Klasifikasi Masalah Sosial dan Sebab-sebabnya

diperbincangkan dan diseminarkan karena kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial.

d. Pemecahan tersebut harus dilakukan melalui aksi sosial secara

kolektif Masalah sosial berbeda dengan masalah individual. Masalah individual dapat diatasi secara individual, tetapi masalah sosial hanya dapat diatasi melalui rekayasa sosial seperti aksi sosial, kebijakan sosial, kebijakan sosial atau perencanaan sosial, karena penyebab dan akibatnya bersifat multidimensional dan menyangkut banyak orang Suharto, 2005:84-85.

2. Klasifikasi Masalah Sosial dan Sebab-sebabnya

Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, psikologis dan kebudayaan. Masalah-masalah yang berasal dari faktor ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Penyakit misalnya, bersumber dari faktor biologis. Dari faktor psikologis timbul persoalan seperti penyakit syaraf neorosis, bunuh diri, disorganisasi jiwa, dan seterusnya. Sementara itu, persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial, dan keagamaan bersumber pada faktor kebudayaan Soekanto, 2006:314.

B. Kemiskinan

1. Karakteristik Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Dengan berkembangnya perdagangan ke seluruh dunia, dan ditetapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat, kemiskinan muncul sebagai masalah sosial Soekanto, 2006:320. Kemiskinan adalah keadaan dimana orang tidak memiliki cukup uang untuk mencapai standar kesehatan minimum dan kehidupan yang layak, dahulu pernah merupakan keadaan umum yang dialami orang Horton dan Hunt, 1984:50. Jeffrey D. Sach dalam Syaifullah, 2008:25 mengklasifikasikan kaum miskin ke dalam tiga bagian. Pertama, mereka yang hidup dalam extreme poverty, yang satuan rumah tangganya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar, kelaparan, tidak mempunyai akses atas layanan kesehatan, tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi, tidak dapat mengusahakan pendidikan bagi anak-anaknya, tidak mempunyai kelengkapan harian. Kedua, moderate poverty, mereka yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya tetapi sangat minim dan tidak selalu mampu. Ketiga, relative poverty, mereka yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, tetapi berada di bawah rata-rata cara orang hidup di negara yang bersangkutan.