Kebaruan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

¢ ¢ . £ ¢ ¤ JAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi lingkungan Perairan Laguna Pulau Pari

Laguna Pulau Pari terletak di bagian selatan dari wilayah Kepulauan Seribu. Unit gugusan Kepulauan Pari terdiri atas 6 pulau kecil yaitu Pulau Pari, Burung, Kongsi Timur, Kongsi Tengah, Kongsi Barat, dan Tikus. Gugusan pulau- pulau ini menjadi satu kesatuan oleh adanya pertumbuhan terumbu karang. Dalam kesatuan kepulauan ini, terumbu karang membentuk laguna di tengahnya sehingga kepulauan ini dapat dikatakan sebagai Pulau Atol dalam bentuk mini. Pulau Pari merupakan daratan rendah dengan luasan 0,495 km 2 , Pulau lainnya merupakan karang timbul, dimana Pulau Kongsi tengah mempunyai luasan 0,085 km 2 , Pulau Kongsi Barat mempunyai luasan 0,028 km 2 , Pulau Burung mempunyai luasan 0,022 km 2 , Pulau Kongsi Timur mempunyai luasan 0,013 km 2 dan Pulau Tikus mempunyai luasan 0,012 km 2 . Menurut Wikanti 2005 di gugusan Pulau Pari terdapat empat kelompok bentuk lahan di mana dataran aluvial pantai merupakan bentuk lahan terluas. Bentuk lahan terumbu cincin terbentuk oleh pertumbuhan terumbu karang atau air laut naik pada terumbu samudra. Bentuknya seperti cincin dan disebut juga atol. Bentuk lahan ini biasa berasosiasi dengan terbentuknya lagun. Sedangkan bentuk lahan laguna merupakan genangan air laut yang berada di tengah terumbu karang yang terbentuk oleh pertumbuhan terumbu karang atau air laut naik. Bentuk lahan terumbu penghalang berupa terumbu karang yang muncul ke permukaan laut oleh pertumbuhannya atau penurunan air laut. Bentuk lahan ini muncul ke permukaan sebagai pulau-pulau karang timbul. Sedangkan, bentuk lahan permukaan planasi terbentuk oleh proses denudasi hingga membentuk suatu relief hampir datar. Bentuk lahan ini terdapat di Pulau Pari yang material penyusunnya merupakan sedimentasi pasir. Gambar 3. Peta bentuk lahan wilayah laguna Pulau Pari sumber: Wikanti, 2005. Sirkulasi massa air di laguna Pulau Pari dipengaruhi oleh arus pasang dan arus musim secara bersama-sama. Pola arus musiman terjadi mengikuti pola arus umum seperti yang disampaikan dalam Wyrtki 1961. Pada musim barat perairan Kepulauan Seribu didominansi oleh pola aliran air laut dari barat-barat laut ke arah tenggara Anonim, 2009. Menurut Hartati et al. 2009 pola arus permukaan pada Maret peralihan barat ke timur menunjukkan bahwa arah arus