Kondisi kualitas air Pengukuran Peubah

¥ ¦¦§¨©ª«¬ ¦ ª ­® ¯ ® ¬ ° ª ± ² ³ ª ±± ° ª ©«©ª ´° ² °µ µ ³ §³´ ¬® ¶ © ª ± ­® ± ©² · © ´ « © ª ¸® ©­ª ¶ ©ª© ¸ © ± ³ ¶ 2004 µ ³· © ± ©® · ³´ ® « ° ¬ : ¹ ®ª­® º®­ °»² 3 = 1 ¼ ½ XnV Dimana: f = fraksionasi Xn = jumlah total seluruh individu zooplankton yang dicacah pada cawan penghitung; V = volume air yang disaring c. Kelimpahan dan identifikasi larva dilakukan dengan cara melakukan sortir terlebih dahulu terhadap sampel larva yang diperoleh dari lapangan. Sampel yang sudah disortir dan dibersihkan kemudian diidentifikasi di bawah mikroskop stereo dengan pembesaran 10 30 kali. Identifikasi dilakukan dengan mengacu pada buku Leis Carson-Ewart 2000. Kelimpahan larva dihitung dengan rumus: N = n Vtsr Dimana N adalah kelimpahan larva ikan indm 3 , n = jumlah larva ikan yang tercacah ind, Vtsr = volume air tersaring Vtsr = l x t x v, dimana l adalah luas bukaan mulut saringan, t adalah lama penarikan dan v adalah kecepatan tarikan mmenit.

3.6.4 Pertumbuhan plankton dan larva

a. Pertumbuhan mikrofitoplankton dan nanofitoplankton dihitung dengan persamaan yang mengacu pada Parson et al. 1984: = 1 ln + ∆ ¾ ¿ À ¿Á ÂÃ ÄÂÃÅ Æ Ç = È É ÇÊÂË Ë Â ÂÌÂÍ N = Pertambahan biomassa, dimana N = Nt No T = lama waktu pengamatan 24 jam b. Laju pertumbuhan zooplankton dihitung dengan rumus sebagai berikut Benke, 1996: g = ∆ ∆ dimana Wt adalah rata-rata berat individu pada waktu t; Wt + t adalah rata-rata berat individu pada waktu t + t, dan t adalah lamanya interval waktu pengamatan. Laju pertumbuhan diamati dari populasi terkontrol. c. Pengukuran pertumbuhan larva dilakukan hanya sekali yaitu pada Agustus 2010. Sampling larva ikan untuk mengukur pertumbuhan dilakukan setiap hari selama delapan hari berturut-turut. Larva yang tertangkap kemudian diidentifikasi dan diukur panjangnya, serta ditentukan fase perkembangannya preflexion, flexion, post flexion, juvenile. Penghitungan nilai laju pertumbuhan larva dilakukan pada jenis larva ikan yang dominan tertangkap, yaitu larva Blenniidae. Pertumbuhan larva ditentukan dengan melihat pola pertumbuhan larva. Pola pertumbuhan larva dilihat dengan cara mengukur panjang larva dan membuat tabulasi frekwensi dari ukuran panjang larva. Data ukuran panjang larva kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel frekwensi panjang dan dianalisa dengan bantuan program FISAT II. Model ELEFAN I digunakan untuk mendapatkan nilai L panjang asimptotik. Analisis pertumbuhan nilai tengah dilakukan dengan metode Bhatacharya, analisis pertumbuhan larva dilakukan dengan menggunakan modifikasi model pertumbuhan Gompertz dengan model pertumbuhan sebagai berikut Alemany, 2003: =