Periklanan advertising Penjualan personal personal selling Pencitraan

biaya yang disediakan. Disamping itu, dalam menetapkan sasaran konsumen juga harus ditetapkan secara jelas geographic dan demographic segmentation yang akan dituju, agar didalam memiliih dan menetapkan media yang akan digunakan, serta jangkauan peredaran atau frekeuensi dapat disesuaikan dengan sasaran konsumennya, sehingga kegiatan promosi yang dilakukan dapat efektif dan efisien bagi perusahaan.

2.3.3 Peubah Promosi

Menurut Kotler dan Armstrong, 2004 peubah–peubah yang ada di dalam promotional mix ada 5, yaitu :

a. Periklanan advertising

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.

b. Penjualan personal personal selling

Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

c. Promosi penjualan sales promotion

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. d. Publisitas Publicity Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan. Menurut Swastha dalam Angipora, 2002 publisitas adalah sejumlah informasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawas dari sponsor. Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling dan sales promotion. Biasanya, media bersedia memplubisitaskan suatu cerita, apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita. Dalam memasarkan barang konsumsi, iklan memegang peranan terpenting, karena penggunaan produk tersebut tidak memerlukan penjelasan secara rinci, seperti dimuat pada Gambar 3. Gambar 3. Bauran promosi barang konsumsi Suwanto dan Rasto, 2003 Didalam memasarkan barang industri, justru penjualan personal memegang peranan terpenting, karena penggunaan produknya memerlukan penjelasan secara lebih rinci, seperti dimuat pada Gambar 4. Gambar 4. Bauran promosi barang industri Suwanto dan Rasto, 2003

2.3.4 Menyusun Anggaran promosi.

Menurut Suwanto dan Rasto 2004, anggaran promosi dapat disusun dengan mengikuti salah satu metode di bawah ini : a. Metode menurut kemampuan Banyak perusahaan menyusun anggaran promosi menurut perkiraan yang dapat dibiayai perusahaan. Metode penyusunan anggaran ini sama sekali mengabaikan pengaruh promosi terhadap volume penjualan. Metode ini menjurus ke suatu anggaran promosi tahunan Iklan Promosi Penjualan Penjualan Personal Publisitas Penjualan personal Promosi penjualan Iklan Publisitas yang tidak menentu, sehingga mempersulit perencanaan pasar jangka panjang. b. Metode menurut persentase penjualan Perusahaan menyusun anggaran promosi berdasarkan persentase khusus dari penjualan atau dari harga jual.

2.4 Pencitraan

Citra menunjukan pada suatu gambaran image, suatu kesan penghayatan yang menangkap arti bagi seseorang. Citra memang tidak jauh dari guna namun lebih bertingkat spiritual, lebih menyangkut derajat dan martabat manusia didalamnya. Citra menunjukan tingkat kebudayaan, sedangkan guna lebih menuding pada segi keterampilan atau kemampuan. Seperti mesin mobil, misalnya tidak berbeda tugas dengan kuda atau gerobak tetapi jauh berganda hasil tariknya. Demikian juga rumah dapat dipandang sebagai suatu alat untuk mempergandakan hasil proses kehidupan dan kediaman dalam arti hasil proses produksi dan lain sebagainya. Lebih dari itu, rumah atau bangunan atau sesuatu wadah lain mempunyai citra, cahaya pantulan jiwa dan cita-cita, merupakan lambang yang membahasakan segalanya yang manusiawi, keindahan dan keagungan, kesederhanaan dan kewajaran yang memperteguh hati setiap manusia, atau bahkan sebaliknya. Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol perusahaan Kotler, 2004. Citra yang efektif melakukan tiga 3 hal. Pertama, menetapkan karakter produk usulan nilai. Kedua, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda, sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional lebih dari sekadar citra mental. Supaya berfungsi, citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontrak merek. Menurut Angipora, 2002 pesan harus disampaikan dan diekspresikan melalui lambang-lambang, media tertulis dan audivisual, suasana dan perilaku karyawan. Rinciannya sebagai berikut : a. Lambang Citra dapat diperkuat dengan menggunakan simbol-simbol yang kuat. Perusahaan dapat memilih sebuah simbol seperti apel pada Apple computer . Merek dapat dibangun disekitar orang-orang terkenal seperti pada parfum passion dengan spokesperson Elizabeth Taylor. Perusahaan juga mungkin memilih suatu warna pengidentifikasi seperti biru dan kuning pada kodak atau potongan suaramusik khusus. b. Media Citra yang dipilih harus ditampilkan dalam iklan yang menyampaikan suatu cerita, suasana hati dan pernyataan yang jelas berbeda dengan yang lain. Pesan itu harus tampak di laporan tahunan, brosur, katalog, peralatan kantor perusahaan dan kartu nama. c. Suasana Ruang fisik yang ditempati organisasi merupakan pencipta citra yang kuat lainnya. Hotel-hotel mengembangkan suatu citra tersendiri melalui lobby atriumnya. Suatu bank yang ingin tampak ramah harus memilih rancangan gedung, rancangan interior, tata letak, warna, material dan perabotan yang tepat. d. Peristiwa Suatu peusahaan dapat membangun suatu identitas melalui jenis kegiatan yang disponsorinya.

2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Promotional Mix Berdasarkan Daerah Pemasaran Pada PT. Bentoel Prima Jember

0 17 78

ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. GUNUNG BATU UTAMA

0 19 74

ANALISIS PENGARUH VARIABEL PROMOTIONAL MIX ANALISIS PENGARUH VARIABEL PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. DANLIRIS DI SUKOHARJO.

0 0 12

ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT PABELAN SURAKARTA.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA UD. SABAR MOTOR ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA UD. SABAR MOTOR SURAKARTA.

0 1 13

PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUMEPENJUALAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DI MASARAN SRAGEN.

0 4 11

ANALISA PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA Analisa Pengaruh Promotional Mix Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada Perusahaan Batik Merak Ati Di Surakarta.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Promotional Mix Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada : Konsumen Natasha Skin Care Di Surakarta).

0 0 12

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) BAGI KONSUMEN PELUMAS PRIMA XP PERTAMINA DI KOTA PADANG.

3 6 6

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PRODUK MINYAK PELUMAS PERTAMINA PRIMA XP

0 1 121