Proses pembuatan biodiesel HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses pembuatan biodiesel

Penelitian ini menggunakan reaktor kolom gelembung sistem kontinyu untuk produksi biodiesel tanpa katalis. Minyak cenderung susah larut dengan methanol. Beberapa cara produksi biodiesel tanpa katalis adalah dengan melakukan reaksi pada tekanan dan atau suhu tinggi. Pada penelitian ini digunakan bantuan suhu tinggi, baik suhu methanol maupun suhu reaktor. Methanol diuapkan pada suhu 200°C atau 250°C, dan disesuaikan dengan suhu reaktor. Bila suhu reaktor yang digunakan 270°C atau 290°C maka methanol dipanaskan pada suhu 250°C. Bila suhu reaktor yang digunakan 250°C maka methanol dipanaskan pada suhu 200°C. Titik didih methanol adalah 65°C pada tekanan 1 atm, sedangkan titik kritis methanol adalah 239°C pada tekanan 8.09 MPa Kusdiana, Saka, 2001. Pada tekanan ruang, methanol akan berada dalam fase uap super panas pada suhu yang digunakan. Dalam reaktor ini, methanol dalam bentuk gas akan melewati perforated plate sehingga akan terbentuk gelembung-gelembung. Gelembung-gelembung methanol akan bertemu dengan minyak di dalam reaktor yang juga berada dalam suhu tinggi. Kontak antara metanol dengan minyak umpan merupakan faktor penting terhadap terjadinya reaksi metanolisis di dalam reaktor kolom gelembung. Semakin banyak kontak terjadi maka semakin besar peluang terjadinya reaksi dan semakin banyak produk yang terbentuk. Produk yang keluar dari reaktor masih mengandung methanol. Pemisahan sisa methanol dengan ME dilakukan dengan penguapan menggunakan alat rotari evaporator. Penguapan methanol dilakukan dalam kondisi vakum, kecepatan putaran sebesar 75 rpm dan pada suhu 65°C. Tipe reaktor kolom gelembung yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontinyu, dimana bahan-bahan yang direaksikan yaitu minyak dan methanol diumpankan terus-menerus. Besarnya minyak maupun methanol yang diumpankan dapat diatur melalui stroke dari pompa. Pipa untuk minyak terpisah dari pipa methanol, methanol dan minyak baru bertemu di reaktor. Minyak yang 19 digunakan dalam penelitian ini adalah Refined Bleached Deodorized Palm Oil RBDPO. Minyak ini memiliki karakteristik membeku pada suhu ruang, sehingga sebelum minyak dialirkan, minyak dipanaskan terlebih dahulu. Adakalanya minyak membeku di dalam pipa-pipa, hal ini menyebabkan aliran menjadi terhambat, dan untuk mengatasinya minyak tidak lagi dialirkan melalui pompa tetapi dituang setiap 30 menit setelah produk diambil. Lama waktu yang dibutuhkan dari proses pengaliran nitrogen sampai dengan produk pertama terbentuk sekitar tiga jam. Lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai reaksi yang stabil tergantung pada suhu reaktor yang digunakan. Reaksi yang stabil ditandai dengan massa produk yang konstan dan nilai yield yang besar. Proses pembuatan biodiesel dengan cara ini memiliki beberapa kelebihan yaitu proses terjadi terus-menerus selama masih ada methanol maupun minyak yang diumpankan dan proses dilakukan pada tekanan ruang sehingga lebih aman. Kekurangan dari proses ini adalah perlu suhu tinggi dan untuk dicapai reaksi yang stabil dibutuhkan waktu yang lama.

B. Pengaruh laju aliran methanol terhadap kinerja reaktor berdasarkan massa produk