Arang Sekam Zat Pengatur Tumbuh dan Pengaruhnya terhadap Perakaran Stek

b. Persiapan Zat Pengatur Tumbuh

Zat pengatur tumbuh yang digunakan adalah NAA dan IBA yang dibuat terpisah dalam bentuk larutan dengan konsentrasi yang berbeda.

c. Penyediaan Bahan Stek

Bahan stek pule pandak diperoleh dari hasil kultur in vitro yang telah berumur 3 bulan dan telah diaklimatisasi.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Penanaman Stek

Sebelum ditana m, stek direndam dalam masing-masing zat pengatur tumbuh selama 15 menit. Setelah itu bagian bawah stek ditutup dengan tanah liat yang juga diberi larutan zat pengatur tumbuh. Stek ditanam berdiri pada media yang berada dalam bak kecambah dengan kedalaman 1 cm., selanjutnya bak kecambah ditutup dengan plastik dan diletakkan di rumah kaca.

b. Pengamatan dan Pengambilan Data

Pengamatan data kuantitatif dan kualitatif dilakukan setiap minggu dan pada akhir penelitian. Peubah yang diamati setiap minggu adalah pertambahan daun stek, sedangkan peubah yang diamati di akhir penelitian adalah pertambahan tinggi, jumlah total daun, persentase hidup dan persentase stek berakar. Data penunjang yang dikumpulkan selama penelitian yaitu suhu harian C dan kelembaban re latif . Masing-masing pengukuran dilakukan selama tiga kali sehari, pagi pada pukul 07.00 WIB, siang pukul 13.00 WIB dan sore pada pukul 17.00 WIB. D. Pengolahan dan Analisis Data Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Percobaan Satu Faktor dalam Rancangan Acak Lengkap Kelompok. Pemberian perlakuan yaitu 11 taraf , yang terdiri dari 1 taraf kontrol, 5 taraf untuk zat pengatur tumbuh naphthaleneacetic acid NAA dan 5 taraf untuk zat pengatur tumbuh indolebutyric acid IBA dengan pengulangan tiga kali untuk masing-masing taraf. Media arang sekam dan zeolit sebagai kelompokblok dari penelitian ini. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabulatif dan deskriptif. Rincian konsentrasi pemberian perlakuan A yang digunakan seperti tersaji dibawah ini: A0 = Kontrol A1 = NAA konsentrasi 0,1 mgl A2 = NAA konsentrasi 0,5 mgl A3 = NAA konsentrasi 1,0 mgl A4 = NAA konsentrasi 1,5 mgl A5 = NAA konsentrasi 2.0 mgl A6 = IBA konsentrasi 0,1 mgl A7 = IBA konsentrasi 0,5 mgl A8 = IBA konsentrasi 1,0 mgl A9 = IBA konsentrasi 1,5 mgl A10 = IBA konsentrasi 2,0 mgl Media sebagai kelompokblok yang digunakan B dalam penelitian ini adalah seperti tersaji dibawah ini: B1 = Arang sekam B2 = Zeolit Bentuk umum dari model linear dapat dituliskan sebagai berikut : Y ij = µ + ô i + â j + å ij i= 1,2,3,...,i j=1,2 Dimana : Y ij = Pengamatan pada perlakuan ke-i, kelompok ke-j µ = Rataan umum ô i = Pengaruh perlakuan ke-i i = 1,2,3,...,i â j = Pengaruh kelompok ke-j j =1,2 å ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke -i dan kelompok ke-j Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, maka dilakukan uji Duncan. Hipotesis: H : ô 1 = ....= ô 10 = 0 perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H 1 : paling sedikit ada satu i dimana ô i Pengaruh kelompok : H : â 1 = â 2 = 0 kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H 1 : paling sedikit ada satu j dimana â j