Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden

4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat di Ruang Rawat Inap di RS Grand Medistra Lubuk Pakam Karakteristik Perawat f 1. Usia 20-25 26-35 36-45 74 31 10 64,3 27,0 8,7 2. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 27 88 23,5 76,5 3. Masa Kerja 1 tahun 1-5 tahun 5 tahun 26 72 17 22,6 62,6 14,81 4. Pendidikan D3 Keperawatan S1 Keperawatan 85 30 73,9 26,1 5. Status pernikahan Tidak Menikah Menikah 78 37 67,8 32,2 Karakteristik perawat dilihat dari usia, jenis kelamin, masa kerja pendidikan. Variabel umur didasarkan pada skala rasio dan dikategorikan dengan terlebih dahulu menghitung median dan mean, berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa mayoritas perawat di Rumah Sakit Grand Medistra berusia 20-25 tahun dengan proporsi sebanyak 74 orang 64,3, dari kategori jenis kelamin mayoritas perawat perempuan berjumlah 88 orang 76,5. Frekuensi perawat yang memiliki masa kerja 1-5 tahun merupakan yang paling banyak dengan jumlah 72 orang 62,6, dari aspek pendidikan D3 Keperawatan merupakan kelompok mayoritas berjumlah 85 orang 73,9, dan mayoritas perawat berstatus tidak menikah dengan jumlah 78 orang 67,8. Selanjutnya Universitas Sumatera Utara distribusi frekuensi berdasarkan motivasi perawat dan supervisi kepala ruangan dengan kategori tidak baik, cukup baik, baik dan kinerja perawat dengan kategori cukup baik dan baik. 4.3. Analisis Univariat 4.3.1. Motivasi Perawat Selanjutnya hasil transform data motivasi perawat dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini: Tabel 2. Hasil Transform data motivasi perawat Test of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Motivasi Perawat .124 115 .000 .942 115 .000 a. Lilliefors Significance Correction Tabel di atas menunjukkan bahwa pada data motivasi perawat hasil test normality kolmogorof-sminorv p-value = 0.000, pada boxplot tidak terdapat outlier diperoleh nilai mean total = 52,84, skewness 0,300, kurtosis -1,095. Selanjutnya distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan motivasi perawat tidak baik, cukup dan baik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kategori Motivasi Perawat di Rumah Sakit Grand Medistra F 1. Tidak Baik 2. Cukup 3. Baik 10 66 39 8,7 57,4 33,9 Total 115 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa frekuensi perawat berdasarkan motivasi perawat dengan kategori tidak baik berjumlah 10 orang 8,7, motivasi perawat dengan kategori cukup baik berjumlah 66 orang 57,4 dan kategori perawat dengan kategori baik berjumlah 39 orang 33,9. 4.3.2. Supervisi Kepala Ruangan Selanjutnya hasil transform data supervisi kepala ruangan dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini: Tabel 4. Hasil Transform data supervisi kepala ruangan Test of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. supervisi kepala ruangan .066 115 .200 .973 115 .022 This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Tabel di atas menunjukkan bahwa pada data supervisi kepala ruangan hasil test normality kolmogorof-sminorv p-value = 0.000, pada boxplot tidak terdapat outlier diperoleh nilai mean total = 88,31, skewness -0,151, kurtosis -0,202. Selanjutnya distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan supervisi kepala ruangan tidak baik, cukup dan baik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kategori Supervisi Kepala Ruangan di Rumah Sakit Grand Medistra f 1. Tidak Baik 2. Cukup 3. Baik 11 70 34 9,6 60,9 29,6 Total 115 100,0 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa frekuensi perawat berdasarkan supervisi kepala ruangan dengan kategori tidak baik berjumlah 11 orang 9,6, dengan kategori cukup baik berjumlah 70 orang 60,9 dan dengan kategori baik berjumlah 34 orang 29,6. 4.3.3. Kinerja Perawat Selanjutnya hasil transform data kinerja perawat dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini: Tabel 6. Hasil Transform data kinerja perawat Test of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. kinerjaperawat .121 115 .000 .944 115 .000 a. Lilliefors Significance Correction Tabel di atas menunjukkan bahwa pada data kinerja perawat hasil test normality kolmogorof-sminorv p-value = 0.000, pada boxplot tidak terdapat outlier diperoleh nilai mean total = 92,11, skewness -0,418 kurtosis -0,752. Selanjutnya distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan kinerja perawat cukup dan baik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kategori Kinerja Perawat di Rumah Sakit Grand Medistra f 1. Tidak Baik 2. Cukup 3. Baik - 18 97 - 15,7 84,3 Total 115 100,0 Dari hasil penelitian ini diperoleh frekuensi perawat berdasarkan kinerja perawat dengan kategori cukup baik berjumlah 18 orang 15,7 sedangkan kinerja perawat dengan kategori baik berjumlah 97 orang 84,3. Hasil dari transform data motivasi perawat, supervisi kepala ruangan dan kinerja perawat, selanjutnya dilakukan uji pearson untuk melihat hubungan antara motivasi perawat dan kinerja perawat, supervisi kepala ruangan dengan kinerja perawat. 4.4. Analisis Bivariat 4.4.1. Hubungan motivasi perawat dan kinerja perawat di Rumah Sakit Grand Medistra Tabel 8. Motivasi Perawat Kinerja Perawat Motivasi Perawat Pearson Correlation Sig. 2-tailed N 1 115 .007 .937 115 KinerjaPerawat Pearson Correlation Sig. 2-tailed N .007 .937 115 1 115 Tabel uji korelasi di atas menunjukkan p-value 0,937 0,05 yang artinya ada hubungan yang bermakna, dengan tingkat kekuatan hubungan lemah r = 0.007, Ho = ditolak dan Ha = diterima, yang maknanya adanya faktor-faktor lain Universitas Sumatera Utara yang mempengaruhi motivasi perawat dalam bekerja, jadi kinerja perawat dalam bekerja dipengaruhi faktor lain. 4.4.2. Hubungan Supervisi Kepala Ruangan terhadap Kinerja Perawat Tabel 9. Motivasi Perawat Kinerja Perawat Supervisi Kepala Ruangan Pearson Correlation Sig. 2-tailed N 1 115 .040 .670 115 KinerjaPerawat Pearson Correlation Sig. 2-tailed N .040 .670 115 1 115 Tabel uji korelasi di atas menunjukkan p-value 0,670 0,05 yang artinya ada hubungan yang bermakna, dengan tingkat kekuatan hubungan lemah r = 0.040, Ho = ditolak dan Ha = diterima, yang maknanya adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja perawat dalam bekerja bukan hanya dari supervisi kepala ruangan saja, melainkan adanya dipengaruhi faktor lain yang menyertainya. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN