Latar Belakang Masalah PENERAPAN KERUCUT ANTI GRAVITASI UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA FISIKA TERHADAP KONSEP MEKANIKA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mekanika merupakan salah satu cabang fisika yang membahas tentang gerak. Sampai sekarang para fisikawan masih yakin bahwa mekanika merupakan dasar fisika. Keyakinan tersebut timbul karena pokok bahasan mekanika yang salah satunya adalah gerak merupakan konsep fisika yang paling mudah diamati. Cabang-cabang fisika yang lain dikembangkan dengan berlandaskan mekanika sehingga mekanika merupakan konsep pertama yang dipelajari dan harus dikuasai oleh para calon fisikawan. Mengingat pentingnya mekanika, seluruh jurusan maupun departemen fisika yang ada menjadikan mekanika sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa fisika. Mekanika juga menjadi topik dalam Mata Kuliah Fisika Dasar. Mahasiswa dituntut untuk dapat mempunyai pemahaman konsepsi terkait konsep mekanika secara benar. Benar berarti pemahaman tersebut sesuai dengan kebenaran mekanika sebagai suatu ilmu atau kebenaran sesuai konsep mekanika yang ada. Sehubungan dengan pemahaman mahasiswa fisika mengenai konsep mekanika, dalam disertasinya, Linuwih 2011 mengungkapkan bahwa pemahaman mahasiswa fisika mengenai materi fisika dasar topik mekanika masih mengkhawatirkan. Penelitian tersebut mengukur tingkat koherensi pada 1 1 pemahaman mahasiswa fisika mengenai topik mekanika. Menurut penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat koherensi pengetahuan dalam struktur pemahaman mahasiswa terkait topik mekanika masih sangat rendah artinya mahasiswa baik yang masih baru maupun mahasiswa lama kesulitan untuk mengkaitkan berbagai konsep mekanika yang berbeda. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, Kucuk et al.2005 menunjukkan bahwa masih terdapat konsepsi alternatif tentang konsep energi, usaha dan daya pada siswa sekolah menengah maupun mahasiswa fisika di Turki.Diperoleh fakta bahwa baik siswa maupun mahasiswa kesulitan membedakan konsep energi, usaha dan daya saat diberikan persoalan yang erat kaitannya dengan fenomena fisika yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Erat kaitannya dengan pemahaman atau konsepsi terdapat istilah konsepsi ilmiah dan konsepsi alternatif. Konsepsi ilmiah merupakan konsepsi yang sesuai dengan konsep yang ada atau dengan kata lain sesuai dengan konsepsi para ahli, sedangkan konsepsi alternatif merupakan konsepsi selain konsepsi ilmiah, dengan katalain konsepsi alternatif merupakan konsepsi yang dimiliki oleh mahasiswa dan konsepsi tersebut berbeda dengan konsepsi para ilmuwan Wenning, 2008:11. Dalam hal ini pandangan ilmuwan dapat digunakan sebagai patokan yang mewakili kebenaran fisika sebagai suatu konsep. Ragam konsepsi ilmiah dan alternatif yang muncul dalam diri seseorang mengenai suatu konteks mencerminkan kualitas pemahaman yang dimiliki seseorang tersebut mengenai konteks terkait.Kualitas konsepsi yang dimiliki seseorang sangat bergantung pada proses pembentukannya. Secara umum konsepsi yang dimiliki seseorang terkait suatu halkonteks bukan berasal dari dalam dirinya namun berasal dari interaksi dirinya dengan dunia di luar dirinya Anni, 2007. Terdapat enam sumber pengetahuan yang mendominasi struktur pembentukan konsepsi pada diri seseorang, keenam sumber pengetahuan tersebut meliputi 1intuisi pengetahuan sehari-hari, 2pembelajaran,3 pembacaan buku teks, 4 pengetahuan sebagai serpihan yang terpisah-pisah, 5 pengetahuan sebagai struktur teoretis dan 6 apresiasi konseptual Linuwih, 2011:5. Pengetahuan dari keenam sumber tersebut diserap sebagai informasi yang nantinya akan mengalami koordinasi pengetahuan proses kognitif di dalam pikiran seseorang. Setelah proses koordinasi pengetahuan, informasi tersebut akan disimpan di dalam memori jangka panjang Solaz-Portoles Lopes, 2007. Informasi yang tersimpan di dalam memori jangka panjang tersebut nantinya akan digunakan saat orang tersebut dihadapkan kepada permasalahan dan orang tersebut dituntut untuk memecahkan masalah problem solving. Kualitas pemahaman seseorang mengenai suatu hal tidak dapat dideteksi secara langsung; kualitas tersebut hanya dapat dideteksi dengan cara melihat kualitas solusi dari orang tersebut terhadap permasalahan yang dihadapinya sehingga untuk mengukur kualitas pemahaman seseorang mengenai suatu konsep diperlukan suatu perangkat yang relevan yang menyediakan permasalahan yang menuntut solusi dari seseorang tersebut dan kualitas solusi yang muncul dapat mewakili kualitas konsepsi yang dimiliki. Sehubungan dengan pengukuran kualitas konsepsi mahasiswa fisika mengenai mekanika diperlukan suatu perangkat yang menyediakan permasalahan mekanika yang menuntut solusi yang mampu mewakili pemahaman mahasiswa terkait mekanika secara global.Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas pemahaman mahasiswa terkait mekanika adalah Kerucut Anti- gravitasi.Kerucut Anti-gravitasi merupakan suatu sistem mekanis yakni terdiri dari benda yang berbentuk kerucut ganda kemudian diletakkan di atas suatu rel yang miring dan dilepas sehingga bebas bergerak. Fenomena yang membuat sistem tersebut menarik adalah kerucut tersebut dapat bergerak menggelinding menaiki rel sehingga seolah-olah melawan gravitasi. Fenomena Kerucut Anti-gravitasi seolah-olah berlawanan dengan hukum fisika yang selama ini dipelajari mahasiswa sehingga memungkinkan munculnya konsepsi alternatif pada diri mahasiswa. Penjelasan Fenomena Kerucut Anti- gravitasijuga melibatkan banyak konsep yang saling terkait. Konsep-konsep tersebut meliputi konsep geometri, konsep pusat massa dan konsep gravitasi sehingga bahan ajar Kerucut Anti-gravitasi bisa digunakan untuk mengukur kualitas pemahaman mahasiswa terkait mekanika. Namun sejauh ini penjelasan fisika yang memadai terkait fenomena Kerucut Anti-gravitasi belum ditemukan sehingga terlebih dahulu perlu dilakukan analisis terkait fenomena tersebut.

1.2 Rumusan Masalah