sebesar 86,3. Hal ini menunjukkan bidan desa sudah baik dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada bayi.
4.1.5. Situasi Sumber Daya Kesehatan
Sumber daya kesehatan merupakan unsur terpenting dalam meningkatkan pembangunan kesehatan secara menyeluruh. Sumber daya kesehatan terdiri dari
sarana, tenaga dan pembiayaan pembangunan kesehatan. a.
Sarana Kesehatan Sarana kesehatan di Puskesmas Langsa Kota pada tahun 2013tercantum dalam
Tabel 5.1 berikut :
Tabel 4.7.Jumlah Puskesmas, Pustu, Desa Siaga, Poskesdes, Polindes dan Posyandu di Langsa Kota Tahun 2013
No Kecamatan
Puskesmas Jumlah
Pustu Desa
Siaga Poskesdes
Posyandu
1 Langsa Kota
Langsa Kota 2
16 10
34 Sumber: KIA Puskesmas Langsa Kota 2013
4.2. Data Informan
Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 7 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.8. Distribusi Karakterisktik Informan No.
Informan Nama
Pendidikan Jabatan
1. M. Jamil, S. Sos.I
S1 Sosial Camat Langsa
Kota 2.
Dr.T.Chik M. Iqbal F S1 Kedokteran
Kepala Puskesmas Langsa Kota
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Lanjutan No.
Informan Nama
Pendidikan Jabatan
3. 4.
5. Drs. Wahidin
M. Danil Husen Razali
S1 Pendidikan SMU
SMU Kepala Desa
Sungai Pauh Kepala Desa
Tualang Tengoh Kepala Desa
Telaga Tujuh
6. 7.
Abdullah Marlina
S1 Pendidikan SMU
Tuha PeutTokoh Masyarakat
Anggota Masyarakat
8. Yenni Charliza
D3 Kebidanan Bidan Desa Sungai
Pauh 9.
10. Servina Sari
Zaitun Rahmi D3 Kebidanan
D3 Kebidanan Bidan Desa
Tualang Teugoh Bidan Desa Telaga
Tujuh
11. Cut raimah
SMU Kader Desa Sungai
Pauh 12.
13. Fitri
Nurbaiti SMU
SMU Kader Desa
Tualang Teungoh Kader Desa Telaga
Tujuh
4.3. Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Kader serta bidan desa, menanyakan tentang alasan desa yang ada
dijadikan desa siaga, peran bidan dalam membantu terbentuknya desa siaga, dukungan apa yang diberikan bidan desa dalam pengembangan desa siaga, sosialisasi
yang dilakukan untuk terciptanya desa siaga kepada masyarakat, bagaimana peran bidan sebagai motivator, fasilitator dan katalisator, usaha Bidan dalam menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
pentingnya desa siaga kepada masyarakat serta kendala yang dihadapi dalam pembentukan desa siaga. Hasil wawancara sebagai berikut :
Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada informan mengenai alasan desa dijadikan desa siaga, maka diperoleh pernyataan bahwa alasan desa dijadikan
desa siaga karena desa sudah memiliki fasilitas kesehatan yaitu poskesdes, ambulan desa, kader, dan bidan yang ada di desa sudah memiliki kompetensi yang baik, serta
mampu membantu masyarakat dalam upaya peningkatan kemandirian. Jawaban para informan dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel. 4.9. Matriks Tentang Alasan Desa Menjadi Desa Siaga No. Informan
Jawaban Informan 1
Setiap desa sudah memiliki polindes dan minimal 1 orang bidan desa, sebagian besar masyarakatnya juga sudah mulai
aktif dalam peran serta setiap kegiatan kesehatan. Agar masyarakat mandiri untuk meningkatkan kemampuan dan
kemauan menolong dirinya sendiri. Setiap desa juga sudah memiliki upaya kesehatan berbasis masyarakat seperti
posyandu.
