Misalnya pengurus kawasan ziarah Makam Sunan Gunung Jati, pengemis, masyarakat atau pengunjung ziarah di kawasan ziarah. Wawancara akan
dilakukan peneliti dengan mendatangi informan untuk mengetahui data tentang faktor-faktor yang mendorong munculnya pengemis di kawasan ziarah Makam
Sunan Gunung Jati Cirebon serta persepsi masyarakat sekitar tentang keberadaan pengemis di kawasan ziarah Makam Sunan Gunung Jati.
Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur. Dalam penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yang berupa
pedoman wawancara yaitu instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada pengurus kawasan ziarah, pengemis, masyarakat,
pegawai Dinas Sosial Kabupaten Cirebon. Metode wawancara ini terlampir pada lampiran 7 yang berisi daftar pertanyaan wawancara, terbagi daftar
pertanyaan wawancara untuk pengemis, daftar pertanyaan wawancara untuk masyarakat, dan daftar pertanyaan wawancara untuk pegawai Dinas Sosial.
Dengan wawancara ini diharapkan informasi tentang penelitian ini dapat terungkap oleh peneliti secara cermat serta memperoleh informasi yang ada
dengan jawaban yang sebenar-benarnya.
2. Metode Dokumentasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dokumentasi berarti pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan seperti gambar, kutipan,
guntingan koran, dan bahan refensi lain Depdiknas, 2002:272 . Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya Arikunto, 2006:231
Dalam penelitian ini, kegiatan dokumentasi dilakukan dengan cara mendokumentasikan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial, mendokumentasikan
kegiatan pembinaan, interaksi pengemis dengan pengemis lain, pengemis dengan peziarah di kawasan ziarah makam Sunan Gunung Jati.
Metode dokumentasi ini terlampir pada lampiran 9 pedoman dokumentasi. Metode ini
digunakan untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari hasil observasi. Untuk mempermudah proses pendokumentasian tersebut, digunakan alat bantu
yaitu kamera dan handphone.
F . Validitas Data
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap dari variabel yang diteliti harus tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud Arikunto,
2006:168-169. Dalam penelitian ini teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memandang sesuatu yang diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu Moleong, 2002:178.
Teknik triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam metode kualitatif Patton dalam Moleong, 2002:178. Teknik triangulasi sumber ini akan dicapai melalui jalan membandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan seperti rakyat
biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.
G . Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Moleong, 2002:103.
Analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulanverifikasi Miles dan Huberman, 1992:16.
Alur kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data