Sejalan dengan wawancara mendalam informan kader mengatakan Bidan desa selalu aktif melakukan pelayanan kepada masyarakat, mengajak masyarakat untuk
ikut serta dalam upaya-upaya kesehatan, seperti mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan air bersih, dan menggunakan jamban
yang memenuhi syarat kesehatan. Bidan desa berperan secara aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat, khususnya dalam pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan
ibu hamil, pelayanan ibu melahirkan dan kegiatan posyandu, bidan desa mengajak masyarakat untuk mampu mandiri dalam upaya pertolongan kesehatan masyarakat
lainnya, masyarakat sekarang jadi mengerti tentang pentingnya menjaga kesehatan.
5.5. Kendala yang Dihadapi dalam Pengembangan Desa Siaga
Dukungan dan peran serta masyarakat adalah kunci utama dalam proses pelaksanaan pengembangan desa siaga, dukungan yang diharapkan dapat berupa
dukungan moral, dukungan finansial atau dukungan material. Pendekatan kepada tokoh masyarakat bertujuan agar mereka memahami dan mau mendukung, khususnya
dalam membentuk opini publik guna menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan desa siaga.
Dalam proses pelaksanaan desa siaga masih di jumpai beberapa kendala yang terjadi di lapangan, hal ini seperti yang di ungkapkan melalui wawancara mendalam
dengan informan bidan desa bahwa Masyarakat disini beraneka ragam suku, jadi masing-masing memiliki budaya yang berbeda-beda, ada yang mudah untuk di ajak
berkerja sama namun ada pula yang masih agak sulit, tetapi mayoritas sudah mengerti
Universitas Sumatera Utara
tentang pentingnya menjaga kesehatan dan cara pencegahan penyakit. Kadang masyarakat juga kritis dalam menyikapi berbagai hal yang menyangkut tentang
kesehatan, sehingga dulu pernah warga di sini diresahkan dengan isu vaksin haram, maka mereka tidak mau membawa anaknya untuk imunisasi, tetapi dengan
berjalannya waktu dan usaha kami dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada masyarakat alhamdulillah akhirnya mereka kembali mau untuk membawa
anaknya imunisasi. Selain kendala yang dihadapi dari masyarakat, kendala lainnya juga muncul
karena faktor letak geografis wilayah, hal ini seperti di ungkapkan oleh informan bidan desa bahwa Kendala di lapangan sudah pasti ada, tetapi tidak terlalu signifikan
dan masih dapat di atasi, paling-paling masalah merubah pola kebiasaan masyarakat,
misalnya masyarakat disini biasanya membuang sampah di laut tetapi dengan seringnya kami melakukan pendekatan dan sosialisasi tentang bahaya dan dampak
yang dapat terjadi apabila hal tersebut terus menerus dilakukan maka akan terjadi banjir dan ketika air laut pasang maka sampah tadi akan kembali ke rumah kita
dengan sumber penyakit dan yang rugi kita sendiri, akhirnya masyarakat mau untuk membuat lubang sampah di tanah yang nantinya akan di bakar, ya contoh-contoh
seperti itulah kadang yang di hadapi karena ini masyarakat pesisir jadi karakternya agak berbeda,namun kendala yang paling sulit dihadapi ketika ada masyarakat yang
sakit atau persalinan dengan resiko yang harus dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit, karena letak desa telaga tujuh ini kan di sebuah pulau, maka harus
Universitas Sumatera Utara
menyeberangi lautan untuk bisa mencapai fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
5.6. Peran Bidan sebagai Motivator, Fasilitator dan Katalisator