b. Perilaku  Pengemis  di  Kawasan  Ziarah  Makam  Sunan  Gunung
Jati Cirebon
Pengemis  di  Indonesia  mewarnai  fenomena  sosial  dalam masyarakat.  Termasuk  pengemis  di  Kawasan  Ziarah  Makam  Sunan
Gunung Jati Cirebon  yang sudah dikenal  oleh masyarakat  umumnya. Perilaku  pengemis  saat  mengemis  berbeda  satu  lain.  Perilaku
pengemis  anak-anak  berbeda  dengan  orang  tua  atau  jompo.  Perilaku pengemis anak-anak apabila belum diberi uang oleh peziarah dia akan
mengejar  sambil  menarik  bajunya  dari  belakang  sampai  akhirnya peziarah memberikan uang. Berbeda dengan pengemis orang tua atau
jompo,  mereka  menerima  dengan  ikhlas  apa  yang  diberikan  oleh peziarah,  berapapun  nominalnya.  Berikut  merupakan  wawancara
dengan  Ibu  Suaedah  yang  merupakan  masyarakat  Desa  Astana.  Ia mengungkapkan:
“ada yang benar, ada yang mintanya sambil narik-narik baju” wawancara dengan Ibu Suaedah pada tanggal 29 Maret 2013
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Ibu Herlina.
Ia mengungkapkan: “jika ada pengemis yang menarik-narik itu merasa terganggu.
Seharusnya jangan harusnya, model kaya gitu biasannya anak- anak.” wawancara dengan Ibu Herlina pada tanggal 26 Maret
2013
Gambar 10. Perilaku pengemis anak dengan membawa baskom kecil
Sumber: Dokumentasi Pribadi Manusia adalah makhluk yang mempunyai perasaan begitupun
dengan  pengemis.  Pengemis  identik  dengan  miskin.  Masyarakat beranggapan  berbeda  ketika  pengemis  mau  atau  tidak  dikatakan
dengan miskin karena latar belakang pengemis sekarang ini pengemis berbeda,  ada  yang  mampu  dan  ada  yang  tidak  mampu.  Seperti  yang
diungkapkan oleh Ratna Dewi, ia mengungkapkan: “mungkin  menerima  karena  keadaannya  tetapi  manusia  kan
punya  emosi.  Jadi  kadang  dikatakan  miskin,  orang  tersebut hatinya  tidak  menerima.”  wawancara  dengan  Ratna  Dewi
pada tanggal 27 Maret 2013 Hal  yang  lain  juga  disampaikan  oleh  Ibu  Mistiroh.  Ia
mengungkapkan: “ya,  mau  ketika  peminta-minta  dikatakan  orang  miskin,
buktinya  dia  meminta  kok,  bukan  orang  kaya”  wawancara dengan Ibu mistiroh pada tanggal 26 Maret 2013
Interaksi  antar  pengemis  terjadi  apabila  pengemis  mengenal pengemis  lainnya,  jika  keadaan  sepi  peziarah  mereka  berbincang-
bincang  kecil.  Dan  pengemis  anak-anak  juga  interaksi  mereka  saling mengenal.  Jika tidak mereka diam. Pengemis dengan peziarah  terjadi
hanya  kontak  sosial,  mereka  tidak  melakukan  komunikasi.  Apalagi jika kawasan ziarah sedang ramai.
Beberapa  hasil  wawancara  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa perilaku  pengemis  anak-anak  sering  tidak  sopan,  menarik  baju
peziarah sampai peziarah memberi  uang. Peziarah tidak merasa takut tetapi  merasa  terganggu.  Tetapi  berbeda  dengan  pengemis  orangtua
atau  jompo  mereka  lebih  memilih  diam  dan  ikhlas  menerima  berapa saja uang yang diberi oleh peziarah.
4. Peran  Dinas  Sosial  Kabupaten  Cirebon  Dalam  Mengubah  Perilaku