Persamaan Regresi Linear Berganda

3 Heteroskedastisitas Model diagram pencar digunakan untuk memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas. Analisis diagram pencar menyatakan bahwa pada model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas, bila titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka nol dan homogen. Sisaan cenderung berkumpul pada titik residual sama dengan nol. Hal ini menunjukkan bahwa asumsi nilai harapan atau rataan sisaan sama dengan nol. Selain itu, plot ini memiliki lebar pita yang sama. sehingga menunjukkan bahwa asumsi ragam sisaan homogen untuk setiap nilai X homoscedasticity. Diagram pencar pada model regresi dapat dilihat pada Lampiran 4.

b. Persamaan Regresi Linear Berganda

Peubah independen pada penelitian ini adalah advertising, sales promotion, personal selling dan publisitas. Sedangkan peubah dependen adalah citra. Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan peubah independen menjelaskan peubah dependen pada regresi linear berganda dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square pada Tabel Model Summary Lampiran 5. Pada tabel Model Summary terdapat nilai Adjusted R Square 0,676 atau 67,6, yaitu 67,6 keragaman citra dapat dijelaskan oleh faktor yang ada di dalam model advertising, sales promotion, personal selling dan Publisitas. Sedangkan 32,4 keragaman citra dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Pada Tabel Model Summary, peubah promotional mix terhadap Pelumas Prima XP Pertamina Y Lampiran 5, diketahui bahwa nilai R 83 yang merupakan nilai untuk mengukur keeratan hubungan antara peubah citra Pelumas prima XP Pertamina dengan semua peubah promotional mix . Error term yang terdapat pada model regresi adalah 32,358. Data yang digunakan untuk membuat persamaan regresi adalah besaran koefisien regresi pada kolom Unstandardized Coefficient pada tabel Coefficient ß Lampiran 8. Berdasarkan hal tersebut, model regresi pada penelitian ini adalah Ŷ= -0,142 + 0,456 X 1 + 0,368 X 2 +0,078 X 3 + 0,110 X 4 …….7 Peubah X 1 – X 4 dinyatakan memiliki pengaruh terhadap Ŷ apabila nilai nyata t hitung kurang dan sama dengan 0,05, maka hasil olahan data yang diperoleh dengan model regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1 Nilai koefisien konstanta adalah –0,142 maka bila nilai peubah independen X 1 – X 5 adalah konstan, maka peubah dependen Ŷ bernilai -0,142. 2 Peubah X 1 adevertising memiliki tingkat nyata α 0,000 dengan nilai koefisien regresi positif 0,456 dan memiliki pengaruh terhadap Ŷ. 3 Peubah X 2 sales promotion memiliki tingkat nilai nyata α 0,000 dengan nilai koefisien regresi positif 0,368 dan memiliki pengaruh terhadap Ŷ. 4 Peubah X 3 personal selling memiliki tingkat nilai nyata α 0,328 dengan nilai koefisien regresi positif 0,078 dan tidak berpengaruh terhadap Ŷ. 5 Peubah X 4 publisitas memiliki tingkat nilai koefisien regresi yang dimiliki positif 0,110 dan berpengaruh terhadap Ŷ. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dibuat persamaan regresi yang melibatkan peubah X dan berpengaruh terhadap peubah Ŷ, yaitu : Ŷ= -0,142 + 0,456 X 1 + 0,368 X 2 + 0,110 X 4 ……………..................8 Identifikasi peubah promotional mix yang paling berpengaruh terhadap Ŷ dilakukan dengan melihat koefisien regresi pada tabel Coefficients kolom Unstandardized Coefficients yang paling besar. Tiga peubah X yang memiliki pengaruh nyata terhadap Ŷ adalah X 1 , X 2 dan X 4 , dengan nilai koefisien masing-masing 0,456, 0,368 dan 0,110. Koefisien regresi X 1 lebih besar daripada X 2 dan X 4 , sehingga dapat dinyatakan bahwa peubah X 1 Advertising memiliki pengaruh paling dominan terhadap citra Pelumas Prima XP Pertamina. Hasil pengolahan analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Lampiran 5. 