Informan 2 Karena adanya keperluan dari masyarakat di desa, dan apa
yang dibutuhkan oleh masyarakat sudah tersedia, seperti fasilitas kesehatan, ambulan desa, bidan desa dan kader-kader
kesehatanjuga sudah tersedia.
Informan 3 Desa ini dijadikan desa siaga karena memang ini merupakan
program pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat untuk mandiri dan berperan secara aktif dalam bidang kesehatan
khususnya. Desa ini juga sudah memiliki SK surat keputusan menjadi desa siaga.
Informan 4 Sejak tahun 2008 desa ini sudah menjadi desa siaga, dan pada
tahun 2010 menjadi desa siaga aktif, karena masyarakatnya sudah berperan secara aktif dalam melaksanakan kegiatan desa
khususnya berperan dalam masalah yang berhubungan dengan kesehatan, seperti posyandu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.9. Lanjutan
No. Informan
Jawaban
Informan 5 Karena ini merupakan instruksi dari pak camat, dan mungkin
camat mendapat instruksi dari walikota, yang saya tahu desa ini memang sudah ada SK desa siaga dan ada bidan desa.
Infroman 6 Mungkin karena masyarakatnya sudah mulai mau mandiri
dansecara aktif mau ikut berpartisipasi dalam upaya-upaya kesehatan.
Informan 7 Masyarakatnya sudah siaga dalam menghadapi
permasalahanyang ada didesa, misalnya dalam usaha kesehatan keluarganya.
Informan 8 Sudah memiliki 5 meja posyandu yang benar, kadernya
aktif,memiliki poskesdes, masyarakatnya mandiri mau berperanaktif dalam upaya peningkatan kesehatan diri sendiri
maupun keluarga, sebagian masyarakat sudah PHBS.
Infroman 9 Desa sudah memiliki kader lebih dari 5, kader dan
masyarakatberperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan, memilikiposyandu dengan 5 meja, desa ini juga memiliki
posyanduusila dan poswindu, memiliki ambulan desa, pondok asi dan UKBM.
Informan 10 Karena sudah memiliki posyandu dan kader,
masyarakatnyaMandiri dan aktif dalam kegiatan-kegiatan desa khususnya di bidang kesehatan. Masyarakat juga sudah
memahami dan menjalankan PHBS.
Informan 11 Masyarakat di desa ini sudah mandiri dalam hal
peningkatanupaya kesehatan, sudah memiliki poskesdes dan bidan desa, sistem 5 meja posyandu yang benar, masayarakat
mau memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Informan 12 Masyarakat desa mau berperan secara aktif dalam usaha
kesehatan, dan mandiri dalam menolong dirinya sendiri, desa ini sudah memiliki poskesdes dan kader.
Informan 13 Masyarakatnya mau dan mampu untuk mandiri dalam upaya
mempertahankan kesehatan, baik untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat lainnya.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada informan tentang peran bidan dalam terbentuknya desa siaga, maka diperoleh pernyataan bahwa bidan desa sangat
berperan dalam terlaksananya desa siaga, diantaranya adalah bidan ikut dalam upaya
Universitas Sumatera Utara
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Jawaban informan dapat di lihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel. 4.10. Matriks Peran Bidan dalam Terlaksananya Desa Siaga No. Informan
Jawaban Informan 1
Peran bidan dalam pemberdayaan masyarakat sangat bagus, mereka bertugas selama 24 jam dan selalu berada di desa,
bidan juga mampu menggerakkan masyarakat untuk berperan secara aktif dalam upaya-upaya peningkatan kesehatan, apalagi
masalah persalinan dan imunisasi, sehingga masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan.
Informan 2 Peran bidan sangat penting, karena bidan berperan dalam
membina desa sehingga terbentuk kader-kader di desa dan memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mencapai
kebutuhan akan pelayanan kesehatan, karena bidan desa yang paling pertama menerima laporan dari masyarakat kemudian
laporan tersebut diteruskan oleh bidan ke puskesmas apabila bidan tidak mampu mengatasinya, peran bidan juga sangat
penting dalam upaya promosi kesehatan kepada masyarakat.
