Persiapan Media Tumbuh Persiapan Penelitian

A0 = Kontrol A1 = NAA konsentrasi 0,1 mgl A2 = NAA konsentrasi 0,5 mgl A3 = NAA konsentrasi 1,0 mgl A4 = NAA konsentrasi 1,5 mgl A5 = NAA konsentrasi 2.0 mgl A6 = IBA konsentrasi 0,1 mgl A7 = IBA konsentrasi 0,5 mgl A8 = IBA konsentrasi 1,0 mgl A9 = IBA konsentrasi 1,5 mgl A10 = IBA konsentrasi 2,0 mgl Media sebagai kelompokblok yang digunakan B dalam penelitian ini adalah seperti tersaji dibawah ini: B1 = Arang sekam B2 = Zeolit Bentuk umum dari model linear dapat dituliskan sebagai berikut : Y ij = µ + ô i + â j + å ij i= 1,2,3,...,i j=1,2 Dimana : Y ij = Pengamatan pada perlakuan ke-i, kelompok ke-j µ = Rataan umum ô i = Pengaruh perlakuan ke-i i = 1,2,3,...,i â j = Pengaruh kelompok ke-j j =1,2 å ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke -i dan kelompok ke-j Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, maka dilakukan uji Duncan. Hipotesis: H : ô 1 = ....= ô 10 = 0 perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H 1 : paling sedikit ada satu i dimana ô i Pengaruh kelompok : H : â 1 = â 2 = 0 kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H 1 : paling sedikit ada satu j dimana â j Kriteria uji: jika F hit F tab maka terima H 1 tolak H

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Persentase Stek yang Hidup Berdasarkan hasil pengamatan jumlah stek yang hidup sampai dengan akhir pengamatan berjumlah 352 dari 440 sampel atau sebesar 80,00. Pada perlakuan dengan NAA jumlah stek yang hidup sampai dengan akhir pengamatan berjumlah 158 dari 200 sampel atau sebesar 79,00, sedangkan pada perlakuan dengan IBA jumlah stek yang hidup sampai dengan akhir pengamatan berjumlah 174 dari 200 sampel atau sebesar 87,00. Pada media zeolit, jumlah stek yang hidup sampai dengan akhir pengamatan berjumlah 188 dari 220 sampel atau sebesar 85,46. Sedangkan pada media arang sekam, jumlah stek yang hidup sampai dengan akhir pengamatan berjumlah 164 dari 220 sampel atau sebesar 74,55. Pada kontrol, jumlah stek yang hidup sampai dengan akhir pengamatan berjumlah 20 dari 40 sampel atau sebesar 50,00. Stek umumnya mengalami kematian pada 4 minggu setelah tanam MST. Penyebab kematian diduga oleh bakteri, jamur dan serangga berukuran kecil. Serangan bakteri ditunjukkan oleh membusuknya batang dan pangkal stek, kemudian tanaman mati. Serangan serangga ditunjukkan oleh rusaknya pangkal stek atau akar, kemudian batang membusuk dan mati, sedangkan serangan jamur ditunjukkan oleh adanya benang-benang halus yang ada di sekitar stek.

B. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh terhadap Pertumbuhan

Penggunaan NAA dan IBA sebagai zat pengatur tumbuh memberikan pengaruh yang nyata P0,05 pada seluruh peubah pertumbuhan yang diamati. Penggunaan arang sekam dan zeolit sebagai media tumbuh stek berpengaruh sangat nyata P0,01 pada peubah panja ng akar tetapi tidak berpengaruh nyata