pengetahuan yang membentuk konsepsi yang sudah ada sebelumnya Linuwih, 2011; Solaz-Portoles Lopes, 2007.
Pada saat mahasiswa diberi permasalahan terkait Kerucut Anti-gravitasi dan dituntut untuk menyelesaikannya, pada diri mahasiswa terjadi proses problem
solving yang menghasilkan solusi Taber, 2000. Proses problem solving ini bergantung oleh variabel kognitif yang ada sebelumnya serta sumber pengetahuan
yang berhubungan dengan fenomena Kerucut Anti-gravitasi Linuwih, 2011; Solaz-Portoles Lopes, 2007. Kualitas solusi yang ada menunjukkan kualitas
konsepsi terkait Kerucut Anti-gravitasi. Kualitas tersebut berkaitan dengan kesesuaiannya dengan konsep yang ada atau dengan kata lain berkaitan dengan
perbandingan antara konsepsi alternatif dan ilmiah yang muncul.
4.2.1 Karakteristik Konsepsi Mahasiswa Angkatan 2010 dan Angkatan 2011
Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa fisika angkatan 2011 yang sedang menempuh kuliah Fisika Dasar 1 dan mahasiswa fisikaangkatan 2010
yang telah lulus Fisika Dasar 1 serta sedang menempuh kuliah Mekanika 1 sehingga dapat dibedakan kualitas konsepsi masing-masing.
Konsepsi yang muncul pada mahasiswa angkatan 2010 dan angkatan 2011 terkait gaya gesekan tidak jauh berbeda. Dari analisis yang telah dilakukan hampir
semua responden atau tepatnya sebesar 98,7 responden pada seluruh angkatan menjawab dengan jawaban yang belum tepat, baik mahasiswa angkatan 2010
maupun 2011 berpikir bahwa gaya gesek pada kedua silinder berarah kekanan. Berdasarkan analisis data wawancara mayoritas responden pada kedua angkatan
memberikan alasan bahwa arah gaya gesek selalu melawan arah gaya yang diberikan atau arah gaya gesek selalu melawan gerak sistem. Hal ini menunjukkan
bahwa konsepsi alternatif terkait gaya gesek merupakan konsepsi yang lintas angkatan sehingga kualitas konsepsi mahasiswa angkatan 2010 maupun 2011
tidak dapat dibedakan. Pada soal nomor 2.yang berisi persoalan terkait fenomena Kerucut Anti-
gravitasi, perbedaan ragam konsepsi yang muncul pada kedua angkatan cukup terlihat. Pada angkatan 2010 konsepsi yang mendominasi beserta persentasenya
meliputi: sudut bukaan lintasan 25,00, sudut kemiringan lintasan 17,85 dan bentuk kerucut 12,50. Sedangkan pada angkatan 2011, konsepsi yang
mendominasi meliputi: massa kerucut 18,42, sudut kemiringan 15,13 dan bentuk kerucut 11,84.
Semua konsepsi yang dominan muncul pada angkatan 2010 ini merupakan konsepsi ilmiah sedangkan pada angkatan 2011 yang mendominasi justru
pengaruh massa terhadap fenomena Kerucut Anti-gravitasi yang mendominasi. Pada angkatan 2010 total persentase konsepsi alternatif yang muncul adalah
sebesar 28,55 sedangkan pada angkatan 2011 persentase konsepsi alternatif adalah sebesar 43,35. Dari fakta-fakta tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
kualitas konsepsi mahasiswa fisika angkatan 2010 terkait fenomena Kerucut Anti- gravitasi lebih baik dibanding mahasiswa angkatan 2011.Ragam konsepsi yang
muncul pada angkatan 2010 juga lebih sedikit dibanding angkatan 2011 yang menandakan bahwa konsepsi mahasiswa angkatan 2011 lebih variatif. Variasi
konsepsi yang lebih besar menunjukkan rendahnya kualitas konsepsi Malone, 2007
Perbedaan kualitas dan ragam konsepsi mengenai fenomena Kerucut Anti- gravitasi pada mahasiswa fisika angkatan 2010 dan angkatan 2011 berkaitan
dengan kualitas pengetahuan dasarknowledge base akibat pembelajaran yang berpengaruh terhadap proses problem solving dan kualitas solusi Solaz-Portoles
Lopes, 2007. Pengetahuan dasar yang dimiliki mahasiswa angkatan 2011 lebih baik dibandingkan mahasiswa angkatan 2010 karena mahasiswa angkatan 2010
mempelajari mekanika lebih mendalam dibanding mahasiswa angkatan 2011. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa pada angkatan 2011 semua
sumber pengetahuan yang menyebabkan munculnya konsepsi alternatif terkait fenomena Kerucut Anti-gravitasi berasal dari intuisi kehidupan sehari-hari, hal ini
menandakan bahwa alam pikiran mahasiswa angkatan 2011 masih terkait hal-hal riil yang ada disekelilingnya. Jika dibandingkan dengan angkatan 2011, alam
pikiran mahasiswa angkatan 2010 lebih bersifat abstrak.Hal ini ditandai dengan munculnya kemampuan kerangka teori spesifik pada angkatan ini.Perbedaan alam
pikiran kedua angkatan terkait konep mekanika ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan pengalaman belajar dan tingkat kedewasaan yang dialami oleh masing-
masing angkatan.
4.2.2 Faktor-faktor Penyebab Munculnya Konsepsi Alternatif