Informan 3 Bidan desa sangat aktif, setiap hari melakukan posyandu
mengajak ibu hamil untuk memeriksakan kandungan, melakukan pertolongan persalinan, sering juga mengikuti
kegiatan desa misalnya pengajian ibu-ibu dan dasa wisma. Bidan desa yang mendampingi kader dalam melakukan
kegiatan-kegiatan kesehatan.
Informan 4 Bidan desa tualang teungoh ini sangat aktif dan pintar dia,
mampu mengajak masyarakat untuk berperan aktif dan sadar akan pentingnya kesehatan, sebagai contoh masyarakat mulai
sadar akan pentingnya pola hidup sehat, sumber air bersih, memeriksakan ibu hamil ke poskesdes serta membawa anaknya
untuk imunisasi, walaupun sebelum bidan desa ini berada disini menggantikan temannya yang terdahulu desa ini sudah
dijadikan desa siaga, tetapi dengan datangnya beliau bidan desa saya lihat masyarakat di sini semakin meningkat taraf
kesehatannya, kalau dulu mana mau ibu hamil melahirkan di poskesdes, tapi sekarang hampir semua ibu melahirkan di
poskesdes.Karena masyarakat hanya tau kalau desa siaga berarti bidan desanya harus siaga.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Lanjutan No. Informan
Jawaban Informan 5
Peran bidan di desa ini sangat membantu masyarakat, khususnya dalam hal peningkatan kesehatan, apalagi letak desa
ini jauh dari fasilitas kesehatan, jadi kehadiran bidan sangat dibutuhkan di desa ini, setidaknya jika ada masyarakat yang
sakit atau akan melahirkan tidak sulit untuk mendapat pertolongan, bidan juga berperan aktif dalam upaya
menggerakkan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mengajak masyarakat untuk mampu menjaga kesehatan dan
selalu memeriksakan kesehatannya.
Informan 6 Peran bidan sangat berpengaruh dalam terbentuknya desa
siaga, sebagai contoh kemana masyarakat bisa memeriksakan kesehatannya kalau ada anggota keluarga yang sakit, sudah
pasti fasilitas kesehatan yang terdekat adalah poskesdes. Apalagi ada ibu hamil yang akan melahirkan, pasti langsung
pergi ke tempat bidan desa.
Informan 7 Bidan yang mengajak masyarakat untuk mampu secara mandiri
Dalam upaya mempertahankan kesehatannya.
Infroman 8 Dukungan yang saya berikan dalam pengembangan desa siaga
adalah dengan berperan secara aktif dalam kegiatan dibidang kesehatan khususnya posyandu, mangajak masyarakat untuk
berperan secara aktif, memberikan penyuluhan tentang PHBS, imunisasi dan mengajak ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya.
Informan 9 Peran bidan dalam dalam desa siaga aktif sangat banyak,
terutama pada pelayanan ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi baru lahir. Masayarakat di desa ini kalau bidannya tidak aktif
mereka tidak mau datang ke polindes, bidan desa harus benar- benar bisa dekat dengan masyarakat, dengan kata lain pintar-
pintar melakukan pendekatan. Kami sering melakukan pemberian obat gratis kepada masyarakat, dananya di galang
dari masyarakat juga.
Informan 10 Peran bidan memberikan dukungan kepada masyarakat dalam
menjaga kebersihan dan kesehatan diri mereka ataupun lingkungannya, sebagai penghubung antara masyarakat dengan
fasilitas pelayanan kesehatan agar mereka mengerti cara mendapatkan pelayanan kesehatan, dan memberikan pelayanan
langsung kepada masyarakat khususnya pelayanan KIA.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Lanjutan No. Informan
Jawaban Informan 11
Bidan desa sangat berperan dalam desa siaga, kalau tidak ada bidan mana bisa kami bekerja, apalagi di posyandu bisa-bisa
masyarakat tidak mau datang membawa anaknya kalau tidak ada bidannya, kami juga bisa bertanya tentang masalah
kesehatan kepada bidan. Karena orientasi desa siaga menurut kami adalah adanya bidan siaga di desa.
