Persentase Stek Berakar Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh terhadap Pertumbuhan

Beberapa stek yang bertahan hidup sampai akhir pengamatan meski tidak berakar diduga karena menyerap mineral atau nutrisi yang diberikan melalui daun yang ada pada batang stek. Suplai makanan instan tersebut dapat diserap dengan mudah oleh stek yang belum berakar. Daun pada stek dapat mempengaruhi pemulihan bagian yang luka dan pembentukan akar. Nilai rata-rata panjang akar tertinggi diperoleh dari perlakuan tanpa zat pengatur tumbuh kontrol yaitu 3,38 cm, sedangkan nilai rata-rata panjang akar terendah diperoleh dar i perlakuan IBA 0,5 mgl yaitu 1,99 cm. Gambar 3. Histogram Rata-rata Panjang Akar Stek Pule Pandak dengan Perlakuan NAA, IBA dan Kontrol Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap panjang akar stek pule pandak dilakukan pengujian dengan statistik. Berdasarkan sidik ragam, perlakuan berpengaruh nyata terhadap panjang akar stek pule pandak P0,05. Hasil analisis sidik ragam terlampir Lampiran 5, dan hasil uji Duncan seperti tersaji pada Tabel 3. Tabel 3. Uji Duncan Pengaruh Perlakuan terhadap Panjang Akar Stek Pule Pandak No. Perlakuan Panjang Akar cm Persen terhadap Kontrol 1. IBA 0,5 mgl 1,99 d 58,88 2. IBA 2,0 mgl 2,29 cd 67,60 3. NAA 1,0 mgl 2,37 bcd 70,27 4. NAA 0,1 mgl 2,73 abcd 80,92 5. IBA 1,0 mgl 2,90 abcd 85,80 6. I BA 1,5 mgl 2,95 abc 87,28 7. NAA 0,5 mgl 2,96 abc 87,72 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 Perlakuan Rata-rata Panjang Akar cm IBA 0,5 mgl IBA 2,0 mgl NAA 1,0 mgl NAA 0,1 mgl IBA 1,0 mgl IBA 1,5 mgl NAA 0,5 mgl IBA 0,1 mgl NAA 1,5 mgl NAA 2,0 mgl KONTROL 8. IBA 0,1 mgl 3,02 abc 89,35 9. NAA 1,5 mgl 3,10 abc 91,57 10. NAA 2,0 mgl 3,27 ab 96,75 11. Kontrol 3,38 a 100,00 Nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan kontrol dan IBA 0,5 mgl memberikan pengaruh yang nyata terhadap rata-rata panjang akar stek pule pandak. Stek yang ditanam pada media kontrol memiliki akar yang lebih panjang daripada stek yang diberi perlakuan. Meskipun panjang akar stek pada perlakuan kontrol tidak berbeda nyata dengan stek pada perlakuan NAA 2,0 mgl, NAA 1,5 mgl atau IBA 0,1 mgl.

