pihak rumah sakit bagi perawat-perawat tersebut. Pada saat melakukan wawancara pada perawat-perawat tersebut, lebih memotivasi mereka secara
pribadi karena lebih mempermudah dan menghemat dari sisi finansial sehari-hari, dan perawat yang terlambat juga lebih dapat diminimalisasi karena jarak tempuh
yang dekat dari rumah sakit dengan tempat tinggal perawat yang disediakan oleh pihak rumah sakit.
Berdasarkan teori, hasil penelitian dan penelitian sebelumnya yang terkait dengan motivasi perawat peneliti beramsumsi bahwa motivasi merupakan faktor
penting yang merupakan proses membangkitkan semangat bekerja, prilaku mempertahankan, dan prilaku penyaluran dalam kegiatan yang positif. Seorang
perawat harus termotivasi untuk memiliki kualitas perawatan pasien, untuk mengembangkan efisiensi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
5.2. Supervisi Kepala Ruangan
Supervisi adalah intervensi yang diberikan oleh karyawan senior kepada karyawan junior yang memiliki kesamaan profesi. Hubungannya bersifat
evaluatif, sepanjang waktu, mencapai tujuan yang berkelanjutan dalam meningkatkan kemampuan juniornya, pemantauan kualitas layanan profesional
pada pasien Bernard Goodyear, 2004. Berdasarkan hasil penelitian supervisi kepala ruangan diperoleh
informasi bahwa mayoritas dengan kategori cukup baik berjumlah 70 orang 60,9.
Berdasarkan hasil penelitian Agung 2004 pelaksanaan supervisi yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan kepala ruangan di salah satu ruang rawat inap RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo bahwa supervisi kepala ruangan yang dilakukan terhadap perawat,
bahwa bentuk perhatian yang diberikan oleh kepala ruangan tidak hanya sebagai pemimpin saja yang mempunyai jarak dengan anggotanya, tetapi menciptakan
suasana kerja yang nyaman dalam bekerja. Penelitian Siswana 2009 Pekan Baru, Riau, supervisi kepala ruangan
di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi tidak hanya dari bagimana proses asuhan keperawatan tetapi dari segi aspek yang mendampinginya baik dari sisi
penampilan, kedisiplinan, penyelesaian masalah, dan ketenagaan di ruangan. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk menetapkan kebijakan tentang
pelaksanaan supervisi klinis sebagai bentuk model akademik supervisi klinis diterapkan di ruang rawat inap. Sesuai dengan Standarisasi kegiatan pada
supervisi kepala ruangan di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam lampiran 1.
Kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala ruangan merupakan ujung tombak penentu
tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya. Materi supervisi atau pengawasan
disesuaikan dengan uraian tugas masing-masing staf perawat yang disupervisi. Untuk kepala ruangan materi supervisi adalah kemampuan manejerial dan
kemampuan dalam asuhan keperawatan. Berdasarkan teori, hasil penelitian dan penelitian sebelumnya yang
terkait supervisi kepala ruangan, perawat yang disupervisi terkait dengan
Universitas Sumatera Utara
kemampuan, agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi beban bagi perawat, maka perlu disusun standar penampilan yang diharapkan dari
masing-masing perawat yang sudah dipahami dan jadwal pasti dalam supervisi.
5.3. Kinerja Perawat