Informan 12 Peran bidan sangat banyak, apalagi bidan desa di sini sering
mengajari kami tentang masalah kesehatan , cara penimbangan balita, cara pengisian KMS, mungkin kalau tidak ada bidan
desa ini belum bisa jadi desa siaga. Karena memang bidannya yang aktif bekerja. Sampai masalah SK surat keputusan pun
bidan yang buat.
Informan 13 Bidan desa selalu berada di desa siaga selama 24 jam, ceapat
tanggap jika ada masyarakat yang butuh pertolongan, khususnya ibu melahirkan.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada informan tentang sosialisasi desa siaga, maka diperoleh pernyataan bahwa sosialisasi sudah dilakukan sejak awal
pembentukan desa siaga yaitu sosialisasi di tingkat kecamatan dan sosialisasi tingkat desa melalui MMD, jawaban para informan dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel. 4.11 Matriks Sosialisasi Desa Siaga No. Informan
Jawaban Informan 1
Sosialisasi dari sejak awal sudah kita lakukan, mulai dari rapat tentang pembentukan susunan panitia desa siaga, sampai
dengan musyawarah tingkat desa. Bidan juga ada ikut pada saat rapat pembentukan desa siaga.
Informan 2 Sosialisasi sudah ada sejak akan dibentuk desa siaga, saya rasa
bidan desa juga ada dilibatkan dalam acara rapat pembentukan struktur desa siaga aktif.
Informan 3 Sosialisasi ada dilakukan, bahkan bidan desa yang
mengingatkan saya untuk pembuatan SK kader.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.11 Lanjutan No. Informan
Jawaban Informan 4
Sosialisasi pertama dilakukan oleh pihak kecamatan, lalu dilanjutkan oleh kepala desa, sekarang bidan desa yang terus
secara aktif mensosialisasikan program desa siaga kepada masyarakat baik melalui kegiatan posyandu ataupun dari
rumah ke rumah.
Informan 5 sosialisasi mungkin ada dilakukan. Saya lihat di polindes ada
terpajang poster-poster tentang desa siaga.
Informan 6 Saya ada mengikuti acara pembentukan desa siaga, bahkan
saya dulu termasuk dalam struktur panitia. Kalau sekarang bidan desa ada melakukan sosialisasi kepada masyarakat saya
pikir itu sangat bagus.
Informan 7 Ada pernah saya diberi tahu tentang desa siaga, saya juga
kurang paham betul tentang itu, tapi yang pasti bidan desa selalu mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan dan
berperilaku hidup bersih.
Informan 8 Ada sosialisasi desa siaga melalui rapat yang dibuat oleh dinas
kesehatan dengan perangkat kecamatan, selanjutnya kami menjalankan tugas kami sebagai bidan desa dalam upaya
pengembangan desa siaga.
Informan 9 Sosialisasi dilakukan oleh tim dinas kesehatan dan puskesmas
Informan 10 Sosialisasi kami lakukan melalui pertemuan-pertemuan tingkat
kecamatan maupun rapat desa, sekali-sekali juga mengundang perangkat desa dan kader dalam loka karya mini puskesmas,
nanti disana dibahas tentang perkembangan desa siaga di desa masing-masing.
Informan 11 Saya ada ikut rapat tentang desa siaga, selanjutnya dengar
penjelasan dari bidan desa. Kami ada membagikan selebaran yang isinya tentang desa siaga untuk masyarakat.
Informan 12 Sejak awal pembentukan desa siaga kami dilibatkan, dan kami
sudah ikut pelatihan tentang desa siaga.
