Paradigma dan Desain Penelitian

32 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma dan Desain Penelitian

Mahasiswa yang sedang terlibat dalam kegiatan pembelajaran mekanika dalam kognisinya tidak lepas dari pengaruh tiga hal yaitu: pembelajaran, pembacaan buku teks dan intuisi pra-instruksional yang dia miliki. Ketiga hal tersebut membentuk pengetahuan yang tersimpan dalam memori mahasiswa, membentuk elemen-elemen pengetahuan yang saling terkait yang diistilahkan dengan struktur pengetahuan atau sering juga dikatakan sebagai sumber pengetahuan. Setelah terjadi fungsi kerja koordinasi pengetahuan, maka konsepsi tentang sesuatu hal dapat terjadi Linuwih, 2011: 15. Untuk meningkatkan kualitas pengajaran maka harus diketahui tingkat pemahaman yang dimiliki siswa. Adapun kualitas pemahaman yang dimiliki oleh mahasiswa dapat tidak dideteksi secara langsung, kualitas tersebut hanya dapat dideteksi dengan cara melihat kualitas solusi dari dari mahasiswa terhadap permasalahan yang dihadapinya Wenning, 2008; Taber, 2000. Kualitas solusi yang diberikan seseorang mengenai suatu permasalahan akan mencerminkan kualitas pemahaman seseorang mengenai permasalahan tersebut. Untuk mengukur kualitas pemahaman mahasiswa mengenai konsep mekanika perlu adanya bahan ajar yang menyediakan permasalahan-permasalahan yang menuntut mahasiswa 32 untuk memberikan solusi dan solusi tersebut dapat dijadikan patokan untuk menentukan kualitas pemahaman mahasiswa. Menurut penulis Kerucut Anti-gravitasi dapat digunakan untuk mengetahui kualitas pemahaman siswa karena fenomena Kerucut Anti-gravitasi melibatkan berbagai konsep mekanika yang meliputi konsep gravitasi, pusat pusat-massa dan konsep geometri sehingga memungkinkan munculnya konsepsi alternatif pada diri mahasiswa yang menjelaskannya. Secara ringkas paradigma penelitian disajikan pada Gambar 3.1. Kualitas struktur pengetahuan yang didapat dari sumber pengetahuan akan sebanding dengan kualitas pemahaman yang dimiliki. Pemahaman tersebut hanya akan tersimpan di dalam memori siswa kecuali jika siswa tersebut mendapatkan permasalahan yang menuntut pemecahan atau dengan kata lain cerminan struktur pengetahuan yang terbentuk hanya terlihat saat seseorang berhadapan dengan permasalahan dan dituntut untuk menyelesaikannyaprobem solving Wenning, 2008; Malone, 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pemahaman mahasiswa terkait konsep mekanika yang terkandung dalam Fenomena Kerucut Anti- gravitasi.Kualitas yang dimaksud ditunjukkan oleh perbandingan konsepsi alternatif dan konsepsi ilmiah yang muncul terkait fenomena Kerucut Anti- gravitasi. Hasil yang diperoleh terkait kualitas pemahaman fenomena Kerucut Anti-gravitasi akan mencerminkan kualitas pemahaman mahasiswa terkait mekanika secara keseluruhan. Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan metode wawancara. Pada penelitian ini dipilih Pembelajaran Pengalaman belajar mahasiswa pada mata kuliah Fisika Dasar 1 dan atau Mekanika 1 Konsepsi mahasiswa mengenai berbagai topik Mekanika. Buku teks mekanika Mekanika Intuisi Sehari-hari Koordinasi pengetahuan Konsep mengenai mekanika berbagai topik mekanika Permasalahan Kerucut Anti-gravitasi Muncul pola konsepsi alternatif pada mahasiswa yang menunjukkan kualitas pemahaman terkait fenomena Kerucut Anti-gravitasi Konsep Kerucut Anti-gravitasi Problem solving: Mahasiswa menjelaskan fenomena Kerucut Anti-gravitasi konsep mekanika Konsepsi Kerucut Anti-gravitasi Pembacaan buku teks desainpendekatan deskriptif kualitatif karena pendekatan ini menghasilkan data yang beragam dan menunjukkan penjelasan yang menyeluruhholistik Creswell, 2012:258. Data penelitian berupa data kualitatif dan analisisnya dilakukan dengan mendeskripsikan data-data yang diperoleh.

3.2 Subjek Penelitian