1 Uji F Pengolahan uji F dilakukan dengan bantuan software SPSS Data Editor untuk memunculkan tabel ANOVA. Hasil Uji F digunakan untuk menguji secara simultan peubah independen berpengaruh atau tidak terhadap peubah dependen. Pada Lampiran 8, nilai nyata dari uji F adalah 0,000. nilai pada kolom Sig dibandingkan taraf nyatanya yaitu 0,00 kurang dari 0,05 maka peubah respon citra memiliki hubungan linier minimal dengan satu 1 peubah penjelas promotional mix. Hasil pengolahan Uji t dapat dilihat pada Lampiran 5. 2 Uji t Pengolahan uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing peubah independen secara individual parsial terhadap peubah dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficient. Sebagai ilustrasi, nilai dari uji t dapat dilihat dari nilai pada kolom Sig untuk masing-masing peubah independen dibandingkan taraf nyatanya, yang digunakan 0,05. Dari empat peubah X yang diidentifikasi hanya tiga 3 peubah promotional mix yang berpengaruh terhadap citra Pelumas prima XP Pertamina, yaitu peubah advertising, sales promotion dan publisitas. Nilai pada kolom standard error pada Tabel Coefficients merupakan nilai toleransi rentang nilai yang dibolehkan yang terjadi pada masing-masing koefisien regresi. Nilai yang kecil pada kolom standard error menunjukan nilai koefisien tidak mudah berubah. Hasil pengolahan Uji t dapat dilihat pada Lampiran 5. 3 Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk melihat pengaruh peubah promotional mix terhadap citra Pelumas Prima XP Pertamina secara keseluruhan dan secara parsial. a. Uji secara keseluruhan Hipotesis yang diusulkan adalah H = Faktor-faktor promotional mix secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap citra Pelumas Prima XP Pertamina dan H 1 = Faktor-faktor promotional mix secara bersama-sama berpengaruh terhadap citra Pelumas Prima XP Pertamina. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai nyata uji F adalah 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah tolak H dan terima H 1 . Melalui hasil ini dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan, minimal ada satu peubah dari advertising, sales promotion, personal selling dan publisitas berpengaruh dalam peningkatan citra Pelumas Prima XP Pertamina. b. Uji secara parsial Hipotesis yang digunakan adalah H = Peubah X tidak berpengaruh terhadap citra Pelumas Prima XP Pertamina dan H 1 = Peubah X berpengaruh terhadap citra Pelumas Prima XP Pertamina. i Nilai nyata X 1 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05, sehingga tolak H dan terima H 1 . ii Nilai nyata X 2 0,000 lebih besar dari alpha 0,05, sehingga terima H dan tolak H 1 . iii Nilai nyata X 3 0,328 lebih besar dari alpha 0,05, sehingga terima H dan tolak H 1 . iv Nilai nyata X 4 0,110 lebih kecil dan sama dengan alpha 0,05, sehingga tolak H dan terima H 1 .

4.7 Implikasi Manajerial

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Promotional Mix Berdasarkan Daerah Pemasaran Pada PT. Bentoel Prima Jember

0 17 78

ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. GUNUNG BATU UTAMA

0 19 74

ANALISIS PENGARUH VARIABEL PROMOTIONAL MIX ANALISIS PENGARUH VARIABEL PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. DANLIRIS DI SUKOHARJO.

0 0 12

ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT PABELAN SURAKARTA.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA UD. SABAR MOTOR ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA UD. SABAR MOTOR SURAKARTA.

0 1 13

PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUMEPENJUALAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DI MASARAN SRAGEN.

0 4 11

ANALISA PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA Analisa Pengaruh Promotional Mix Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada Perusahaan Batik Merak Ati Di Surakarta.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Promotional Mix Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada : Konsumen Natasha Skin Care Di Surakarta).

0 0 12

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) BAGI KONSUMEN PELUMAS PRIMA XP PERTAMINA DI KOTA PADANG.

3 6 6

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PRODUK MINYAK PELUMAS PERTAMINA PRIMA XP

0 1 121