Informan 13 Saya tahu tentang desa siaga dari bidan desa dan dari kepala
desa.
Berdasarkan wawancara mendalam kepada informan yaitu Camat, Kepala desa, Tokoh masyarakat dan Kader tentang Usaha bidan dalam menjelaskan
pentingnya desa siaga, maka diperoleh pernyataan bahwa bidan sudah melakukan
Universitas Sumatera Utara
tugas dan fungsinya sebagai tenaga kesehatan yang ada di desa, dan mereka mampu menggerakkan masyarakat dalam upaya peningkatan kemandirian masyarakat dalam
bidang kesehatan. Jawaban para informan dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 4.12. Matriks Usaha Bidan dalam Menjelaskan Pentingnya Desa Siaga No. Informan
Jawaban Informan 1
Bidan desa langsung berhubungan dengan masyarakat. Saya pikir bidan desa yang menjadi ujung tombak dalam
pelaksanaan kegiatan kesehatan di desa.
Informan 3 Bidan selalu berkordinasi dengan perangkat desa, dalam hal
kesehatan masyarakat, tapi yang saya lihat memang bidan desa mayoritas baik semua kinerjanya.
Informan 4 Bidan desa berperan sangat aktif dalam mempromosikan
upaya-upaya kesehatan kepada masyarakat, sehingga saya melihat perubahan yang sangat menonjol pada perilaku
masyarakat, dimana kini masyarakat mulai mau memeriksakan kesehatannya, terutama ibu hamil memeriksakan kehamilan ke
polindes, membawa anaknya ke posyandu dan mau melahirkan di polindes.
Informan 5 Bidan mengajak masyarakat untuk mandiri dalam usaha
mempertahankan kesehatan, bersedia untuk menjemput warga dari rumah ke rumah untuk membawa anaknya ke posyandu,
menjelaskan kepada masyarakat tentang pentingnya air bersih dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan, apalagi desa
telaga tujuh ini jauh dari fasilitas kesehatan, jadi masyarakatnya harus benar-benar bisa menjaga kesehatan
karena kalau sakit sulit untuk berobat ke rumah sakit.
Informan 6 Dengan cara bidan desa mengajak peran serta masyarakat
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, berperilaku hidup sehat, dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan, bidan desa aktif melakukan posyandu baik untuk balita maupun untuk lanjut usia, saya juga termasuk rutin
datang ke posyandu usila untuk sekedar mengontrol tekanan darah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Lanjutan No. Informan
Jawaban Informan 7
Bidan sering menyampaikan tentang informasi yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya tentang kehamilan,
penyakit DBD, malaria, bagaimana cara penanggulangan penyakit diare. Bidan mengajak kami untuk selalu
memerikasakan kehamilan ke polindes, dan melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Informan 11 Bidan desa selalu aktif melakukan pelayanan kepada
masyarakat, mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam upaya-upaya kesehatan, seperti mengajak masyarakat untuk
tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan air bersih, dan menggunakan jamban yang memenuhi syarat
kesehatan.