3. Pertambahan Daun

Pengamatan daun sangat diperlukan selain sebagai indikator pertumbuhan juga sebagai data penunjang untuk menjelaskan proses pertumbuhan yang terjadi seperti pada pembentukan biomassa tanaman. Pengamatan daun dapat didasarkan pada fungsinya sebagai penerima cahaya dan alat fotosintesis. Pada awal pertumbuhan tanaman daun belum aktif berfotosintesis. Daun baru aktif berfotosintesis pada fase perkembangan selanjutnya dan memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan selama akar belum muncul. Daun mengantikan peran akar dalam menyerap mineral yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan Sitompul dan Guritno, 1995. Pengamatan terhadap pertambahan daun dilakukan selama 8 minggu pengamatan, dimana setiap pengamatan dilakukan satu minggu sekali. Stek telah menampakkan pertumbuhan daun mulai pada 2 MST sampai dengan 8 MST. Pengamatan mulai dilakukan pada 2 MST. Pada 2 – 4 MST, jumlah pertambahan daun tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan IBA 2,0 mgl yaitu masing-masing sebanyak 58, 84, dan 96 helai. Pada 5 MST jumlah pertambahan daun tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan IBA 0,1 mgl dan IBA 2,0 mgl yaitu sebanyak 104 helai, dan pada pengamatan berikutnya 6 – 8 MST jumlah pertambahan daun tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan IBA 0,1 mgl yaitu masing-masing sebanyak 130, 155 dan 200 helai. Jumlah pertambahan daun terendah pada 2 MST ditunjukkan oleh perlakuan NAA 0,1 mgl dan NAA 2,0 mgl masing-masing sebanyak 10 helai. Pada 3 MST juga ditunjukkan oleh perlakuan NAA 2,0 mgl sebanyak 18 helai. Pada 4 MST, jumlah pertambahan daun terendah kembali ditunjukkan oleh perlakuan NAA 0,1 mgl. Pada pengamatan berikutnya 5 – 8 MST jumlah pertambahan daun terendah ditunjukkan oleh perlakuan NAA 1.5 mgl masing-masing sebanyak 39, 46, 51 dan 81 helai. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah daun cenderung meningkat dengan lamanya waktu pengamatan, seperti tersaji pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik Pertambahan Daun Stek Pule Pandak dengan Perlakuan NAA, IBA dan Kontrol Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap pertambahan daun stek pule pandak dilakukan pengujian dengan statistik. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan jumlah daun P0,01. Hasil analisis sidik ragam terlampir Lampiran 6. Tabel 4. Uji Duncan Pengaruh Perlakuan terhadap Pertambahan Daun Stek Pule Pandak No. Per lakuan Pertambahan Daun helai Persen terhadap kontrol 1. NAA 1,5 mgl 2,58 d 86,72 2. NAA 0,5 mgl 2,89 cd 97,03 3. NAA 0,1 mgl 2,97 cd 99,81 4. Kontrol 2,97 cd 100,00 5. NAA 2,0 mgl 3,22 bcd 108,24 6. NAA 1,0 mgl 3,35 bcd 112,56 7. IBA 2,0 mgl 3,54 bcd 119,06 8. IBA 1,0 mgl 3,98 abc 133,92 9. IBA 0,5 mgl 4,07 abc 136,72 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Minggu Setelah Tanam MST Pertambahan Daun helai KONTROL NAA 0,1 mgl NAA 0,5 mgl NAA 1,0 mgl NAA 1,5 mgl NAA 2,0 mgl IBA 0,1 mgl IBA 0,5 mgl IBA 1,0 mgl IBA 1,5 mgl IBA 2,0 mgl 10. IBA 1,5 mgl 4,22 ab 141,99 11. IBA 0,1 mgl 5,02 a 168,72 Nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95. Hasil uji Dunca n menunjukkan bahwa perlakuan NAA 1,5 mgl dan IBA 0,1 mgl memberikan pertambahan jumlah daun yang nyata, seperti tersaji pada Tabel 4.

4. Tinggi Tanaman

Tinggi tanaman diamati sebagai indikator pertumbuhan maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan atau perlakuan yang diterapkan. Ini didasarkan atas kenyataan bahwa tinggi tanaman merupakan ukuran pertumbuhan yang paling mudah dilihat. Sebagai parameter pengukur pengaruh lingkungan, tinggi tanaman sensitif terhadap faktor lingkungan seperti cahaya Sitompul dan Guritno, 1995. Gambar 5. Histogram Rata -rata Tinggi Tanaman dengan perlakuan NAA, IBA dan Kontrol Histogram diatas menunjukkan bahwa tinggi stek pule pandak tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan IBA 0,1 mgl yaitu 2,03 cm dan tinggi stek terendah pada perlakuan IBA 2,0 mgl yaitu 0.9 cm. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap tinggi stek pule pandak dilakukan pengujian dengan statistik. Berdasarkan sidik ragam, perlakuan berpengaruh nyata terhadap tinggi stek pule pandak P0,05. Hasil Uji Duncan memperlihatkan bahwa stek tanaman pule pandak yang diberi perlakuan IBA 0,1 mgl dan 2,0 mgl menunjukkan hasil yang berbeda nyata dibandingkan dengan 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 Perlakuan Rata-rata Tinggi Tanaman cm IBA 2,0 mgl KONTROL NAA 1,5 mgl NAA 0,5 mgl IBA 0,5 mgl NAA 0,1 mgl IBA 1,5 mgl NAA 1,0 mgl NAA 2,0 mgl IBA 1,0 mgl IBA 0,1 mgl