cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan, manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan financial strength yang
dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan dan manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti
kreditor, investor dan pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.
Seorang akuntan dituntut untuk mempu menilai kondisi dan perkembangan perusahaan melalui laporan keuangan agar dapat mempertahankan keberadaaan
perusahaan dan mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan persaingan usaha yang semakin ketat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis mempersiapkan Teori Akuntansi mengenai, “Penerapan Revenue, Expense, Gain, Loss, Asset, dan
Liabilities pada PT Tri Banyan Tirta”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa diperlukan analisis laporan keuangan PT Tri Banyan Tirta Tbk, sebagai salah
satu industri pengolah air minum menurut teori akuntansi yang telah disepakati sebelumnya.
1.3. Rumusan Masalah
Bagaimanakah hubungan antara Teori Akuntansi yang berhubungan dengan Revenue Gains, Expense Loss, Asset, Liabilities, Capital, Pengungkapan dan
Regulasi tentang Pelaporan Keuangan dengan fakta Laporan Keuangan PT Tri Banyan Tirta Tbk?
1.4. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan tujuan dalam penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang
2
akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk mendapatkan gambaran yang pasti tentang hubungan penerapan antara Fakta dalam Laporan Keuangan PT Tri
Banyan Tirta Tbk dengan Teori Akuntansi yang berhubungan dengan Revenue Gains, Expense Loss, Asset, Liabilities, Capital, Pengungkapan dan Regulasi
tentang Pelaporan Keuangan.
1.5. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu akuntansi dan penerapannya dalam perusahaan manufaktur.
2. Meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan yang dibebankan orang lain kepada penulis.
3. Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta generasi yang akan datang.
BAB II
3
KERANGKA TEORI
2.1. Teori yang Berhubungan dengan Revenue Gains
Pembahasan pendapatan meliputi pengertian, pengukuran, pengakuan, dan penilaian. Karena sifatnya sebagai elemen nominal atau penyebab perubahan ekuitas,
pengertian definisi dan pengakuan menjadi masalah kritis dalam pembahasan pendapatan. Masalah penilaian tidak begitu kritis karena saldo pendapatan merupakan
akumulasi jumlah rupiah dan bukan merupakan sisa potensi jasa seperti aset atau kewajiban. Masalah teoritis pendapatan dapat dilukiskan dalam gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Masalah Teoritis Pendapatan
Masalah definisi dan pengakuan merupakan masalah pada level perekayasaan sehingga keduanya masuk dalam rerangka konseptual. Saat pengakuan merupakan
masalah kebijakan pada level penyusunan standar. Artinya, atas dasar konsep-konsep pengakuan yang ditetapkan dalam rerangka konseptual, penyusun standar menentukan
pilihan untuk menggunakan saat pengakuan pendapatan tertentu untuk jenis perusahaan tertentu.
Prosedur pengakuan merupakan masalah teknis pembukuan di tingkat perusahaan yang diwujudkan dalam kebijakan akuntansi perusahaan company
accounting policy. Masalah definisipengertian pendapatan hendaknya dibedakan dan
4
dipisahkan dengan masalah pengakuan pendapatan. Suatu objek yang masuk dalam definisi pendapatan tidak dengan sendirinya dapat diakui sebagai pendapatan dan
terefleksi dalam statemen keuangan.
Pengertian
Berbagai karakeristik dilekatkan pada pengertian pendapatan. Berbagai sumber memaknai pendapatan yang kurang lebih sama walaupun terdapat variasi.
Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisikan pendapatan dan untung sebagai berikut: Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or
settlement of its liabilities or combination of both from delivering or producing or producing goods, rendering services, or other activities that
constitute the entity’s ongoing major or central operation prg. 78. Gains are increases in equity net assets from peripheral or incidental
transaction of an entity and from all other transactions and other events and circumstances affecting the entity except those that result from revenues or
investments by owners prg. 82. Dalam Standar Akuntansi Keuangan 2002, IAI mengadopsi definisi
pendapatan dari IASC yang menempatkan pendapatan revenue sebagai unsur penghasilan income sebagai berikut:
Income is an increases in economic benefits during the accounting period in the form of inflows or enhancements of assets or decreases of liabilities that
result in increase in equity, other than those relating to equity participants hlm. 17.
The definition of income ecompasses both revenue and gains. Revenue arises in the course of the ordinary activities of an enterprise and is referred to by a
variety of different names including sales, fees, interests, dividends, royalties, and rents hlm. 18.
Gains represent other items that can meet the definition of income and may, or may not, arise in the course of the ordinary activities of an enterprise. Gains
represent increases in economic benefits and as such are no different in nature
5
from revenues. Hence, they are not regarded as constituting a separate element in this framework hlm. 18.
Definisi-definisi diatas memisahkan antara pengertian dan pengakuan sehingga tidak ada karakteristik yang menunjukan kriteria pengakuan. Sementara itu,
Accounting Principal BoardsAPB 1970 mendefinisi pendapatan dengan memasukan kriteria pengakuan sebagai berikut APB Statement No. 4, prg. 134:
Revenues-gross increase in assets or gross in assets or gross decreases in liabilities recognized and measured in conformity with generally accepted
accounting principles that results from those types of profit-directed activites of an enterprise that ca change owner’s equity.
Dari beberapa definisi diatas, dapat didaftarkan karakteristik-karakteristik atau kata-kata kunci yang membentuk pengertian pendapatan dan untung. Yang
membentuk pengertian pendapatan adalah: 1 Aliran masuk atau kenaikan aset.
2 Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang terus-menerus. 3 Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban.
4 Suatu entitas. 5 Produk perusahaan.
6 Pertukaran produk. 7 Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk.
8 Mengakibatkan kenaikan ekuitas.
Untung
Banyak argunen diajukan mengenai perlu atau tidaknya pendapatan dan untung dibedakan. FASB membatasi pengertian pendapatan hanya untuk kenaikan
aset yang berkaitan dengan operasi utama atau sentral. Sementara itu, IAI dan APB tidak membedakan untung dan pendapatan dan keduanya digabung dalam satu
konsep penghasilan income. Seperti pendapatan, kata-kata kunci yang melekat pada pengertian untung adalah:
1 Kenaikan ekuitas aset bersih. 2 Transaksi periferal atau insidental.
3 Selain yang berupa pendapatan atau investasi oleh pemilik.
6
Untung perlu didefinisi dan dibedakan dengan pendapatan oleh FASB karena adanya karakteristik sumber yang dapat dibedakan dengan operasi utama. Dua hal
yang menyebabkan bahwa transaksi atau kejadian berbeda dengan opersi utama yaitu yang bersifat terkendali dan di luar kendali atau antisipasi manajemen. FASB merinci
lebih lanjut mengenai transaksi, kejadian, atau keadaan yang menimbulkan untung menjdi empat sumber atau karakteristik yaitu SFAC No. 6, prg. 85:
a. Periferal dan insidental: misalnya penjualan investasi dalam surat-surat