekanan  darah  menurun  dan  denyut  nadi  menurun.
Respon  tubuh  pada  juga  akan  menunjukan  tarikan  nafas  yang  pendek  dan  cepat, hiperventilasi,  berkeringat  dingin  termasuk  telapak  tangan,  kehilangan  nafsu
makan, mual atau muntah, nyeri perut, sering buang air kecil, nyeri kepala, tidak bisa tidur, kelemahan umum, pucat dan gangguan pencernaan.
2. Respon perilaku Respon  perilaku  sering  ditunjukan  seperti  gelisah,  ketegangan  fisik,
tremor,  gugup,  bicara  cepat,  kurang  koordinasi,  menarik  diri  dari  hubungan interpersonal, dan menghindar.
3. Respon kognitif Respon  kognitif  ditunjukan  seperti  perhatian  terganggu,  konsentrasi
memburuk,  pelupa,  salah  dalam  memberikan  penilaian,  kreatifitas  menurun, bingung, sangat waspada, kehilangan objektivitas, takut kehilangan kontrol, takut
pada gambaran visual, takut cedera atau kematian.
Universitas Sumatera Utara
4. Respon afektif Respon  afektif  ditunjukan  seperti  mudah  terganggu,  tidak  sabar,  gelisah,
tegang, gugup, waspada, gelisah, kecemasan, dan ketakutan.
2.3 Anak Usia Sekolah