mlmenit, sehingga untuk perlakuan pada suhu berbeda digunakan laju aliran methanol 3 mlmenit.
3. Proses produksi biodiesel Proses produksi biodiesel dilakukan pada tiga suhu reaktor yang berbeda yaitu
250°C, 270°C, dan 290°C. Proses dimulai dengan mengalirkan nitrogen, setelah itu mengisi reaktor dengan minyak sebanyak ± 200 ml. Setelah itu
nyalakan pemanas, atur tegangan pemanas dan set suhu yang diinginkan. Setelah dicapai suhu yang diinginkan, hidupkan kondensor dan nyalakan
pompa methanol dengan bukaan stroke sesuai laju aliran yang diinginkan dan hentikan aliran nitrogen. Setelah itu nyalakan pompa minyak dan atur bukaan
strokenya sesuai laju lair yang diinginkan. Sampel yang dihasilkan akan ditampung dalam penampung produk. Prosedur pengoperasian alat terdapat
dalam Lampiran 3. 4. Penguapan
methanol Penguapan methanol bertujuan untuk memisahkan methanol dari produk. Alat
yang digunakan adalah rotari evaporator. 5. Analisa kualitas produk
Analisa kualitas produk meliputi kadar Metil Ester ME, trigliserida TG, digliserida DG, dan monogliserida MG yang terkandung dalam produk.
Analisa kadar ME, TG, DG, dan MG dilakukan menggunakan TLCFID Thin Layer ChromatographyFlame Ionization detector.
F. Pengambilan data
Pengambilan data yang dilakukan meliputi suhu pemanasan methanol, suhu reaktor, massa produk keluar reaktor, massa produk, dan volume minyak
yang dikonsumsi. Pengukuran massa produk keluar reaktor, suhu, dan volume minyak terkonsumsi dilakukan setiap 30 menit selama lima jam.
Pengukuran massa produk keluar reaktor dilakukan dengan cara sampel yang berada dalam penampung dialirkan ke botol sampel dan ditimbang bersama
dengan botol sampel, sebelumnya telah diukur massa dari botol sampel. Pengukuran massa produk dilakukan dengan cara menimbang sampel yang telah
diuapkan methanolnya. Pengukuran volume minyak terkonsumsi dilakukan
16
dengan cara menghitung volume minyak yang ditambahkan setiap 30 menit, setelah produk keluar dari reaktor dialirkan ke botol sampel. Pengambilan data
suhu pemanasan methanol dan suhu reaktor dilakukan tiap awal percobaan. Produk kemudian dianalisa kadar ME, TG, DG, dan MG. Produk dianalisa
dengan TLCFID. Analisa produk tidak dilakukan sendiri oleh penulis.
G. Pengolahan data
Hasil analisa kandungan ME, TG, DG, dan MG dalam ww, yang menyatakan prosentase massa suatu bahan terhadap massa campuran. Massa ME,
TG, DG, MG dapat dicari dengan persamaan:
B ME
m x
m ×
= 100
................................................................................................2 dimana:
m
ME
= massa ME dalam produk gram x = kadar ME ww
m
B
= massa produk gram Mol ME, TG, DG, MG dapat dicari dengan persamaan:
ME ME
ME
mr m
n =
..........................................................................................................3 dimana:
n
ME
= mol ME mol m
ME
= massa ME dalam produk gram mr
ME
= berat molekul ME grammol Rata-rata berat molekul dari ME, TG, DG, dan MG dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Berat molekul ME, TG, DG, dan MG
Bahan Berat molekul grammol
ME 287 TG 858
DG 603 MG 348
Sumber : Joelianingsih et al, 2007 Mol campuran dalam produk dihitung dengan persamaan berikut:
17
MG DG
TG ME
total
n n
n n
n +
+ +
= ………………………………………...…………4
dimana: n
total
= mol campuran mol n
ME
= mol ME mol
n
TG
= mol TG mol
n
DG
= mol DG mol n
MG
= mol MG mol Konsentrasi ME, TG, DG, dan MG dihitung dari persamaan berikut:
100 ×
=
total ME
mol mol
ME
n n
C
………………………………………………………………………………...
5 dimana:
C
ME
= konsentrasi ME molmol n
ME
= mol ME mol n
total
= konsentrasi campuran mol Yield didefinisikan sebagai rasio antara massa ME hasil reaksi terhadap massa
minyak yang terkonsumsi, dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: 100
× =
myk ME
m m
yield …………………………………………………...……8
dimana: m
ME
= massa ME dalam produk gram m
myk
= massa minyak terkonsumsi gram
18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN