bahwa kader juga menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan tupoksi, serta berperan secara aktif dalam kegiatan - kegiatan yang berhubungan dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Promosi kesehatan sangat penting untuk memberikan pemahaman dan
pengetahuan awal kepada masyarakat untuk menanamkan secara khusus nilai-nilai budaya siap antar jaga dalam menjaga kesehatan ibu hamil serta kesehatan
masyarakat pada umumnya.
5.3. Sosialisasi Desa Siaga
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau
masyarakat. Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process a child learns to be a participant member of society” –proses melalui dimana seorang anak manusia
belajar menjadi seorang anggota yang berpatisipasi dalam masyarakat. Definisi ini disajikan dalam suatu pokok bahasan berjudul society in man; dari sini tergambar
pandangannya bahwa melalui sosialisasi masyarakat dimasukkan ke dalam manusia. Camat Kecamatan Langsa Kota mengatakan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan desa siaga di Kecamatan Langsa Kota telah dilakukan kegiatan sosialisasi mulai dari rumah ke rumah, sekolah, posyandu dan kegiatan-kegiatan desa
lainnya.Menurut kepala desa sosialisasi dilakukan bidan desa melalui kegiatan- kegiatan posyandu, kunjungan masyarakat ke poskesdes juga di manfaatkan bidan
Universitas Sumatera Utara
untuk sosialisasi desa siaga, bidan juga ada memberikan poster-poster dan selebaran tentang desa siaga.
5.4. Usaha Bidan dalam Menjelaskan Pentingnya Desa Siaga
Salah satu teori peran yang dikaitkan dengan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society
1972, Mead menguraikan tahap pengembangan diri manusia. Manusia yang baru lahir belum mempunyai jati diri. Diri manusia berkembang secara bertahap melalui
interaksi dengan anggota masyarakat lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan bahwa usaha bidan dalam menjelaskan tentang pentingnya desa siaga kepada masyarakat di tunjukkan dengan
cara mereka melakukan pendekatan langsung melalui kegiatan-kegaitan kesehatan berbasis masyarakat, mengajak peran serta aktif masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan dan kemauan untuk menolong dirinya sendiri, serta meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko dan bahaya yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Demikian ungkapan informan kepala desa bahwa Bidan desa berperan sangat
aktif dalam mempromosikan upaya-upaya kesehatan kepada masyarakat, sehingga saya melihat perubahan yang sangat menonjol pada perilaku masyarakat, dimana kini
masyarakat mulai mau memeriksakan kesehatannya, terutama ibu hamil memeriksakan kehamilan ke polindes, membawa anaknya ke posyandu dan mau
melahirkan di polindes.
Universitas Sumatera Utara
Sejalan dengan wawancara mendalam informan kader mengatakan Bidan desa selalu aktif melakukan pelayanan kepada masyarakat, mengajak masyarakat untuk
ikut serta dalam upaya-upaya kesehatan, seperti mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan air bersih, dan menggunakan jamban
yang memenuhi syarat kesehatan. Bidan desa berperan secara aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat, khususnya dalam pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan
ibu hamil, pelayanan ibu melahirkan dan kegiatan posyandu, bidan desa mengajak masyarakat untuk mampu mandiri dalam upaya pertolongan kesehatan masyarakat
lainnya, masyarakat sekarang jadi mengerti tentang pentingnya menjaga kesehatan.
5.5. Kendala yang Dihadapi dalam Pengembangan Desa Siaga