Informan 12 Bidan desa berperan secara aktif dalam kegiatan yang ada di
masyarakat, khususnya dalam pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan ibu hamil, pelayanan ibu melahirkan dan kegiatan
posyandu, bidan desa mengajak masyarakat untuk mampu mandiri dalam upaya pertolongan kesehatan masyarakat
lainnya, masyarakat sekarang jadi mengerti tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Informan 13 Secara langsung bidan turun ke masyarakat untuk mengajak
masyarakat berperan aktif dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan, mengunjungi rumah-
rumah warga untuk memeriksa jentik nyamuk, mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai,
membantu masyarakat dalam hal rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut rumah sakit.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada Bidan Desa mengenai kendala apa saja yang dihadapi saat melakukan pengembangan desa siagadiwilayah
kerjanya, maka diperoleh pernyataan bahwa yang menjadi kendala yaitu untuk desa telaga tujuhkarena letak desa yang agak jauh seperti dalam hal rujukan ke Puskesmas
Universitas Sumatera Utara
atau RS, namun dengan adanya koordinasi dengan berbagai pihak maka segala permasalahan yang ada di desa tetap berjalan dengan baik dan peran masyarakat juga
sangat aktif membantu bidan dalam menyelesaikan masalah kesehatan, hal ini disampaikan oleh bidan desa telaga tujuh, namun pernyataan lain diberikan oleh
bidan desa tualang teungoh dan bidan desa sungai pauh kendala yang dihadapi adalah adanya sebahagian masyarakat yang masih belum menyadari akan pentingnya
menjaga kesehatan, dan kendala faktor penduduk yang heterogen terdiri dari berbagai etnis dan budaya, maka hal ini juga terkadang menjadi kendala bagi bidan desa dalam
melakukan upaya-upaya pendekatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Jawaban para informan dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel. 4.13. Matriks Kendala yang Dihadapi dalam Pengembangan Desa Sia ga
No. Informan Jawaban
Informan 8 Masyarakat disini beraneka ragam suku, jadi masing-masing
memiliki budaya yang berbeda-beda, ada yang mudah untuk di ajak berkerja sama namun ada pula yang masih agak sulit,
tetapi mayoritas sudah mengerti tentang pentingnya menjaga kesehatan dan cara pencegahan penyakit. Kadang masyarakat
juga kritis dalam menyikapi berbagai hal yang menyangkut tentang kesehatan, sehingga dulu pernah warga di sini
diresahkan dengan isu vaksin haram, maka mereka tidak mau membawa anaknya untuk imunisasi, tetapi dengan berjalannya
waktu dan usaha kami dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada masyarakat alhamdulillah akhirnya mereka
kembali mau untuk membawa anaknya imunisasi.
Informan 9 Desa ini hampir semua masyarakatnya termasuk golongan
berpendidikan tinggi, dengan karakteristik penduduk yang berbeda-beda, mereka kebanyakan bekerja kantoran, paling-
paling kendala yang dihadapi adalah kesulitan dalam hal waktu, karena msyarakatnya jarang berada di rumah, jadi bidan
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.13 Lanjutan No. Informan
Jawaban
harus benar-benar bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk bisa bertatap muka dengan masyarakat, melakukan
pendekatan, dan mampu berkomuikasi dengan baik agar di dengar oleh mereka. Tetapi sisi baiknya adalah masyarakat
mudah untuk menyerap informasi yang diberikan, mereka cepat tanggap dalam melakukan kegiatan kemasyarakatan, dan
mau bahu membahu dalam menolong sesama.
Informan 10 Kendala di lapangan sudah pasti ada, tetapi tidak terlalu
signifikan dan masih dapat di atasi, paling-paling masalah merubah pola kebiasaan masyarakat,misalnya masyarakat
disini biasanya membuang sampah di laut tetapi dengan seringnya kami melakukan pendekatan dan sosialisasi tentang
bahaya dan dampak yang dapat terjadi apabila hal tersebut terus menerus dilakukan maka akan terjadi banjir dan ketika air
laut pasang maka sampah tadi akan kembali ke rumah kita dengan sumber penyakit dan yang rugi kita sendiri, akhirnya
masyarakat mau untuk membuat lubang sampah di tanah yang nantinya akan di bakar, ya contoh-contoh seperti itulah kadang
yang di hadapi karena ini masyarakat pesisir jadi karakternya agak berbeda,namun kendala yang paling sulit dihadapi ketika
ada masyarakat yang sakit atau persalinan dengan resiko yang harus dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit, karena letak desa
telaga tujuh ini kan di sebuah pulau, maka harus menyeberangi lautan untuk bisa mencapai fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi.
