Minyak Sawit TINJAUAN PUSTAKA

antara laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi, persamaan tersebut disebut dengan persamaan laju reaksi. Contoh persamaan laju reaksi, laju = k[A][B], dengan k sebagai tetapan laju reaksi, besarnya nilai k sebanding dengan kecepatan reaksi. Suatu reaksi kimia selain mempunyai laju reaksi juga mempunyai orde reaksi. Orde reaksi menyatakan jumlah semua eksponen dari konsentrasi dalam persamaan laju Keenan et al, 1984. Jika laju suatu reaksi kimia berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi maka reaksi tersebut dikatakan sebagai reaksi orde satu. Jika laju reaksi berbanding lurus dengan pangkat dua suatu pereaksi atau berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari dua pereaksi maka reaksi tersebut mempunyai orde dua. Orde reaksi ditentukan berdasarkan data percobaan dengan menghitung tetapan laju reaksi, grafik, atau menentukan waktu paruh reaksi. Beberapa reaksi terjadi melalui beberapa tahapan dan dalam tiap tahapan akan terbentuk produk antara. Pada reaksi yang terdiri dari beberapa tahapan, setiap tahapan mempunyai laju tersendiri Wade, 1991. Reaksi pembuatan biodiesel terdiri dari tiga tahapan yang akan menghasilkan produk antara digliseida DG dan monogliserida MG yaitu sebagai berikut: TG + ROH ↔ DG + R 1 CO 2 R DG + ROH ↔ MG + R 2 CO 2 R MG + ROH ↔ GL + R 3 CO 2 R

D. Minyak Sawit

Minyak merupakan salah satu bagian dari lipid. Lipid adalah senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti hidrokarbon atau dietil eter Fessenden et al, 2004. Lemak dan minyak merupakan trigliseridatriasilgliserol yaitu triester dari gliserol. Trigliserida disebut lemak jika berada dalam wujud padat pada suhu kamar dan disebut dengan minyak jika berada dalam wujud cair pada suhu kamar Carey, 2003. Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang biasa disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang. Lemak dan minyak seringkali diberi nama sebagai derivat asam-asam lemak ini atau diberi nama dengan cara yang biasa dipakai 9 untuk penamaan suatu ester. Rantai hidrokarbon dalam suatu asam lemak dapat bersifat jenuh atau mengandung ikatan-ikatan rangkap Fessenden et al, 2004. Buah kelapa sawit dapat menghasilkan dua macam minyak yaitu minyak inti sawit Palm Kernel OilPKO yang diperoleh dari inti kelapa sawit dan minyak kelapa sawit kasar Crude Palm OilCPO yang diperoleh dari bagian mesokarp kelapa sawit Ketaren, 1986. Minyak sawit dapat dipisahkan menjadi dua fraksi yaitu fraksi padat yang disebut dengan stearin sawit dan fraksi cair yang disebut olein sawit Mittelbach dan Remschmidt, 2004. Sifat fisik dan kimia serta komposisi asam lemak dari fraksi stearin sawit dan minyak sawit tercantum dalam Tabel 1. Komposisi asam lemak dari fraksi stearin sawit dan minyak sawit tercantum dalam Tabel 2. Tabel 1. Sifat fisik dan kimia dari fraksi stearin sawit dan minyak sawit Sifat Minyak sawit Stearin sawit Bilangan iod 48-56 26.2-36.1 Bilangan penyabunan 190-202 193-206 Kandungan pengotor 0.4-0.5 0.4-0.5 Fraksi tak tersabunkan 0.2-0.5 0.1-1 Titik leleh 30.5-37 43.1-55.6 Tabel 2. Komposisi asam lemak dari fraksi stearin sawit dan minyak sawit Komposisi asam lemak Minyak sawit Stearin sawit Laurat C 12 0.1-0.5 0.1-0.6 Miristat C 14 0.4-0.8 0.7-1.8 Palmitat C 16 46.6-53.4 45.3-74.8 Stearat C 18 2.4-4.9 4.7-5.3 Oleat C 18:1 38.2-42.6 29.5-43.2 Linoleat C 18:2 6.7-11.8 6.5-8.6 Linolenat C 18:3 0.1-0.3 0.1-.2 Arakhidonat C 20 0.2-0.4 0.3-0.4 10

III. METODOLOGI