Pengertian Interaksi Sosial Interaksi Sosial

c Kesadaran akan kedudukan masing-masing d Aktivitas sebagai organ kolektif Soekanto, 2001:254-255

F. Interaksi Sosial

1. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya bersifat kerja sama, tetapi bisa juga berbentuk tindakan persaingan, pertikaian, dan sejenisnya Basrowi, 2005:138. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok sosial yang lain Philipus dan Aini, 2004:22. Perbedaan status tidak hanya tercermin dari cara menyapa, cara berbahasa dan cara bergaya. Dalam interaksi antara orang yang statusnya berbeda, perbedaan status ini dapat dilihat pula dari pola komunikasi nonverbal yang terjadi, seperti kebiasaan melipat kedua tangan di depan badan Sunarto, 2000:99. Interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang b. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol c. Ada dimensi waktu masa lampau, masa kini, dan masa mendatang yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung d. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya Hall mengatakan bahwa dalam interaksi orang lain membaca perilaku kita bukan kata kita. Hall dan Hall mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal nonverbal communication atau bahasa tubuh body language, yang menurutnya ada sebelum bahasa lisan dan merupakan bentuk komunikasi pertama yang dipelajari manusia, kita gunakan secara sadar maupun tidak untuk menyampaikan perasaan kita kepada orang lain Sunarto, 2000:41. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati bahwa orang dapat berkomunikasi tanpa mengucapkan kata sepatah pun. Dengan menggunakan gerak tangan atau sikap tubuh seperti apa yang dilakukan oleh pengemis, dengan bermodal mengulurkan tangan dan wajah memelas dapat menarik simpati peziarah atau pengunjung untuk memberi sebagian uangnya. Karp dan Yoels mengemukakan bahwa untuk dapat berinteraksi, untuk dapat mengambil peran orang lain seseorang perlu mempunyai informasi orang yang berada dihadapannya. Manakala seseorang tersebut asing dan kita tidak mengetahui riwayat hidupnya biographical stranger dan atau tidak tahu kebudayaannya culture stranger maka interaksi sukar dilakukan. Karp dan Yoels mengemukakan juga ketiadaan dan kekurangan informasi mengenai orang tidak dikenal dapat diatasi dengan mencari informasi. Sumber-sumber informasi yang disebutkan ialah ciri fisik yang diwarisi sejak lahir seperti jenis kelamin, usia, dan ras, serta penampilan fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana dan percakapan Sunarto, 2000:42. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor imitasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Segi positif dari imitasi adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Segi negatif dari imitasi misalnya yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang, selain itu juga dapat melemahkan atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi seseorang. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima olah pihak lain. Identifikasi merupakan kecenderungan- kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam dari imitasi, karena kepribadian seseorang dapat berbentuk atas dasar proses ini. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya secara tidak sadar, maupun dengan disengaja karena sering kali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertenti di dalam hidupnya. Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain untuk bekerja sama dengannya Soekanto, 1982:58.

2. Syarat-syarat Interaksi Sosial