Berdasarkan wawancara mendalam kepada bidan desa tentang bagaimana peran mereka sebagai motivator, fasilitator dan katalisator dalam pengembangan desa
siaga, maka di peroleh pernyataan bahwa peran sebagai motivator adalah memberikan arahan-arahan dan bimbingan kepada masyarakat agar mereka mau untuk berperan
secara aktif dalam usaha mencegah penyakit dan mempertahankan kesehatannya,
Universitas Sumatera Utara
memberikan contoh yang baik tentang bagaimana cara hidup bersih dan sehat dengan berperilaku hidup bersih, peran sebagai fasilitator adalah menjadi penghubung atau
menjembatani masyarakat ke fasilitas kesehatan, mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya memeriksakan diri ke poskesdes khususnya bagi ibu
hamil, sebagai tempat untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit, sedangkan peran sebagai katalisator adalah sebagai penggerak
bagi masyarakat dalam upaya peningkatan kemampuan mereka untuk secara mandiri dapat mempertahankan kesehatannya, terutama bagi para kader memberikan
informasi dan pengetahuan dibidang kesehatan khususnya, mengajak mereka untuk berperan aktif dalam membina masyarakat agar sadar akan pentingnya menjaga
kesehatan. Sedangkan menurut camat, kepala desa dankepala puskesmas peran bidan sebagai motivator adalah orang memberikan semangat kepada masyarakat agar mau
untuk menjaga dan mempertahankan kesehatannya dengan cara mengajak masyarakat untuk secara aktif ikut dalam upaya-upaya peningkatan derajat kesehatan seperti
kegiatan posyandu, membasmi jentik nyamuk dsb, peran fasilitator adalah sebagai penghubung atau orang yang memfasilitasi kegiatan masyarakat dalam upaya
peningkatan kemandirian untuk mau dan mampu menjaga kesehatan mereka seperti mengajak masyarakat untuk memeriksakan diri ke posyandu balita atau lansia,
memeriksakan kandungan bagi ibu hamil, dan peran katalisator adalah sebagai penggerak masyarakat untuk terus berupaya mempertahankan kemandirian mereka
untuk hidup sehat secara utuh baik untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.Jawaban para informan dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.14. Matriks Peran Bidan sebagai Motivator, Fasilitator dan Katalisator No. Informan
Jawaban Informan 1
Bidan desa bertugas selama 24 jam di desa, mereka yang mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan, mereka juga menjadi penghubung bagi masyarakat untuk mengerti tentang
bagaimana cara mempertahankan kesehatannya. Menurut saya tugas bidan desa itu sangat berat, jadi kalau bisa tolong di
perhatikan kompensasi untuk mereka.
Informan 2 Menurut saya kalau peran bidan sebagai motivator karena
mereka yang mengajak masyarakat untuk mengerti tentang desa siaga, menjelaskan manfaat desa siaga bagi masyarakat,
sedangkan peran sebagai fasilitator yaitu bidan sebagai orang yang memfasilitasi kegiatan kesehatan yang ada di desa seperti
posyandu, bidan yang mengajarkan pada kader tentang bagaimana cara 5 meja yang benar, bidan yang mengajak
masyarakat untuk membentuk tim pembasmi jentik sebagai upaya pencegahan demam berdarah atau malaria, kalau sebagai
katalisator saya rasa bidan desa di sini sudah mampu untuk menggerakkan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan mereka, sebagai contoh kalau ada kegiatan desa seperti mengumpulkan sumbangan untuk tabungan kesehatan
di desa itu masyarakat mau memberikan uangnya kalau bidan desa ikut serta, tapi kalau cuma kader yang datang agak sulit
juga masyarakat percaya, karena memang untuk karakter masyarakat di sini mereka lebih yakin untuk masalah yang
berhubungan dengan kesehatan ya harus tenaga kesehatan.
Informan 3 Bidan sudah mampu mengajak dan menggerakkan masyarakat
untuk berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan, masyarakat juga mulai sadar akan pentingnya berperilaku hidup sehat. Sejak
adanya desa siaga masyarakat sekarang jadi lebih mudah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.14 Lanjutan No. Informan
Jawaban Informan 4
Kalau bidannya aktif, sudah pasti masyarakatnya juga mau aktif, karena memang semangat yang diberikan oleh bidan desa
dalam menggerakkan msyarakat yang menjadi tolak ukur bagi mereka untuk mau mengikuti, karena dalam hal kesehatan
mereka hanya mau mendengar kalau yang menghimbau itu petugas kesehatan.
Informan 8 Peran sebagai motivator kami memotivasi masyarakat agar
mau berperan secara aktif untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan juga lingkungannya, mengajak masyarakat untuk menjadi
penggerak bagi masarakat lainnya, tidak bosan-bosan untuk mensosialisasikan tentang PHBS, mempromosikan tentang
cara pencegahan penyakit dan mencegah penularan, karena
masyarakat kadang suka tidak peduli akan hal-hal kecil seperti tidak mau memeriksakan kandunganya secara rutin, tidak mau
minum vitamin dan tidak peduli dengan gizi bagi ibu hamil.
Informan 9 Kalau sebagai motivator, kami mengajak masyarakat untuk
secara aktif ikut dalam kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat khususnya di bidang kesehatan, memberikan semangat kepada
mereka tentang pentingnya menjadikan desa siaga agar masyarakat mampu secara mandiri mengatasi permasalahan
yang ada di desanya, cepat tanggap dalam melakukan tindakan dan pertolongan apabila terjadi wabah penyakit yang menimpa
warga desanya, karena kami kan yang di anggap tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, jadi segala
pengaduan yang terjadi di masyarakat dalam hal kesehatan pasti kami duluan yang di datangi, mereka menganggap kami
ini mampu segalanya, sampai-sampai kartu jamkesmas hilang pun mengadu ke tempat kamia, urusan-urusan yang sifatnya
birokrasi desa atau kecamatan pun kami kadang yang di mintai tolong, apalagi masalah rujukan sudah pasti menjadi tanggung
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.14 Lanjutan No. Informan
Jawaban
jawab kami, sebagai penggerak bagi kader dan perangkat desa untuk peduli akan kesehatan warganya, pokoknya untuk urusan
kesehatan masyarakat bidan desa di anggap orang yang paling bertanggung jawab.
Informan 10 Memberi motivasi kepada masyarakat untuk berperan secara
aktif dalam kegiatan yang menunjang kemandirian khususnya untuk perkembangan desa siaga, mengajak masyarakat untuk
mengerti menggunakan fasilitas kesehatan bukan hanya bagi mereka yang sakit, tetapi untuk meningkatkan kesehatannya,
seperti menghimbau kepada mereka untuk memeriksakan kandungannya, membawa anaknya untuk imunisasi,
memeriksakan kesehatan secara berkala kepada waraga lanjut usia, karena setiap bulan selalu diadakan posyandu usila,
apalagi masyarakat telaga tujuh ini jauh dari pusat pelayanan kesehatan puskesmas dan rumah sakit, maka harus mampu
benar-benar menjaga kesehatannya, karena kalau sakit butuh
waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk di bawa ke rumah sakit. Harus benar-benar kita lakukan pendekatan kepada
mereka, karena masyarakat pesisir karakternya agak sedikit keras jadi kalau tidak pintar-pintar mana bisa kita masuk ke
masyarakat, untungnya saya asli orang kampung sini jadi sudah bisa dan biasa menghadapi mereka.
Informan 11 Bidan selama ini menjadi motivator dan menggerakkan
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya meningkatkan kesehatan.
Informan 12 Bidan sangat dekat dengan masyarakat, kami nyaman bekerja
sama dengan dia, makanya masyarakat mau mendengar apa yang disampaikan oleh bidan desa.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Alasan Menjadi Desa Siaga